Senjata

Diminati Ukraina untuk Hadapi Rusia, Inilah Kecanggihan Tank Tempur Utama Leopard 2 Buatan Jerman

Indonesia saat ini merupakan pengguna aktif tank Leopard 2 buatan Jerman setelah mendapatkan 103 tank Leopard 2 dan 50 IFV Marder

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Janes Defence
Tank Leopard. 

Leopard 2 RI juga dilengkapi dengan Auxiliary Power Unit (APU) di mana APU ini semacam genset yang digunakan saat mesin tank dalam keadaan mati namun kubah meriam masih bisa difungsikan.

Gunanya untuk meningkatkan kesenyapan tank saat di medan pertempuran.

Kemampuan Leopard 2 Ri tak habis sampai di situ, ia juga dilengkapi dengan Anti Nuclear Radiation and Climate Control yang membuat awaknya aman walaupun sedang berada di kawasan dengan tingkat radiasi nuklir.

Selesai sampai situ? tidak, Leopard 2 Ri juga dilengkapi dengan armor kelas wahid yakni blok komposit AMAP (Advanced Modular Armour Protection) lansiran IBD (IngenierBüro Deisenroth)-Deisenroth.

Fungsinya ialah memberikan perlindungan 360 derajat terhadap badan tank.

Lapisan AMAP ini sendiri terdiri dari materi nanokeramik serta titanium ditambah baja alloy yang sangat keras sehingga sulit dijebol oleh RPG sekalipun.

Yang terakhir tentunya menyoal Battle Proven, Leopard 2 sendiri sudah diterjunkan dalam Perang Kosovo, Perang Afghanistan dan Perang Sipil Suriah sebagai MBT garis depan NATO.

Leopard 2 juga dipakai dari 16 negara termasuk Polandia.

Bisa Melintas Medan Air

Main Battle Tank Leopard
Main Battle Tank Leopard (KOMPAS/RIZA FATHONI)

Dilansir dari id.motor1.com, tank canggih ini memakai mesin multi-bahan bakar V12 empat langkah tipe MTU MB 873-Ka501 berpendingin air.

Kabinnya dilengkapi dengan pendingin udara dan dua tabung untuk memasok oksigen ke perangkat turbocharge.

Memiliki tenaga 1.500 dk pada putaran 2600 rpm. Kecepatan tertingginya 68 km/jam. Namun, ini disesuaikan dengan medan yang ditempuh.

Rata-rata di permukaan datar, 30 km/jam sedangkan untuk kecepatan mundur bisa mencapai 31 km/jam.

Tank Leopard 2 yang siap beraksi memiliki berat sekitar 64 ton. Tangkinya menampung 1.160 liter bahan bakar, tetapi dibatasi hanya 900 liter di masa damai.

Konsumsi bahan bakarnya 410 liter per 100 kilometer.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved