Kisah Pemberontakan PKI Madiun 1948, Ujian Pertama Bangsa Indonesia Setelah Menyatakan Kemerdekaan

Pemberontakan PKI Madiun dikenal sebagai salah satu pemberontakan besar yang pernah terjadi di Indonesia, sekaligus yang pertama sejak kemerdekaannya.

Editor: M Zulkodri
Intisari.grid.id
Amir Sjarifuddin digiring oleh aparat TNI setelah tertangkap pada November 1948 di Kudus, Jawa Tengah 

BANGKAPOS.COM----Bangsa Indonesia menghadapi ujian pertama setelah kemerdekaannya pada 17 Agutus 1945.

Ujian tersebut adalah pemberontakan PKI Madiun tahun 1984.

Pemberontakan PKI Madiun dikenal sebagai salah satu pemberontakan besar yang pernah terjadi di Indonesia, sekaligus yang pertama sejak kemerdekaannya.

Puncak pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 18 September 1948, saat itu Madiun pemberontak berhasil menguasai kota Madiun.

Selain itu, para pemberontak juga mengumumkan berdirinya Republik Soviet Indonesia.

Pada 19 September 1948 malam, Soekarno menyatakan bahwa pemberontakan Madiun adalah upaya untuk menggulingkan pemerintah Indonesia dan Musso sudah membentuk "Republik Soviet Indonesia".

Soekarno mengecam aksi PKI di Madiun, menyebutnya sebagai tindakan yang memecah belah umat dan pengacau.

Mengutip kemendikbud.go.id, untuk mengakhiri pemberontakan itu, pertama, Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.

Kedua, Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.

Pada 30 September 1948, Madiun pun akhirnya dapat diduduki kembali oleh Republik Indonesia.

Menjadi salah satu pemberontakan besar di Indonesia dan yang pertama sejak kemerdekaannya, bagaimana awal mula pemberontakan ini?

Puncak pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 18 September 1948, namun sebelum itu terjadi serangkaian peristiwa yang melatarbelakangi aksi tersebut.

Soekarno pun mengecam aksi PKI di Madiun, menyebutnya sebagai tindakan yang memecah belah umat dan pengacau.

Pada 30 September 1948, Madiun dapat diduduki lagi oleh RI, sementara beberapa petinggi PKI melarikan diri ke Tionghoa dan Vietnam seperti D.N Aidit dan Lukman.

Selain itu, Muso tertembak dalam pertempuran kecil di Ponorogo, sedangkan Amir Sjarifuddin ditangkap dan ditembak mati.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved