Berita Sungailiat

Buaya Tiga Meter Berkeliaran di Kebun Warga di Bangka, Berhasil Ditangkap dan Dibawa ke Penangkaran

Warga di Desa Cengkong Abang, Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikejutkan dengan adanya buaya

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Dok/Polsek Mendo Barat
Buaya liar yang ditangkap di Desa Cengkong Abang Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka Kamis (6/10/2022) malam. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Warga di Desa Cengkong Abang, Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikejutkan dengan adanya buaya yang berkeliaran di kebun.

Awalnya ada beberapa warga yang melihat seekor buaya yang berkeliaran di kebun warga di Dusun IV Desa Cengkong Abang.

Tentu saja keberadaan binatang predator ini sangat mengkhawatirkan pemilik kebun dan warga.

Diduga buaya tersebut kelaparan dan tersesat karena kebun warga tersebut jauh dari kolong atau sungai.

Kemudian warga menghubungi pihak Polsek Mendo Barat untuk membantu warga menangkap buaya itu.

Bhabinkamtibmas Desa Cengkong Abang,  Briptu Indang dibantu warga menangkap buaya liar yang berkeliaran di kebun warga Kamis (6/10/2022) malam.

Sebelumnya, Kapolsek MendoBarat Iptu Defriansyah yang dihubungi kepala desa setempat meminta Bhabinkamtibmas Briptu Idang mendatang lokasi lebih dulu.

Namun sebelum kapolsek tiba, Briptu Indang dibantu warga lebih dulu menangkap buaya dengan alat jerat seadanya.

Buaya sekitar 3 meter tersebut berhasil diamankan bhabinkamtibmas bersama warga.

"Saya dihubungi pak kades jadi bhabinkamtibmas ke lokasi kemudian bersama warga menangkap dengan alat jerat seadanya," kata Iptu Defriansyah Jumat (7/10/2022) saat dikonfirmasi Bangkapos.com.

Usai ditangkap buaya kemudian di bawa ke Kantor Desa Cengkong Abang.

Selanjutnya Kapolsek Iptu Defriansyah menghubungi pihak BKSDA Bangka Belitung karena khawatir buaya akan mati.

Tim BKSDA bersama Alobi kemudian datang membawa buaya yang ke penangkaran.

"Usai ditangkap di bawa ke kantor kepala desa kemudian buayanya sudah dibawa ke penangkaran," kata  Defriansyah.

Pada kesempatan tersebut Defriansyah bersama pihak Alobi Foundation menyampaikan kepada masyakarat, bahwa buaya termasuk hewan liar yang dilindungi.

Selanjutnya dikawasan tersebut dipasang spanduk bertuliskan :

Hati Hati Beraktivitas.!!! 

Kawasan Ini Merupakan Habitat Buaya !!!

Hewan Liar Yang Dilindungi 

"Jika melihat aktifitas buaya apalagi menggangu jangan dibunuh tapi hubungi pihak desa agar bisa diselamatkan," pesan Defriansyah.

Penambang Diterkam Buaya

Masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus lebih berhati-hati jika beraktivitas di laut, sungai maupun kolong.

Pasalnya buaya bisa saja menyerang orang berada di habitat hewan predator ganas  tersebut. 

Beberapa warga menjadi korban keganasan buaya di perairan Bangka Belitung.

Seperti baru-baru ini buaya di Jampan Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), kembali mengganas.

Buaya tersebut menyerang seorang warga Dusun Rambat, Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Bangka Belitung, di lokasi Tambang Timah di Dusun Jampan, Desa Kelabat, pada Sabtu (10/9/2022) sore.

Eka Sasmita Jaya (24) Dusun Rambat RT 03, harus mendapatkan perawatan dari tim medis Puskesmas Sekarbiru akibat serangan reptil ganas ini.

Puluhan jahitan dialami lelaki ini, usai bertarung dengan buaya saat sedang mencuci timah di kolong tersebut.

Beruntung saat kejadian itu Eka bisa diselamatkan oleh rekannya dan langsung dilarikan ke puskesmas setempat.

Informasi yang dihimpun Bangkapos.com, di Puskesmas Eka Sasmita Jaya saat itu sedang mencuci timah di kolong tak jauh dari lokasinya bekerja.

Eka terbaring lemas di Puskesmas Sekarbiru dan ditangani para tenaga kesehatan usia diserang buaya di lokasi tempat Eka bekerja, Sabtu (10/9/2022). (Bangkapos.com/Yuranda)
Saat itu, teman-teman sesama kerjanya melihat Eka sudah terbaring di pasir, sementara buaya yang belum diketahui ukurannya tersebut sudah tak ada lagi di lokasi.

Ibu Eka menangis saat anaknya yang terbaring lemas di ranjang pasien yang ditangani tenaga medis di Puskesmas. Ia tak kuasa melihat anaknya yang mendapatkan serang buaya itu.

Kepala Puskesmas Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Firly Prayuda mengatakan, kembali warga Dusun Rambat, Desa Sekarbiru diserang buaya di Jampan Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga.

"Eka ini diserang seekor buaya saat dia bekerja di lokasi tambang. Dengan adanya ini sudah dua orang warga Desa Sekarbiru diserang buaya," kata Firly, di Puskesmas Sekarbiru, Sabtu (10/9/2022).

Eka mendapatkan luka yang serius di bagian kepala, bahu dan tangannya dan saat ini sedang dalam perawatan di puskesmas.

"Kurang lebih 50 jahitan ada di bagian dagu, kepala, bahu sebelah kiri, dan lehernya," ucapnya.

Ibu Rumah Tangga Selamat dari Terkaman Buaya

Ayat Imran, Kepala Dusun Perumnas, Sekarbiru Parittiga Kabupaten Bangka Barat dan Bripka Riris Bhabinkamtibmas Sekarbiru meninjau lokasi warganya diserang buaya di pemandian umum bekas tambang timah, Senin (5/9/2022).
Ayat Imran, Kepala Dusun Perumnas, Sekarbiru Parittiga Kabupaten Bangka Barat dan Bripka Riris Bhabinkamtibmas Sekarbiru meninjau lokasi warganya diserang buaya di pemandian umum bekas tambang timah, Senin (5/9/2022). (Bangkapos.com/Yuranda)

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga bernanma Sari'a (52), yang merupakan warga Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Senin (5/9/2022) selamat dari serangan buaya.

Namun dia mengalami sejumlah luka di bagian tangannya karena diterkam hewab buas tersebut ketika sedang mencuci di  pemandian umum bekas tambang timah di dusun setempat.

Bagian tangan kirinya robek, luka berat usai diserang buaya.

Bukan hanya jahitan, dua bagian tangan kiri Sari'a juga mengalami patah tulang. Buaya tersebut menyambar Sari'a saat ia sedang berada di dalam air. Korban sempat melawan saat reptil ganas itu menyerangnya. Untungnya Syar'a selamat walau menderita luka parah.

Ahmad Nugroho, perawat yang menangani Sari'a di Puskesmas Sekarbiru, mengatakan jahitan yang dialami Sari'a usai diserang buaya itu diperkirakan puluhan jahit. Selain dijahit, tangan kiri Sari'a juga patah.

"Kalau untuk pastinya sudah lupa. Tapi, kalau seingat saya 50-an jahitan yang dialami Sari'a dan tangan kirinya juga patah dua bagian, saat ini sudah pulang kerumahnya," kata Ahmad Nugroho, Senin (5/9/2022).

Diberitakan sebelumnya, seekor buaya kurang lebih berukuran tiga meter menyerang ibu rumah tangga yang sedang mencuci pakaian di Pemandian Umum Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Senin (5/9/2022) pagi.

Akibat serangan buaya itu, Sari'a yang berusia 52 tahun ini, mengalami luka robek di tangan sebelah kanan dan patah tulang. Sehingga harus dilarikan ke Puskesmas setempat guna mendapat pertolongan lebih lanjut.

Jumli (54) suami Sari'a mengantarkan dirinya baru mengetahui istrinya diserang buaya usai ia berangkat bekerja. mendapatkan kabar itu ia langsung bergegas pulang dan menuju ke puskesmas.

"Saya baru tahu saat berada di lokasi bekerja. Dikabarkan istri saya diserang buaya, pada saat mencuci pakaian di pemandian umum. Dan saya langsung bergegas pulang," kata Jumli, di Puskesmas Sekarbiru, Parittiga, Senin (5/9/2022).

Dirinya tidak mengetahui pasti ukuran buaya tersebut. Namun yang jelas dikatakannya buaya yang berada di pemandian tersebut sering mengganggu manusia.

"Diperkirakan besar buaya itu. Sering mengganggu manusia. Sebelumnya juga ada warga Perumnas diserang buaya ini. Untuk itu kami berharap biaya itu seger ditangkap agar tidak memakan korban lagi," ujarnya.

Sudah Dua Kali Kejadian Warga Diserang Buaya

Diketahui di lokasi tersebut sudah dua kali terjadi, pertama beberapa waktu lalu seorang pria sedang mandi menjelang magrib diterkam buaya.

Akibat kejadian itu pria tersebut mendapat luka di kaki hingga bokongnya dan dikabarkan selamat.

Sementara pada Senin (5/9/2022), Sari'a ibu rumah tangga ini mendapat serangan serupa dan mengalami luka robek di bagian tangan kiri dan remuk.

Usai menyerang Sari'a buaya itu sempat muncul di lokasi kejadian.

Lokasi yang merupakan lokasi bekas tambang yang dijadikan tempat pemandian umum masyarakat setempat.

Kepala Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Ayat Imran mengatakan, akibat serangan buaya itu, Sari'a yang mengalami sejumlah luka, di tangan kirinya dan langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan insentif.

"Memang benar, ada warga saya diserang buaya pagi tadi. Begitu dapat informasi, kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi terus dirujuk ke Puskesmas Sekarbiru. Kami lihat sendiri tangannya patah dan bersimbah darah," kata Ayat Imran di lokasi serangan buaya, Senin (5/9/2022).

Ke depan pihaknya bakal memasang papan informasi terkait imbauan larangan beraktivitas di lokasi tersebut.

Lantaran, lokasi itu juga kerap dijadikan tempat mandi oleh masyarakat setempat.

Terlebih lagi, lokasi itu menjadi tempat anak-anak mandi dan bermain air.

Untuk itu  dia mengingatkan masyarakat  jangan lagi mandi di sana,

"Jadi, untuk yang akan datang kami imbau masyarakat terutama untuk anak-anak yang sering mandi di sini akan kami larang. Kami dari Pemerintah Sekarbiru akan memasang plang (papan) secepatnya, agar masyarakat tidak mandi, mencuci atau memancing," imbau Ayat.

Buaya 4 Meter Serang Pencari Lobster

Korban serangan buaya juga terjadi di Pulau Belitung. Baru-baru ini seorang pria bernama  Agus (53), berhasil lolos dari maut usai diserang buaya.

Ia bersyukur bisa selamat walau sempat dua kali diserang buaya di Kolong Kero, Selasa (6/9/2022) pukul 20.30 WIB.

Warga Desa Padang, Manggar, Belitung Timur (Beltim) itu awalnya ingin mencari ikan dan lobster bersama anak dan menantunya.

Namun i nahas, buaya berukuran sekitar empat meter di kolong setempar langsung menyambarnya.

"Awalnya airnya tenang, sempat beberapa dapat. Tiba-tiba dari depan ada buaya langsung menerkam saya. Langsung saya sikut matanya langsung terlepas gigitannya," kata Agus, Kamis (8/9/2022).

Saat lepas serangan pertama, buaya itu kembali menyerang Agus lagi.

Saat serangan kedua buaya itu menggigit pahanya hingga banyak mengeluarkan darah.

Buaya sempat ingin menariknya ke dalam air tapi Agus bisa melawannya sekuat tenaga.

Setelah terlepas lagi, Agus naik ke daratan dan langsung ke rumah untuk mengobati luka-lukanya.

Di tempat yang sama, anak korban bernama Wina (27) mengatakan, mereka memang sering mencari ikan dan lobster di lokasi tersebut.

Dia sendiri saat kejadian sudah lebih dulu di depan, ternyata di belakang ayahnya sudah naik setelah diterkam buaya.

"Besar sekali buayanya, karena air kulongnya langsung meluber," ungkapnya.

Dia berharap kepada pemerintah desa dan daerah agar membuat tulisan bahaya di sekitar kolong tersebut supaya masyarakat bisa waspada agar tak ada korban selanjutnya.

Colok Mata Buaya

Dikutip dari  Mirror.co.uk jika diserang buaya maka korban bisa menyolok mata buaya untuk membebaskan diri dari terkaman buaya.

Pasalnya mata merupakan bagian yang paling rentan dari tubuh buaya.

Jika diserang buaya cobalah untuk memukul atau menusuk mata dengan apa pun yang dimiliki seperti: dayung, tongkat, atau pisau bahkan tangan.

Selain itu  lubang hidung dan telinga juga bisa diserang secara efektif.

Pukulan keras atau luka pada salah satu area ini dapat menyebabkan hewan melepaskan korbannya.

Buaya memiliki lipatan jaringan di belakang lidah yang menutupi tenggorokan mereka ketika mereka tenggelam dalam air.

Tutup ini mencegah air mengalir ke tenggorokan mereka dan menghentikan buaya dari tenggelam ketika mulutnya terbuka.

Jika lengan atau kaki tersangkut di mulut buaya, mungkin bisa mencungkil katup ini.

Air kemudian akan mengalir ke tenggorokan buaya, dan kemungkinan besar hewan akan membiarkan Anda pergi.

(Bangkapos.com/Deddy Marjaya/Yuranda/Posbelitung.co/BryanBimantoro)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved