Bangka Pos Hari Ini

Mahasiswi Terlibat Sindikat Uang Palsu, Terungkap Saat Top Up di Konter Handphone di Pangkalpinang

Sindikat pengedar uang palsu (upal) di Kota Pangkalpinang dibongkar polisi. Tiga pengedar, kepolisian juga berhasil mengamankan ratusan lembar upal.

Editor: nurhayati
Dok/Bangka Pos
Halaman Bangka Pos Hari Ini 

Lalu pihak konter membawa uang Rp1,5 juta yang diterima dari Rere ke bank untuk dilakukan pengecekan dan oleh bank dinyatakan uang palsu.

“Atas kejadian tersebut korban pun melaporkan ke Polres Pangkalpinang,” katanya.

Lanjut Dwi, berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, Satreskrim Polres Pangkalpinang berhasil mengantongi identitas dan ciri-ciri pelaku.

“Kita kemudian mendapat informasi bahwa pelaku melarikan diri ke Sumatera Selatan melalui jalur laut,” imbuhnya.

Lalu Kasatreskrim AKP Adi Putra langsung berkoordinasi dengan pihak Polsek Sungsang, Provinsi
Sumatra Selatan, untuk mengecek kapal yang digunakan oleh pelaku.

“Dan pihak Polsek Sungsang berhasil mengamankan pelaku Agus Wijono (56) dan putrinya Racheld
Euginea (19). Pada Selasa (11/10/2022) Unit Tindak Pidana Khusus dan Tim Naga Polres Pangkalpinang langsung
menjemput para pelaku di Sumatera Selatan, sekaligus menginterogasi keduanya,” ujar Dwi.

Saat dilakukan interogasi, terungkap Rere mendapatkan uang palsu dari ayahnya sebesar Rp15 juta yang didapatkan secara bertahap.

Selain modus top up (pengisian ulang saldo, mulai dari e-money, e-wallet, dan sebagainya), Rere
juga menggunakan uang palsu untuk belanja.

“Uang palsu itu semuanya dibelanjakan pelaku di Bangka, dengan cara membeli handphone, menggunakan
jasa transferan atau top up yang ada di konter, Indomaret dan Alfamart. Modusnya juga mentransfer uang ke rekening miliknya dan membayar, juga menggunakan uang palsu berbelanja di toko-toko,” jelasnya.

Polres Pangkalpinang menggelar konferensi pers, tiga pelaku peredaran uang palsu, Selasa (18/10/2022). (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)
Polres Pangkalpinang menggelar konferensi pers, tiga pelaku peredaran uang palsu, Selasa (18/10/2022). (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy) (bangkapos.com)

Gagal Masuk Bank

Lebih lanjut saat dilakukan interogasi terhadap Agus, terungkap fakta lain bahwa uang palsu tersebut
didapatkan dari pelaku lain yakni Dedi Palandi warga Kota Pangkalpinang yang berada di Bekasi.

Agus kepada petugas juga mengaku awal Agustus 2022 menerima uang palsu dari Dedi sekitar Rp30 juta
sampai Rp40 juta di Bekasi. Lalu September dapat uang palsu Rp100 juta.

Awalnya mau dimasukkan Agus ke bank melalui koneksinya di bank, namun hal itu gagal.

Gagal menggunakan koneksinya di bank, Agus Wijono dan Racheld pun membawa uang palsu ke Bangka menggunakan jalur laut.

“Untuk biaya keseluruhan perjalanan mulai dari makan hingga transportasi, kedua pelaku ini menggunakan uang palsu untuk membayarnya,” tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved