Berita Pangkalpinang

Aksi Kekerasan Terhadap Anak di Bangka Belitung Jadi Sorotan, Asyraf: Kita Sangat Miris

Kasus kekerasan terhadap anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali menjadi sorotan.

Dok/Bangkapos.com
ilustrasi kekerasan terhadap anak 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kasus kekerasan terhadap anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali menjadi sorotan. Kasus terbaru, diduga aksi kekerasan terhadap seorang remaja sekolah di Belitung tersebar melalui video di media sosial, Sabtu (29/10/2022) kemarin.

Dua video berdurasi 30 detik dan 14 detik menampilkan seorang remaja laki-laki mengenakan baju oranye memukuli remaja laki-laki lain yang mengenakan seragam olahraga sekolah.

Tampak pula sejumlah remaja laki-laki menyaksikan kejadian tanpa mencoba melerai pemukulan yang terjadi. 

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan , Perlindungan Anak, Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk (DP3ACSKB) Babel, Asyraf Suryadin sangat menyayangkan dan miris atas kejadian yang menimpa anak di bawah umur itu.

"Kita sangat miris dalam situasi seperti masih ada kejadian seperti ini. Kita harap pelaku dapat diproses secara hukum dengan ketentuan yang berlaku," ucapnya kepada Bangkapos.com Senin (31/10/2022) siang.

Pasalnya, saat ini trend kasus kekerasan terhadap anak di Bangka Belitung sedang mengalami penurunan. "Kalau secara level provinsi kasus kekerasan anak mulai menunjukan level penurunan, karena kami juga menyelesaikan kasus yang ada sebelumnya, kita cek kembali kalau belum selesai ya kita selesaikan, dan kali ini ada kasus kembali kita sangat sesalkan karena September Oktobernya tidak ada laporan kasus kembali," bebernya.

Asyraf melanjutkan kasus yang terjadi berulang ini lantaran pelaku kurangnya pemahaman terhadap kehajatan. Sehingga pemahaman mereka harus ditingkatkan lebih lanjut.  

"Kita harapkah peristiwa ini tidak terjadi makanya pelakunya mungkin harus diingatkan bahwa perbuatan yang dilakukannya salah," jelasnya.

Oleh karena itu, dalam hal ini pihaknya berharap Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Belitung dapat menindaklanjuti secara tegas.

Pihaknya pun tak akan lepas tangan dan memantau terus perkembangan kasus ini. "Kami akan turunkan tim untuk menelusuri informasi di sana mungkin beberapa hari ke depan. Kita himbau korban agar melapor agar tidak terjadi hal serupa kembali," jelasnya.

Lebih lanjut Asyraf menambahkan di Kabupaten Belitung, Unit Pelaksana Teknis Dasar (UPTD) Perlindungan, Pemberdayaan Anak (PPA) juga belum tersedia.

Namun, telah direkomendasikan oleh Pj Gubernur Babel untuk dibuka dan ditindaklanjuti dengan dibentuknya UPTD PPA agar kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak serta perempuan dapat diminimalisir.

Tak hanya itu, pihaknya pun telah bekerja sama dengan instansi pendidikan guna memperkuat proses edukasi dan sosialisasi agar anak-anak paham akan kekerasan seksual.

"Kami bekerjasama dengan pihak sekolah untuk sosialisasi dan edukasi kekerasan seksual ,Karena pelajar SD ,SMP SMA ini mereka masih berstatus anak," jelasnya.

Di sisi lain, Asyraf menegaskan pihaknya pun menurunkan tim setiap bulannya untuk turun ke lapangan guna memantau dan menangani adanya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak.(Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved