Berita Bangka Tengah

Soal Proses PAW Wabup Bateng, Pengamat Sebut Secara Matematis Sosok Ini Masih Lebih Unggul

Dari 25 Kursi di DPRD Bangka Tengah melalui koalisi ‘Beriman’ sebenarnya peta politik bisa ditelaah dari jumlah kuantitas

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Iwan Satriawan
Ist/Dok Pribadi Ariandi
Ariandi A. Zulkarnain, Pengamat politik sekaligus Dosen Ilmu Politik di Univeristas Bangka Belitung. 

Kemudian, Muhammad Irham yang mendapat 7 kursi suara jika mampu memaksimalkan kursi yang ada dari luar koalisi akan sangat menentukan sekali dalam dinamika di DPRD. 

Artinya sejauh ini dengan posisi 18 kursi di koalisi nama Era Susanto masih unggul dengan 10 kursi Dari 3 partai (Golkar, PPP, Nasdem). 

“Tentu kedua nama tersebut akan sangat digawangi kepentingan dibelakang mereka, yakni kepentingan golkar dalam penguatan kekuasaan eksekutif, dan kepentingan Gerindra di sisi lain yang tetap menginginkan perimbangan kekuasaan dilevel eksekutif jika dilihat dalam position power,” terang Ariandi.

Dinamika dalam koalisi ini tentu menjadi satu hal yang perlu diperhatikan bersama bahwa ini kemudian berpotensi membuat perpecahan dalam tubuh koalisi kedepan. 

Oleh karena itu, Era Susanto dan M. Irham harus mempu membangun budaya politik dengan baik karena untuk berkuasa di butuhkan sumberdaya.

Kemudian dirinya berpesan agar publik jangan hanya diam dalam setiap prosesnya.

Harus melakukan pengawasan partisipatif sehingga seluruh tahapan proses hingga nantinya antara kedua nama tersebut dilantik legitimasi terhadap hasil pemilihan di DPRD menjadi bagian politik representasi publik di Bangka Tengah dan partai politik harus transparan serta menolak politik transaksi didalam prosesnya.

Saat ditanyai apakah suara PDIP yang notabene memiliki kursi terbanyak di DPRD Bateng cukup memberikan pengaruh, dia berujar bahwa arah dukungan PDIP berpotensi membangun satu poros koalisi baru bagi kekuatan eksekutif di Bangka Tengah di tahun politik 2024.

“Tentu ini akan sangat dinamis sekali tergantung bagaimana komunikasi lintas partai yang dilakukan oleh calon maupun partai politik yang menggawangi mereka. Peran PDIPP sangat menentukan jika diukur dalam jumlah kursi di DPRD Bangka Tengah bahwa PDIP memiliki 5 kursi, dan menjadikannya sebagai partai politik dengan kursi terbanyak di DPRD Bangka Tengah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dukungan golkar terhadap Era Susanto menjadi sinyal kuat bahwa golkar ingin mengamankan kekuasaan di level ekskutif, tentu ini akan menjadi modal politik untuk tahun 2024. 

Golkar dianggap cukup mengulur waktu dalam memberikan dukungan terhadap Era Susanto, jika ditelaah diawal oktober yang lalu M. Irham sudah sejak awal mendapatkan dukungan 3 partai politik (Gerindra, PAN, dan PKB).

Diakuinya, dinamika akan terus terjadi sehingga terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan bagi golkar dalam menentukan sikap. Salah satunya keuntungan bagi penguatan kursi eksekutif.

“Menguasai eksekutif tentu akan memudahkan sikap politik dan legitimasi politik bagi bupati saat ini yang menjabat dari partai golkar,” tuturnya.

Ariandi menilai bahwa secara formalis seharusnya kepentingan internal partai tidak perlu dominan dalam penentuan calon wakil bupati.

“Namun dalam pandangan fungsionalis tentu dinamika pemilihan wakil bupati ini bagian dalam penguatan kekuasaan partai politik di level daerah,” pungkasnya.


(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved