Bangka Pos Hari Ini

30 Tahun Lagi Pangkalpinang Bisa Tenggelam, Molen Siapkan Antisipasi Hadapi Perubahan Iklim Global

Kota Pangkalpinang diprediksi terancam tenggelam di tahun 2050 akibat efek global warming.

Editor: Novita
Dokumentasi Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Rabu 9 November 2022 

Bantuan itu nantinya dapat membantu pihaknya dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim. Harapannya, mampu meminimalisir risiko, mulai dari masyarakat, materi, fisik dan infrastruktur.

"Kita bersyukurnya dengan ada program CRIC ini tentunya bantuan pendeteksi dini dari mereka. Semoga dampaknya bisa berkurang dengan adanya program deteksi dini yang dicanangkan oleh CRIC ini," ucapnya.

Skala Prioritas

Di sisi lain, terkait krisis iklim dan permasalahan banjir ini memang sudah menjadi skala prioritas untuk segera ditangani. Bahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut selalu dialokasikan dana di dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) setiap tahunnya.

Sejumlah proyek sudah mulai dikerjakan untuk mengurangi banjir di Kota Pangkalpinang. Mulai dari melakukan normalisasi sungai, kali, hingga saluran air yang ada di kawasan padat penduduk.

Terutama saluran air yang ada di kawasan Jalan Abdullah Addari, Jalan KH Abdurrahman Siddik hingga Jalan Jenderal Sudirman. Pihaknya telah membangun Box Culvert untuk meningkatkan volume drainase.

Tak hanya itu, pemerintah kota juga membangun pedestrian di kawasan itu, supaya tak
terkesan kumuh. Pembangunan kolam retensi Bukit Nyatoh atau Linggarjati Hulu senilai
Rp2,5 miliar juga terus dikejar.

Kolam retensi tersebut untuk menampung air dari kawasan Kelurahan Bukit Lama dan Bukit Tani.

Di kawasan Gudang Padi dan Pasar akan dibangun kolam retensi. Kolam retensi di kawasan Gudang Padi akan mampu menampung sebanyak 87.400 meter kubik air.

Sedangkan di Pasar Ikan sebanyak 49.160 meter kubik air. Selain itu, menganggarkan dana untuk pengadaan satu unit mobile pump atau mesin sedot air pada APBD perubahan tahun 2022.

Saat ini pihaknya telah memiliki satu mobile pump. Mesin itu akan disiagakan di dua daerah, yakni Kelurahan Gedung Nasional dan Kelurahan Opas Indah.

"Kalau kita untuk mengatasi banjir kita sudah membangun kolam retensi, dari kemarin membersihkan got dan segala macam dengan Satgas Smile kita. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi sedikit kegalauan akan banjir di Kota Pangkalpinang," urai Molen.

Meskipun begitu, terkait permasalahan banjir di beberapa daerah daerah perbatasan seperti Kelurahan Parit Lalang dan Kelurahan Keramat hal ini tentunya perlu diskusi antara pemerintah provinsi dan kabupaten sekitar. Begitu pula dengan penyediaan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) regional.

"Kita bekerja sama dengan kabupaten tetangga menangani banjir ini, kita perlu diskusi satu meja dengan Pak Gubernur, bukan hanya masalah banjir, tetapi juga TPA," pungkas Molen.

Antisipasi dari Sekarang

Halaman
1234
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved