Breaking News

Bangka Pos Hari Ini

30 Tahun Lagi Pangkalpinang Bisa Tenggelam, Molen Siapkan Antisipasi Hadapi Perubahan Iklim Global

Kota Pangkalpinang diprediksi terancam tenggelam di tahun 2050 akibat efek global warming.

Editor: Novita
Dokumentasi Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Rabu 9 November 2022 

Ia sendiri tak mempermasalahkan prediksi tersebut, namun semua kembali kepada kekuasaan Allah.

"Wallahu a'lam (Hanya Allah yang mengetahui, red), prediksi manusia boleh saja, namun semua
kekuasaan Allah. Tetapi kita ambil sisi positifnya, kita harus menjaga lingkungan kita supaya tidak terjadi seperti yang diprediksikan," urainya.

Kendati demikian, Molen meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menanggapi prediksi tersebut. Ia justru mengajak masyarakat untuk bersama-sama bermunajat kepada Sang Pencipta. Terkhusus bagi umat Islam, untuk terus berdoa kepada Allah, supaya dijauhkan dari mara bahaya.

Dengan menunjukkan sikap selalu menjaga lingkungan, dan tidak merusak lingkungan dengan perilaku kebiasaan sehari-hari. Terutama dengan membuang sampah sembarangan.

"Namun sebagai manusia kita harus berupaya menjaga lingkungan kita, terus sebagai makhluk Allah kita harus banyak bermunajat kepada Allah, agar dijauhkan dari musibah dan bencana alam," kata Molen.

Siapkan Antisipasi

Molen berujar, pihaknya berkomitmen mengatasi perubahan iklim melalui proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC). Sedikitnya ada 10 kota yang menyatakan kesiapannya atas perubahan iklim, termasuk Kota Pangkalpinang.

Pangkalpinang sendiri terpilih menjadi satu dari 10 kota se-Indonesia sebagai pelopor proyek CRIC. Ibu Kota Kepulauan Bangka Belitung ini terpilih atas komitmen pihaknya untuk capaian aksi ketahanan iklim yang inklusif.

"Alhamdulillah kita juga terpilih oleh program CRIC itu, jadi ada 10 daerah di Indonesia yang menjadi salah satu target untuk program perubahan iklim," ujar Molen.

CRIC sendiri adalah proyek kemitraan Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Eropa yang didanai oleh Uni Eropa. Implementasinya di Indonesia dikelola oleh Asosiasi Pemerintah Kota/Daerah se-Asia Pasifik (UCLG ASPAC).

CRIC membantu Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk meningkatkan kapasitasnya dan memperbaiki tata kelola, mewujudkan pembangunan yang inklusif, serta menerapkan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Kota Pangkalpinang dipilih lantaran pertumbuhan penduduk dan kawasan kota yang tidak mempertimbangkan daya dukung lingkungan membuat wilayah ini rentan terhadap ancaman banjir, terutama di tengah perubahan iklim.

UCLG juga menganalisis aspek ketahanan iklim masing-masing kota percontohan. Apabila berhasil, seluruh agenda dari kota percontohan ini nantinya akan direplikasi tidak hanya untuk kota lain di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

"Dengan perubahan iklim ini terutama bencana banjir, dan juga yang perlu diwaspadai bencana alam lain adalah puting beliung. Pangkalpinang rentan akan hal ini," jelas Molen.

Proyek CRIC, lanjut dia, turut membantu pihaknya dalam membangun ketahanan dan kesiapsiagaan kota dan masyarakat menghadapi banjir. Hal itu diwujudkan melalui pengembangan sistem peringatan dini banjir (Early Warning System).

Halaman
1234
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved