Bangka Pos Hari Ini

30 Tahun Lagi Pangkalpinang Bisa Tenggelam, Molen Siapkan Antisipasi Hadapi Perubahan Iklim Global

Kota Pangkalpinang diprediksi terancam tenggelam di tahun 2050 akibat efek global warming.

Editor: Novita
Dokumentasi Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Rabu 9 November 2022 

Penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan ada sejumlah daerah di Indonesia terancam tenggelam pada tahun 2050. Hal itu disebabkan ketinggian permukaan air laut naik 3-8 mm setiap tahun karena mencairnya es di kutub utara.

Di Pulau Sumatera, daerah yang diprediksi tenggelam di antaranya Kota Pangkalpinang, Padang, Medan, Sibolga, hingga Banda Aceh.

Rektor Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Bangka Belitung (Babel) yang juga dosen teknik sipil, Fadillah Sabri menyarankan adanya upaya antisipasi oleh pemerintah daerah dari prediksi penelitian tersebut.

"Untuk pulau kecil atau yang dipermukaan air laut sangat tinggi, itu ada kemungkinan semua
(diprediksi tenggelam-red). Kalau kutub es mencair, tidak hanya pulau itu, tetapi semua bisa berdampak," ujar Fadillah kepada Bangka Pos, Selasa (8/11/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan pemanasan global harus menjadi perhatian untuk ditangani.

"Karena pemanasan global, es mencair dan akan menyebabkan naiknya permukaan air laut, jika
penelitian itu dilandasi dengan meteodologi yang ilmiah, kita tidak bisa mengatakan tidak. Maka kita harus melakukan upayaupaya meminimalisir hipotesis itu," katanya.

Dia juga menyingung soal Kota Pangkalpinang, terjadi banjir karena beberapa faktor.

"Setiap wilayah yang letaknya di wilayah permukaan air laut pasti akan berdampak besar terhadap perubahan iklim atau pemanasan global. Kota Pangkalpinang itu cekungan, jadi Pangkalpinang yang elevasi di bawah permukaan air laut maka ada kemungkinan pasang itu besar dan memasuki daratan Kota Pangkalpinang," jelasnya.

Dia menyarankan untuk Kota Pangkalpinang dan Babel harus menghindari pemanasan global.

"Berpikirnya harus global, dunia harus menghindari pemanasan global, dengan demikian untuk lokal, paling tidak kita menghindari penebangan hutan. Kalau iklim kita ekstrem, maka dengan sendirinya nanti terjadi musim hujan panjang, daya tahan lingkungan berkurang yang mengakibatkan banjir cepat terjadi," pungkasnya. (u2/s2)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved