Remaja di Bangka Belitung Tewas Keseterum Saat Cas Hp Sambil Video Call Ibunya dan Dengar Sholawat
NAHAS, Remaja di Bangka Belitung Tewas Keseterum Saat Cas Hp Sambil Video Call Ibunya dan Dengar Sholawat
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Nahas benar nasib Marsya (13).
Remaja asal Pangkabuluh Bangka Belitung itu tewas kesetrum.
Tragisnya, saat itu Marsya tengah video call sama ibunya sembari mendengarkan sholawat.
Warga Desa Pangkal Buluh, Kecamatan Payung Bangka Selatan (Basel) ini meninggal dunia pada Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Sekadar diketahui, Marsya adalah calon Qoriah asal Desa Pangkal Buluh untuk Musabaqoh Tilawatil Quran dan Hadist (MTQH) ke XI tingkat Provinsi Bangka Belitung yang akan digelar pada pekan depan.
Namun, nasib berkata lain.
Marsya tak akan ikut MTQH tersebut.
Kronologis
Kepala Desa Pangkal Buluh Marjan membenarkan warganya itu tewas akibat kesetrum listri saat sedang cas hp.
"Ya benar, warga kami yang meninggal akibat tersentrum aliran listrik, ketika kejadian korban sedang sendirian di rumah dan mengecas handphone sembari mendengarkan Sholawat dan video call sama sang ibunda," sebut Marjan, Sabtu (12/11/2022).
Kata dia, saat kejadian, Marsya sedang sendirian di rumah.
Ibunya sedang ke Pangkalpinang (luar kota) karena menjenguk saudara mereka yang sedang sakit.
Sementara sang ayah pergi ke masjid untuk Sholat Jumat.
"Ketika ayahnya pulang kerumah kondisi korban terlentang dilantai, dan mengalami luka bakar di bagian leher," tambahnya.
Marjan mengatakan, keluarga sebenarnya sempat melarikan Marsya ke rumah sakit terdekat.
Namun, anak malang itu dinyatakan telah meninggal dunia.
"Sempat dilarikan ke rumah sakit Kriopanting, akan tetapi sampai di sana pihak dokter mengatakan korban telah meninggal dunia," ungkpanya.
Marsya telah dimakamkan pihak keluarga pada Sabtu (12/11/2022) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Sehari-hari, menurut Marjan, Marsya dikenal sebagai remaja yang baik.
Apalagi bocah ini mewakili Desa Pangkal Buluh sebagai salab satu peserta MTQH nanti.
"Orangnya baik malahan ketika main handphone korban ini sedang mendengarkan lantunan Sholawat, apalagi dia akan mewakili Desa kami sebagai peserta MTQH ke XI tingkat Provinsi pada pekan depan," terang Marjan.
Ia mengimbau kepada semua orang tua lebih ketat untuk mengawasi anak-anaknya.
Tak terkecuali saat bermain handphone dalam kondisi dicas.
Hal ini menurutnya akan membahayakan anak.
"Saya minta kepada seluruh orang tua, untuk lebih ketat dan teliti mengawasi anak-anak ketika bermain handphone sambil dicas. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap sang anak," imbau Marjan. (Bangkapos.com/Adi Saputra).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20221112-Korban-baju-ungu-bersama-Kades-Payung-Marjan.jpg)