Lebih Mahal dari Emas, Logam Tanah Jarang Ternyata Ada di Bangka Belitung dan Bakal Dikelola
Logam Tanah Jarang (LTJ) menjadi isu seksi di masa depan bisnis pertambangan Indonesia. Bangka Belitung ditenggarai menyimpan harta karun tersebut
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Sebenarnya, unsur-unsur tersebut tidak sepenuhnya langka dan terdapat dalam jumlah cukup banyak dalam kerak bumi.
Hanya saja disebut unsur jarang karena unsur-unsur tersebut cukup sulit diperoleh dalam jumlah signifikan sesuai kebutuhan kehidupan modern saat ini.
Karena sifatnya yang unik REE tidak bisa digantikan oleh komponen lainnya dalam menunjang perkembangan teknologi modern.
Sulitnya memperoleh REE dengan jumlah yang signifikan menyebabkan REE menjadi mahal harganya.
REE biasanya ditemukan dalam beberapa bentuk mineral, seperti monasit, xenotime, dan bastnaesite.
Namun beberapa penelitian terbaru di luar negeri menunjukkan batubara juga dapat mengandung REE dengan kadar setara dengan kadar REE yang ditemukan pada mineral pembawa REE.
Berdasarkan penyelidikan Badan Geologi periode tahun 2011 hingga tahun 2014 ditemukan indikasi timah bersama LTJ dalam bentuk monasit dan xenotim.
Sedangkan pada jalur barat ditemukan indikasi di bagian daratan Sumatera bagian timur.
Beberapa ahli geologi terdahulu telah melakukan penyelidikan dan batuan induknya mengalami pelapukan kimiawi secara intensif pada kondisi hangat.
Granit tipe-S di bagian utara Pulau Bangka (Granit Klabat) merupakan salah satu jenis batuan granit yang kaya kandungan LTJ.
Fungsi Rare Earth
1. Rare Earth sebagai komponen kendaraan listrik dan daya baterai
Beberapa pon senyawa Rare Earth ada di dalam baterai yang memberi daya pada setiap kendaraan listrik dan kendaraan listrik hibrida, dikutip dari Geology.
Permintaan baterai yang dibuat dengan senyawa tanah jarang akan naik lebih cepat, karena kekhawatiran perubahan iklim, dan masalah lain mendorong penjualan kendaraan listrik dan hibrida.
2. Rare Earth juga digunakan sebagai katalis, fosfor, dan senyawa pemoles.