HUT Ke 22 Babel
Pesan Presidium untuk Bangka Belitung yang Sudah Berusia 22 Tahun, Optimalkan Potensi Pariwisata
Bangka Belitung mesti optimalkan sektor pariwisata. Agar ekonomi masyatakat di Bangka Belitung tak hanya bergantung pada timah dan lada saja.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Beberapa Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Johan Murod, Saviat, Abet Suhaiman, dan Eddy Jajang.
Serta seorang pemuda yang dulu aktif sebagai aktivis yakni Eka Mulya Putra hadir saat Dialog Ruang Tengah Bangka Pos Spesial Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Tahun Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (19/11/2022).
Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus insan pers, Eddy Jajang memandang pada umur 22 tahun Bangka Belitung mesti optimalkan sektor pariwisata.
Agar ekonomi masyatakat di Bangka Belitung tak hanya bergantung pada timah dan lada saja.
"Prospek Bangka Belitung itu adalah pariwisata. Ini perlu digarap optimal, wisata sejarahnya, PDRB kita ini masih 30 sampai 40 persen di timah. Resiko ketika lada dan timah turun akan mempengaruhi bidang ekonomi, maka pariwisata ini perlu didongkrak lagi," ujar Eddy saat dialog ruang tengah bertema Memandang 22 Tahun Provinsi Bangka Belitung.
Dia menyingung Muntok Bangka Barat mesti bisa dikuatkan lagi konsep pariwisatanya.
"Sehingga Muntok hidup pariwisatanya, pemimpin yang akan datang diharapkan lebih memfokuskan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi," pesannya.
Baca juga: Dialog Ruang Tengah Spesial HUT ke-22 Babel, Presidium Adalah Episentrum Pembentukan Provinsi
Untuk mengoptimalkan potensi di Bangka Belitung perlu kerjasama dan pemimpin yang baik.
"Generasi muda juga harus bisa ikut mendorong potensi daerah, selain itu kewirausahan mesti diperkuat, indikator perekonomian kalau masyarakat banyak wirausaha akan memunculkan hal baik dalam sektor ekonomi," katanya.
Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abet Suhaiman mengatakan Bangka Belitung mesti punya rencana yang baik untuk masa yang akan datang.
"Misal kita mengambil sisi pendidikan, kenapa orang kita harus kuliah ke luar daerah, padahal kita punya perguruan tinggi artinya mutunya harus ditingkatkan lagi. Jadi harus berani ambil langkah yang prioritas untuk tahun pertama dan seterusnya," kata Abet.
Aktivis pada masa pembentukan provinsi Bangka Belitung, Eka Mulya Putra menekankan provinsi ini bukan hadiah dari pemerintah pusat.
"Visi kita adalah provinsi ini bisa menjadi provinsi teladan. Kalau bicara provinsi, kita jangan sampai tertinggal dengan provinsi yang baru ketuk palu misalnya," katanya.
Terpenting, Eka berharap pemimpin daerah bisa mendistribusikan kesejahteraan untuk masyarakat.
"Kita harus sejajar dengan daerah-daerah maju," kata Eka. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
