Pemilu Serentak 2024
Pemilu Serentak 2024, Kaum Pemodal Punya Peluang Besar, Begini Prediksi Akademisi
Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB), Ibrahim tak memungkiri bahwa incumbent legislator punya peluang besar dalam memenangkan kembali
Penulis: Cici Nasya Nita |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB), Ibrahim tak memungkiri bahwa incumbent legislator punya peluang besar dalam memenangkan kembali pertarungan kursi legislatif.
"Selain mereka sudah mengetahui potensi suara ada dimana, posisi berbuat dan dikenal lebih besar dibandingkan para penantang baru. Hal lain bahwa incumbent punya tabungan lebih besar untuk memenangkan pertarungan dengan cara mereka sudah melakukan saving lebih awal dari gaji legislator," ujar Ibrahim, Selasa (13/12/2022).
Meski demikian, jika incumbent tidak cermat melakukan pemetaan, peluang tersingkir tetap ada. "Figur lain yang punya peluang besar adalah para kaum pemodal. Dengan uang, mereka bisa mengatur berbagai kebutuhan lebih mudah, termasuk mobilisasi sumber daya. Namun, tak sedikit cerita pemodal kehabisan biaya dengan perolehan suara yg rendah," katanya.
Bagi kaum pemula dalam politik elektoral, termasuk kurang uang, Ibrahim mengira ada dua hal harus dimiliki adalah pemilihan Parpol yang cermat dan segmentasi target yang tepat.
"Jika kaum pemula, sebaiknya cari Parpol yang tidak diisi oleh tokoh gaek atau pentolan Parpol yang sudah mengakar. Biasanya Parpol baru atau papan tengah lebih menjanjikan ketimbang masuk Parpol yang sudah mapan. Tapi perlu cermat juga agar Parpol yang dipilih punya potensi merekrut suara," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika sudah memilih parpol yang tepat, langkah berikutnya adalah melakukan segmentasi target. Lebih baik kecil dan sedikit tapi pasti, ketimbang besar namun mengambang.
"Jangan berharap orang memilih kita karena tertarik saja, tapi pemilih perlu didekati dan diajak bicara. Pemilu Legislatif beda dengan Pilkada, basis Pemilihan anggota legislatif adalah jejaring kekerabatan dan patronase, sebaliknya basis Pilkada adalah figur dan kekuatan program. Karenanya segmentasi target penting dilakukan," katanya.
Dia menambahkan mengetahui targetnya, dengan gambarkan kebutuhan mereka, lalu rencanakan pendekatannya.
Pelan saja, tapi harus jelas tahapan kampanye yang digunakan sampai mendekati hari H. Jangan gelontorkan biaya politik terburu-buru karena akan tinggi dampaknya.
"Prinsipnya, pemain baru dengan modal sedikit tetap punya kans untuk terpilih dengan catatan merencanakan kemenangan dengan baik. Perencanaan itu harus dimulai dengan target segmen yang jelas, berikutnya mengatur program kerja sampai mendekati hari H secara terpola," sarannya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
