Berita Pangkalpinang

Diduga Sopir Avanza Sakit Jantung, Kecelakaan Beruntun di Jalan Soekarno Hatta, Tiga Mobil Tabrakan

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan Soekarno Hatta atau dekat dengan Bandara Depati Amir yang lama, Kamis (5/1/2023) kemarin.

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Mobil yang mengalami kecelakaan beruntun, di jalan Soekarno Hatta atau dekat dengan Bandara Depati Amir yang lama, Kamis (5/1/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan Soekarno Hatta atau dekat dengan Bandara Depati Amir yang lama, Kamis (5/1/2023) kemarin.

Saat kejadian laka lantas ini, tiga unit mobil mengalami kecelakaan beruntun, 

Menurut informasi Sana yang  melihat langsung kejadian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB usai satu unit mobil Avanza menabrak mobil yang sedang terparkir di sisi jalan. 

"Jadi dari arah Koba menuju Pangkalpinang, mobil Avanza itu melaju kencang. Lalu nabrak mobil Calya yang lagi parkir ini, tapi sebelum nabrak itu sempat kedengar suara kencang kayak ban pecah gitu," ungkap Sana saat diwawancarai Bangkapos.com.

Baca juga: Diduga Mabuk Lem Pelajar SMP di Sungailiat Adu Jotos, Satu Korban Luka Sabetan Pisau di Leher

Baca juga: Kadis Pendidikan Bangka Sesalkan Perkelahian Antar Pelajar Gegara Game Online

Setelah menabrak Toyota Calya dengan nomor polisi B 2397 BYM, mengakibatkan mobil Avanza sempat terbalik hingga dua kali. 

Hal ini pun membuat mobil JNE dengan nopol BN 1089 PA yang melaju di jalur yang sama, tak dapat menghindar dan menabrak mobil Avanza yang terguling di tengah jalan. 

"Iya nabrak bagian belakang Calya, terus Avanza itu kebalik ada lah dua kali kayaknya. Lalu untuk mobil JNE ini juga kencang, tapi mobil JNE bisa menghindar walaupun masih kena juga bagian depannya," ungkapnya. 

Berdasarkani informasi yang dihimpun sementara, untuk mobil Avanza terdapat satu pengendara yang kini dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka ringan. 

Sedangkan untuk Mobil Calya mengalami ringsek dan pecah kaca dibagian belakang sebelah kanan, lalu untuk mobil JNE juga mengalami ringsek dibagian depan sebelah kiri. 

Alami Sakit Jantung, Pengemudi Mobil Hilang Kendali

Sementara itu untuk penyebab laka lantas pihak Sat Lantas Polresta Pangkalpinang masih terus melakukan penyelidikan, sedangkan untuk kendaraan yang terlibat laka lantas dibawa ke Polresta Pangkalpinang.

Diduga alami sakit jantung saat berkendara membuat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga unit mobil terjadi, di jalan Soekarno Hatta atau dekat dengan Bandara Depati Amir yang lama, Kamis (5/1/2023).

Hal ini pun diungkapkan Kasat Lantas Polresta Pangkalpinang, AKP Andi Eko Wardana terkait laka lantas beruntun yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB lalu. 

"Iya informasi dari pengendara mobil Avanza sakit jantung, hal ini membuat kehilangan kendali saat berkendara," kata AKP Andi Eko Wardana. 

Diketahui laka lantas beruntun berawal dari mobil Avanza nomor polisi BN 1773 TO yang dikendarai Tarmizi (67), menabrak satu unit mobil Toyota Calya yang sedang parkir di depan rumah makan. 

Akibatnya mobil Avanza yang dikendarai warga Cambai, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah itu pun sempat terbalik hingga dua kali, sebelum akhirnya mobil Daihatsu Xenia menabrak di jalur yang sama. 

"Mobil Avanza terguling ke tengah aspal, lalu mobil Daihatsu Xenia menabrak Avanza. Untuk pengendara Avanza mengalami benturan di hidung, sedangkan yang lain tidak ada yang mengalami luka," jelasnya. 

Pengendara Motor Tewas

Kecelakaan lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta yang melibatkan dua unit sepeda motor pada Selasa (3/1/2022) lalu.
Kecelakaan lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta yang melibatkan dua unit sepeda motor pada Selasa (3/1/2022) lalu. (Ist/AKP Andi Eko Wardana)

Sebelumnya kejadian kecelakaan lalu lintas juga terjadi di di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pangkalpinang pada Selasa (3/1/2022) lalu. 

Tragisnya akibat laka lantas itu Irdiawan Rusli (23) tewas di lokasi usai terlibat kecelakaan lalu lintas,

Kasat Lantas Polresta Pangkalpinang, AKP Andi Eko Wardana saat dikonfirmasi membenarkan terkait laka lantas yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. 

Diketahui laka lantas berawal dari satu unit sepeda motor Scoopy dengan nomor polisi (nopol) BN 3099 CA, yang dikendarai Ari Parmadi (21) hendak memutar balik atau berpindah jalur. 

"Saat itu pengendara Scoopy yang berboncengan ini hendak menuju putaran balik depan Daihatsu. Dari arah yang sama yaitu Pangkalpinang ke Koba, melaju sepeda motor yang dikendarai korban di jalur yang sama," ungkap Andi Eko Wardana, Kamis (5/1/2023). 

Nahasnya saat Ari Permadi hendak berpindah dari jalur kiri menuju putaran balik yang berada di sebelah kanan, korban yang mengendarai Yamaha Xeon nopol BN 6850 JF tak kuasa menghindar hingga laka lantas pun tak terelakkan. 

"Iya jadi dikarenakan jarak yang sudah dekat  dan tidak bisa menghindar lagi, sehingga pengendara Xeon menabrak body samping kanan belakang dekat knalpot motor Scoopy," jelasnya. 

Akibatnya Irdiawan Rusli warga Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang pun terpental ke aspal dan meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Sementara itu untuk kendaraan pun sempat diamankan di kantor Satlantas Polresta Pangkalpinang, sedangkan kerugian materil mencapai sekitar Rp 1 juta akibat rusaknya kedua sepeda motor yang terlibat laka lantas. 

"Untuk masyarakat tentunya kami harapkan untuk dapat selalu berhati-hati saat berkendara, karena ada keluarga yang menanti di rumah," imbau Andi Eko Wardana.

Tiga Faktor Pemicu

Dosen Tehnik Sipil Universitas Bangka Belitung, Revy Safitri mengatakan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan atau tanpa pengguna jalan lain 

Dampak kejadian itu akan mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. 

"Dampak fatal akibat terjadinya kecelakaan dapat menyebabkan korban meninggal dunia. Penyebab terjadinya kecelakaan di jalan sendiri, terdiri dari 3 faktor utama yang meliputi manusia atau human error, kendaraan, dan jalan itu sendiri," jelas Revy.

Selain 3 faktor ini, kecelakaan pun dapat terjadi karena terjadinya kombinasi faktor penyebab misalnya dikarenakan oleh manusia dan kendaraan, manusia dan jalan, atau manusia, kendaraan, dan jalan.

Hal lain yang turut menjadi pemicu terjadinya kecelakaan antara lain faktor lingkungan dan faktor cuaca. 

"Faktor penyebab yang paling banyak menimbulkan kecelakaan adalah disebabkan human error, dimana adanya kelalaian manusia dalam mengendarai kendaraan, misalnya tidak mematuhi rambu dan marka, melanggar lampu lalu lintas, atau kesalahan pada saat akan mendahului kendaraan lain," katanya. 

Dia menjelaskan sedangkan, kecelakaan yang disebabkan kendaraan dapat terjadi dikarenakan kondisi kendaraan yang kurang prima sehingga dapat memicu terjadinya kecelakaan, semisalnya kondisi rem yang tidak baik dapat menyebabkan kegagalan pada saat akan memberhentikan kendaraan. 

"Selanjutnya, kecelakaan juga dapat dipicu oleh kondisi jalan karena kondisi geometri jalan yang tidak sesuai, atau juga kurang dilengkapi rambu dan marka sesuai yang sesuai sehingga menyebabkan pengendara lengah dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Lokasi jalan yang memiliki angka kecelakaan yang tinggi disebut sebagai blackspot," lanjutnya. 

Pada lokasi blackspot perlu dilakukan penanganan sehingga angka kecelakaan tidak terus bertambah.

Penanganan blackspot dapat dilakukan dengan memperbaiki geometri jalan dan atau menambahkan rambu peringatan di lokasi tersebut. 

Di Indonesia, berdasarkan data statistik jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas menunjukan tren kenaikan dalam kurun waktu 2015 hingga 2019 dengan rata – rata 4,87 persen per tahun. 

Hal ini pun sejalan dengan angka kecelakaan di Bangka Belitung yang turut naik. 

"Terakhir, diketahui terjadinya kecelakaan tunggal maupun kecelakaan beruntun di wilayah Bangka Belitung yang menimbulkan korban meninggal dunia," katanya. 

Baca juga: Pasca Tenggelamnya TB Muara Sejati, Tim SAR Teruskan Pencarian 6 ABK yang Hilang di Selat Karimata

Baca juga: Hijau Biru Babel-Ku Jangan Hanya Slogan, Sungai di Bangka Belitung Diklaim Alami Pencemaran Serius

Terkait kejadiaan kecelakaan ini, dapat dikatakan penyebab kecelakaan dipengaruhi oleh 3 dari faktor utama kecelakaan tersebut atau juga bisa disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. 

"Untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut, tentunya perlu ditelusuri dengan menganalisis kondisi di lapangan dan dilengkapi dengan informasi saksi dan kondisi kendaraan," katanya. 

Kejadian kecelakaan dapat kapan saja terjadi dengan berbagai penyebab, oleh karena itu sebagai pengguna jalan dan penyedia layanan hendaknya selalu memperhatikan keselamatan dalam penyelenggaraan lalu lintas. 

"Untuk pengendara kendaraan, hendaknya memastikan kondisi fisik, selalu berkonsetrasi saat mengendarai kendaraan, dan mematuhi peraturan lalu lintas.  Selain itu, pengguna jalan juga wajib memeriksa kendaraan yang digunakan apakah dalam kondisi yang layak atau tidak. 

Selain pengguna jalan, keselamatan berkendara juga menjadi tanggung jawab berbagai pihak," saran Revy.

Pihak pemerintah pun perlu menyediakan jalan yang dibangun dengan memperhatikan keselamatan, mengambil tindakan untuk mengurangi angka kecelakaan, dan menempatkan rambu dan marka yang sesuai. 

"Selain itu, perlu juga adanya pengawasan dalam penyelenggaraan lalu lintas, hal ini dilakukan dengan kerja sama dengan pihak kepolisian. Hal ini juga perlu dilakukan karena salah satu penyebab kecelakaan adalah akibat human error yang disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas. Dengan adanya pengawasan dapat menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, dan diharapkan juga dapat berimplikasi pada menurunnya angka kecelakaan," saran Revy.

(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy/Cici Nasya Nita)

 

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved