Ramadhan 2023

Jadwal dan Doa Niat Puasa Ramadhan 2023, Tinggal 76 Hari Lagi

Umat Islam akan mulai memasuki bulan puasa pada 23 Maret 2023 malam atau bisa pula pada Rabu 22 Maret 2023 nanti.

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Tribunnews
Ilustrasi puasa Ramadhan 

BANGKAPOS.COM - Pemerintah telah menetapkan hari libur dan cuti bersama tahun 2023, termasuk hari besar Islam.

Untuk libur lebaran atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Sabtu dan Minggu tanggal 22 hingga 23 April 2023.

Jadi dapat diperkirakan umat Islam akan mulai memasuki bulan puasa pada 23 Maret 2023 malam atau bisa pula pada Rabu 22 Maret 2023 nanti.

Dapat dihitung puasa Ramadhan 2023 tinggal 75-76 hari lagi.

Dilansir dari Tribun Pontianak, penetapan kapan 1 Ramadhan 1444 H alias hari pertama Puasa Ramadhan 2023 sendiri nantinya akan ditetapkan pemerintah .

Baca juga: Piala AFF 2022 Indonesia vs Vietnam : Prediksi Skor, Head to Head, Line Up dan Rekor Pertandingannya

Baca juga: Sembilan Pejabat di Pemkab Bangka Barat Dilantik, Bupati Bakal Lelang Enam OPD yang Kosong

Baca juga: Prediksi Skor Al Nassr vs Al Taee, Susunan Pemain, Head to Head dan Link Live Streaming Liga Arab

Umumnya yakni melalui menakisme Sidang Isbat yang dipimpin Kementerian Agama atau Kemenag RI .

Dalam Sidang Isbat tersebut biasanya turut dilibatkan seluruh unsur stakeholder Umat Muslim Tanah Air.

Termasuk pula Organisasi Keislaman besar di Indonesia .

Seperti Nahdlatul Ulama atau NU juga Muhammadiyah serta eleman Ormas Islam lainnya.

Adapun metode penetapan 1 Ramadhan sendiri umumnya Umat Muslim dunia mengenal dua metode.

Yakni metode melihat posisi bulan di langit.

Metode ini dikenal dengan motode rukyat atau rukyatul Hilal.

Sedangkan metode ke dua, yakni metode hisab.

Jika ingin mengetahui kalender Islam selama 2023 dan menghitung Ramadhan 2023 berapa hari lagi, Anda dapat mengunduhnya dalam format PDF pada link berikut ini.

Di bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan menjalankan puasa dan memperbanyak beribadah.

Sebelum menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya umat Muslim membaca niat.

Bacaan niat puasa ini dilakukan sebelum melaksanakan puasa atau dibaca saat malam hari setelah salat tarawih.

Niat puasa 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Doa berbuka puasa 

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Berikut ini adalah orang-orang yang wajib puasa Ramadhan:

1. Orang Islam

Perintah puasa Ramadhan hanya tertuju pada orang-orang Islam, sementara orang-orang yang beragama selain Islam tidak terkena aturan wajib melaksanakan puasa Ramadhan.

2. Orang yang sudah balig

Anak kecil meskipun beragama Islam tidak wajib melakukan puasa Ramadhan karena ia masih belum balig.

Dalam kitab-kitab fikih, balig biasanya diartikan sebagai batasan seseorang mulai dibebani kewajiban-kewajiban syariat, seperti shalat, puasa dan lainnya.

Secara umum batasan balig bagi laki-laki adalah jika sudah mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan adalah jika ia telah mengeluarkan darah haid.

3. Orang yang berakal

Orang yang tidak memiliki akal dan kesadaran penuh, seperti orang gila, orang mabuk dan orang ayan selama seharian penuh tidak wajib melakukan puasa Ramadhan.

Hanya saja, meski orang mabuk dan orang ayan tidak wajib puasa Ramadhan, namun mereka memiliki kewajiban meng-qadha atau mengganti puasa yang ditinggalkan selama mereka mengalami ayan dan mabuk.

4. orang yang menetap atau ikamah

Orang yang menetap atau tidak sedang bepergian dengan jarak bisa qasar shalat, dia wajib puasa Ramadhan.

Sebaliknya, orang yang bepergian dengan jarak sampai bisa qasar shalat, maka dia tidak wajib puasa Ramadhan.

Meski orang yang sedang bepergian tidak wajib puasa, namun jika dia berpuasa maka puasanya dinilai sah.

5. orang yang mampu berpuasa atau sehat

Orang yang sehat dan mampu diwajibkan puasa Ramadhan.

Sedangkan orang yang sakit dan tidak mampu berpuasa tidak wajib berpuasa.

Orang yang sakit atau tidak mampu karena sudah tua, mereka tidak wajib puasa namun mereka wajib mengqadanya atau membayar fidiah.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved