Berita Pangkalpinang

Bincang Khusus dengan Radmida, Simak Pengakuannya Usai Lepas Jabatan Sebagai Sekda Pangkalpinang

ini tentunya membuat beberapa kalangan kaget seolah tak percaya bahwa Sekda perempuan satu-satunya se-Sumatera dan se-Bangka Belitung ini diganti

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Tangkapan Layar Mantan Sekda Pangkalpinang, Radmida Dawam saat menjadi bintang tamu dialog ruang tengah Bangka Pos di Studio Bangka Pos, Rabu (11/1/2023).  

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Tongkat estafet kepemimpinan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung telah resmi berubah.

Hal ini setelah Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil resmi menunjuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Mie Go menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) menggantikan Radmida Dawam yang sebelumnya menjabat sebagai Sekda mulai hari ini, Rabu (11/1/2023).

Lantas hal ini tentunya membuat beberapa kalangan kaget seolah tak percaya bahwa Sekda perempuan satu-satunya se-Sumatera dan se-Bangka Belitung ini diganti.

Radmida akhirnya menjelaskan hal itu semua saat menjadi bintang tamu Dialog Ruang Tengah Bangka Pos yang dipandu Edi Yusmanto.

Mantan Sekda Kota Pangkalpinang, Ratmida Dawam
Mantan Sekda Kota Pangkalpinang, Ratmida Dawam (YouTube Bangka Pos Offcial)

Penjabaran disajikan dalam format tanya jawab atau Question and Answer alias QnA.

Q : Ibu tak lagi menjabat sekda, tentunya ini membuat kaget semua orang pengalaman apa yang akan ibu bagikan?

A : Ini memang buat saya tidak membuat terkejut, tetapi sebagai ASN sebagai pejabat harus amanah, saya sendiri siap lahir batin Insya Allah apabila saya selesai pada jabatan tersebut atau dipindahkan, diturunkan atau lainnya. Yang jelas saya sudah bekerja dan mengakhiri dengan manis.

Q : sudah sejak kapan ibu tau akan berakhir menjadi sekda?

A : Dua hari yang lalu pak wali kota datang ke rumah untuk menyampaikan. Tetapi saya sudah sampaikan apapun jadi putusan karena itu hak prerogatif Pak walikota, kami sama-sama siap. Menurut saya itu hal yang biasa, karena hidup ini pengabdian yang tujuannya untuk akhirat juga, kalau kami cita-citanya seperti itu. Tidak ada tidak ada yang terlalu kaget tetapi memang undangannya baru semalam datang.

Q : Komunikasi apa yang disampaikan wali kota saat itu waktu datang ke rumah?

A : Menyampaikan akan kebutuhan organisasi dan lainnya seperti itu. Saya hanya bilang kami tidak masalah akan hal itu. Ladang amal tidak hanya menjadi Sekda, tetapi saya sudah berusaha kerja keras seperti ini dan bekerja berintegritas kejujuran buat saya paling penting.

Karena memang saya terkenal dengan cerewet dan tegas, karena tidak ada maaf dan ampun buat saya bagi yang melanggar aturan dan saya mencontohkan itu. Jadi saya menyampaikan pengalaman saya pulang kerja paling cepat setengah 19.30 WIB bahkan bisa sampai jam 21.00 WIB kalau memang banyak kerjaan. Atau mungkin saya cepat pulang karena puasa. Tetapi saya ikhlas dalam bekerja.

Kemudian sepanjang tahun 2022 saya melakukan perjalanan dinas luar hanya dua kali. Ini kenapa karena pertimbangan saya, karena pemimpin kita ada yang sakit, Pak walikota juga kadang dinas luar, jadi saya harus berada di sini memimpin rapat, zoom meeting dan mengambil keputusan tim anggaran dan sebagainya.

Tetapi buat saya itu ikhlas saya lakukan. Tidak apa-apa, tetap kalau mau berangkat juga memang saya tidak bisa memakai SPPD. Tetapi saya bisa berangkat sendiri kalau memang mau liburan. Saya dinas luar dalam kota hanya tiga kali saja, kalau tidak terlalu penting saya tidak akan berangkat.

Ini demi masyarakat Kota Pangkalpinang berjalannya roda pemerintahan karena, banyak berkas yang harus ditandatangani dan sebagainya. Di sisi lain pegawai lain mau dinas luar silakan tidak apa-apa yang penting di kantor ada penggantinya.

Q : Sudah menjadi Sekda selama enam tahun setengah, dengan keputusan tersebut apakah ada yang kurang?

A : Saya selalu positif thinking (Berpikiran positif) apapun yang diniatkan pimpinan itu bukan urusan saya, tetapi saya positif thinking dalam hal ini. Insya Allah kalau ini keputusan terbaik untuk pimpinan kita, tetapi buat saya ini ada hikmahnya. Saya yakin Allah punya rencana lain, Insya Allah saya bisa lebih baik lagi. Jadi saya tidak pernah protes gimana, yang terlalu berlebihan.

Bahkan saya datang tadi ikut dilantik, dengan pakaian terbaik. Saya berusaha lega berjiwa besar dan saya hadir tidak masalah buat saya. Karena hal ini yang menilai adalah masyarakat saya tidak bisa menilai diri saya sendiri silakan orang lain yang menilai. Mungkin nanti di staf ahli saya bisa lebih banyak lagi. Memang saya kekurangan waktu selama ini untuk beraktivitas.

Q : Apakah menjadi sekda sangat menyita waktu?

A : Tidak juga karena di sela-sela waktu itu saya juga masih mengajar menjadi dosen, baik di universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, maupun STIH Pertiba. Hal ini sudah saya lakukan jauh sebelum menjadi ASN. Insya Allah saya bisa kuliah lagi mengambil S3 bulan Maret 2023, Insya Allah.

Kemudian saya bisa lebih banyak berada di kampus saya akan membayar hutang-hutang kepada keluarga. Dalam arti hutang waktu kebersamaan dengan keluarga selama ini yang kurang. Saya ingin banyak membuat kegiatan dengan menyapa masyarakat langsung, berbagi, beramal karena tidak adapun satu orang yang bisa menghentikan langkah saya untuk beramal untuk masyarakat. Mau jadi apapun nanti, niat saya Insya Allah selamanya saya akan berbuat baik kepada masyarakat.

Q : Menjadi sekda dua kepemimpinan, apa yang bisa ibu ambil dari peristiwa ini?

A : Hikmahnya sebagai seorang ASN atau seorang pejabat itu kita harus siap, siapapun akan berakhir mau itu gubernur, walikota itu ada masa jabatannya. Karena tidak ada yang hakiki, cepat atau lambat pasti akan berakhir tapi bagaimana mengisi jabatan kita ini untuk hal-hal yang baik.

Jadi saya mengambil hikmahnya, saya tidak mau berpikir banyak jangan dibebani pikiran kita dengan hal-hal lain. Insya Allah, lillahi ta'ala tidak ada yang membebani pikiran saya maupun di hati. Secara ekonomi memang kami sudah cukup, tidak berlebihan, suami saya juga sudah cukup ridho memberikan keikhlasan dan banyak waktu yang berkurang untuk keluarga. Jadi saya harus banyak bersama keluarga juga.

Q : Apakah waktu ini akan membuat ibu lebih memiliki banyak waktu menyapa masyarakat?

A : Saya akan lebih menyapa masyarakat, karena saya senang kegiatan sosial itu sangat penting. Prinsip saya hidup ini mengejar akhirat, jadi kenapa kita tidak berbuat. Saya ingin berbuat untuk masyarakat, bisa bermanfaat. Saya ingin turun ke lapangan, melihat langsung masyarakat miskin di Pangkalpinang yang sangat masih banyak sekali bahkan ini tidak main-main.

Kadang saya juga langsung turun langsung. Bahkan akhirnya banyak orang yang melapor kepada saya. Tidak perlu banyak orang yang mengantar, saya ke lapangan cukup dengan staf dan sopir satu.

Q : Respon ibu setelah mendapatkan informasi dari pak wali kota itu apa?

A : Kami tidak masalah, saya bertemu baik-baik dan diakhiri dengan baik-baik. supaya kesannya manis, Saya tidak mau bermusuh, tidak mau tidak baik hubungan saya lebih menjaga silaturahmi tetap terjaga. Maka waktu pelantikan tadi juga saya ketemu dan saya bersalaman.

Karena kalau di kantor saya sering jarang ketemu, karena masing-masing ada kegiatan. Kadang pak wali kota juga berangkat dinas luar atau punya kegiatan yang lain. Jadi saya mengatur di kantor. Menurut saya biasa-biasa saja kenyataan pemerintahan masih berjalan.

Q : Bagaimana respon keluarga setelah menerima kabar ini?

A : Kalau suami saya mengatakan tidak apa-apa, adik-adik saya juga tidak apa-apa. Menurutnya itu adalah hal yang terbaik, itu biasa saja karena kita tidak tahu Allah akan merencanakan apa.

Q : Selama menjabat sekda apakah baik-baik saja dan tidak berefek kepada orang lain?

A : Saya bekerja selalu sesuai dengan aturan. Tetapi buat orang lain terserah yang penting saya sudah menyampaikan, dirapatkan dahulu seperti itu. Terkadang orang itu ada yang suka dan tidak suka itu adalah yang biasa. Tetapi selama itu benar jalani saja. Semua berpedoman dengan aturan yang ada.

Jadi kalau pimpinan sesuai aturan saya akan dukung habis-habisan. Tetapi kalau melanggar aturan akan saya tinggal juga. Karena tugas saya ini menyelamatkan atasan, menyelamatkan diri saya sendiri dan menyelamatkan bawahan saya.

Memang tidak semua orang paham dengan aturan, saya juga tidak alergi kalau ada bawahan yang menginformasikan bahwa apa yang saya lakukan salah. Justru saya terima kasih, saya juga senang kalau ada atasan menyampaikan kesalahan saya. Saya tidak anti kritik, kalau merasa kurang kita siap untuk dikritik.

Q : Sekda itu repot, dengan kesibukan di dalam maupun di luar kantor justru menjadi bumerang buat ibu sendiri?

A : Saya tidak pernah berpikir begitu, umur saya sendiri sudah mau hampir 59 tahun. Alhamdulillah Allah memberi saya kesehatan. Saya berusaha kerja dengan ikhlas itu yang membuat saya mengerjakan apapun juga. Selagi kita baik orang mau ngomong apapun itu silakan, apalagi hubungan kita dengan Allah itu niatnya ada di dalam hati.

Kalau kita menanggapi orang lain misalnya kegiatan beramal dikira ingin berpolitik dan sebagainya hal-hal seperti itu kita tidak jadi beramal. Kegiatan beramal yang saya lakukan juga tidak mengganggu kegiatan sosial lainnya, tidak menggunakan anggaran pemerintah kota maupun APBD. Saya melakukan kegiatan sosial itu berasal dari gaji dan tunjangan saya. Alhamdulillah rezeki itu dari mana-mana. Saya ini memberikan yang halal.

Filosofi saya dalam hidup ini sangat penting saya memberikan dengan yang halal, orang menerimanya juga dengan halal, dan ini untuk masyarakat karena basic saya dari Kementerian Sosial. Terbiasa dengan penyandang cacat dan lain sebagainya jadi saya biasa. Justru itu menyenangkan. Saya ikhlas saja melakukan ini semua, saya senang kalau didoakan.

Q : Apa saja yang ibu berikan kepada masyarakat, kenapa harus kasur yang dipilih?

A : Ini berawal karena saya bermimpi almarhum ibu saya. Saya juga sering melihat ibu-ibu tidurnya Itu di karpet tidak punya kasur. Orang tua kalau tidur dikasih kasur juga tidak bisa, saya mencoba menyiapkan kasur.

Kasur ini adalah tempat orang berisi istirahat, kalau mereka nyaman beristirahat, kalau tidurnya nyenyak nyaman, membuat orang nyaman itu ada kepuasan tersendiri bagi saya. Itu filosofi saya bagaimana membuat kenyamanan bagi para orang tua.

Program saya 1000 kasur tetapi sekarang baru beberapa ratus. Ini saya mulai sekitar tiga tahun yang lalu. Ini di bidik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara saya menjadi pejabat pimpinan tinggi pratama teladan nasional.

Q : Setelah dipindah menjadi staf ahli apa yang akan ibu lakukan?

A : Sebagai staf ahli banyak waktu saya terutama waktu saya untuk keluarga, kedua banyak waktu saya untuk menyapa langsung masyarakat yang tadinya saya memang tidak terlalu banyak menyapa masyarakat. Dengan begitu akan lebih banyak karena saya ingin beramal.

Saya akan berusaha banyak full untuk kampus menjadi dosen. Segala sesuatu harus koordinasi, sesuai tupoksi masing-masing. Apapun itu pejabat harus diikutsertakan sesuai dengan kewenangannya. Misalnya dengan menetapkan mutasi dan lain-lain dan itu harus dimusyawarahkan. Memang selama ini saya tidak pernah mengganggu karena itu hak prerogatif Pak walikota.

Q : Bagaimana secara prosedur pemberhentian sekda?

A : Jabatan sekda itu lima tahun aturannya dan dapat diperpanjang tapi tidak disebutkan perpanjangannya berapa tahun, tergantung masih mau dipakai atau tidak. Tetapi dengan hasil evaluasi, dari kinerja dan itu akan dievaluasi.

Jadi saya juga sampaikan apa yang sudah saya capai selama lima tahun. Kalau tidak diperpanjang itu adalah hak prerogatif pimpinan, tetapi apapun saya tetap akan bekerja keras sesuai dengan aturan.

Q : Apa yang menyebabkan seorang sekda kembali tidak diperpanjang?

A : Mungkin kepentingan organisasi juga. Tugas saya memberikan contoh, kalau saya mengatakan tidak boleh korupsi saya harus mencontohkan tidak untuk korupsi. Harus rajin kerja jangan pulang cepat-cepat saya tidak pulang cepat-cepat.

Q : Mengaitkan hal ini dengan tahun politik, bagaimana seorang Radmida Dawam menjawab itu semua?

A : Saya ini ASN, saya tidak mungkin sekarang ini untuk berpolitik, tidak bolehkah saya menjalin komunikasi dengan siapapun juga. Komunikasi saya sangat bagus sama manusia. Begitu ketua partai ataupun sebagainya apakah saya tidak boleh menanggapi dengan baik, saya menjalin dengan siapapun juga saya ASN harus profesional. Tolong ini jangan dikaitkan dengan politik karena saya masih ASN.

Saya juga belum memutuskan untuk apa saya sekarang ke depannya, karena 1 Februari tahun 2024 saya pensiun. Biarkan saya bekerja dan urusan saya di lapangan beramal bukan hanya sekarang. Saya juga akan melakukan umroh bulan Februari 2022 ini, saya akan berdoa untuk menjadi apa ke depannya.

Kalau ada petunjuk dari Allah saya baru akan mengambil sikap. Jadi bisa iya dan tidak, kita lihat saya nanti kalau saya bisa bermanfaat lebih baik ke depannya. Ada masyarakat menghendaki, misalnya kalau memang saya bisa bermanfaat bagi masyarakat kenapa tidak.

Untuk penawaran (Partai) secara personal memang belum ada, memang ada beberapa tetapi saya anggap itu berseloroh saja. Karena ini belum waktunya juga masih lama. Yang penting saya menjalin komunikasi dengan siapapun agar saya bisa bermanfaat. Saya tidak membatasi komunikasi dengan siapapun baik itu partai ASN masyarakat mahasiswa dosen saya tetap menjalin komunikasi. Itu bentuk silaturahmi tidak melihat dia itu siapa. Jadi saat ini saya belum kepikiran apa-apa. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)


 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved