Ramadhan 2023

Ramadhan 2023 Sekitar 2 Bulan Lagi, Inilah 2 Metode Penetapan Awal Puasa Ramadan 1444 H

Ramadhan 1444 H / 2023 diperkirakan jatuh antara Rabu atau Kamis tanggal 22 atau 23 Maret 2023.

Editor: fitriadi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi pemantauan hilal untuk penetapan awal puasa Ramadhan di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta. Ramadhan 1444 H / 2023 diperkirakan jatuh antara Rabu atau Kamis tanggal 22 atau 23 Maret 2023. 

BANGKAPOS.COM - Sekitar dua bulan lagi umat muslim di seluruh dunia akan kembali bertemu bulan Ramadhan.

Ramadhan 1444 H / 2023 diperkirakan jatuh antara Rabu atau Kamis tanggal 22 atau 23 Maret 2023.

Itu artinya sekitar 61 atau 62 hari lagi umat Islam akan menjalani ibadah puasa wajib.

Perkiraan awal Ramadhan 1444 H ini mengacu kalender yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Baca juga: Jangan Telat, Ini Batas Waktu Puasa Qadha Untuk Bayar Utang Puasa Ramadhan

Seperti diketahui, Pemerintah RI telah menetapkan hari libur nasional untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada 22-23 April 2023.

Kementerian Agama RI juga telah menerbitkan kalender Islam Hijriah tahun 2023.

Mengacu dua keputusan itulah, maka awal Ramadhan 1444 H diperkirakan jatuh pada tanggal 22 atau 23 Maret 2023, dengan asumsi puasa Ramadan genap selama 30 hari.

Meski demikian, penentuan awal Ramadhan 2023 akan diputuskan melalui sidang isbat yang akan digelar Pemerintah melalui Kementerian Agama RI.

Sidang isbat penentuan 1 Ramadhan

Melansir Kompas.com, penetapan awal puasa Ramadhan selalu ditunggu oleh umat Islam, dan tak jarang sudah diperhitungkan dari beberapa bulan sebelumnya.

Di Indonesia, jatuhnya tanggal 1 Ramadhan dalam kalender Hijriah secara nasional biasanya ditentukan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Baca juga: Ketentuan Membayar Fidyah Pengganti Utang Puasa Ramadhan dan Bacaan Niatnya

Diketahui Indonesia menggunakan dua cara menentukan awal Ramadhan yaitu metode hilal dan hisab.

Dua metode tersebut digunakan merujuk pada cara yang diterapkan oleh ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Cara menentukan awal Ramadhan menurut Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat, sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab.

Adapun dalam sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI akan menggabungkan keduanya sebagai rujukan awal Ramadhan secara nasional.

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved