Berita Kriminalitas

Nama Sekda Belitung Dicatut Penipu, Hendra Caya : Ingat Azab dan Balasan Allah SWT Sangat Pedih

Pencatutan nama para pejabat di Belitung kembali dilakukan para penipu. 

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Bangka Pos/DOK
H MZ Hendra Caya, Sekda Belitung 

BANGKAPOS.COM -- Pencatutan nama para pejabat di Belitung kembali dilakukan pelaku penipuan. 

Mereka melakukan penipuan melalui pesan singkat yang dikirim lewat WhatsApp. 

Pelaku penipuan mencatut nama Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung MZ Hendra Caya.

Nama Hendra Caya dicatut dengan dalih untuk bantuan rumah ibadah.

Pelaku penipuan mengatasnamakan donasi buat  pembangunan masjid. 

"Dengan ini saya H MZ Hendra Caya menyatakan bahwa nomor hp 0821 1764 5668, adalah bukan nomor saya, bahwa apa yang dilakukannya tidak benar dari saya dan saya tidak bertanggungjawab," tegas Hendra melalui pesan singkat, Rabu (1/2/2023). 

Untuk itu dia minta agar penipu bertobat tidak mencari nafkah dengan cara tidak halal menipu orang. 

"Kepada yang menyalahgunakan nama saya, saya mengajak untuk kembali kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, ingat azab dan balasan Allah SWT, Tuhan YME sangat pedih, saya anjurkan kembalilah ke jalan yang benar," tegas Hendra. 

Dalam lampiran percakapan WhatsApp, kontak yang menampilkan foto pribadi Hendra Caya mengenakan seragam ASN ini menyampaikan keinginan berdonasi dan untuk pembangunan masjid/musala dengan menghubungi salah satu pengurus masjid di Belitung.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung Mohammad Iqbal mengatakan hingga saat ini belum ada laporan masyarakat terhadap dugaan penipuan melalui WhatsApp yang menyalahgunakan nama, jabatan, dan foto Sekda Belitung.

Namun ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada jika ada informasi tertentu yang disampaikan melalui pesan daring terutama yang mengatasnamakan pejabat.

"Kami juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati membagikan data pribadi melalui media sosial dan foto formal karena akan mudah disalahgunakan," imbaunya. 

Modus Bantuan Hibah Masjid

Kejadian pencatutan nama terhadap pejabat Belitung ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya kejadian serupa sempat terjadi pada Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie dengan modus bantuan hibah masjid.

Nama Isyak Meirobie dicatut pihak tak bertanggung jawab melalui pesan WhatsApp.

Melalui pesan yang ditujukan ke banyak pengurus masjid di Belitung, penipu menyampaikan pesan mengenai program bantuan dana hibah untuk masjid dan musala tahun 2022.

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku memasang foto profil Isyak Meirobie di akun WhatsApp dengan nomor +62 856-0776-2962.

"Whatsapp dikirim ke banyak pengurus dan tokoh agama khususnya pengurus masjid di belitung dengan mengatasnamakan saya, tapi dari nama belakang saja salah dan itu bukan saya," ungkap Isyak, Rabu (14/12/2022) kepada Posbelitung.co.

Dari tangkapan layar pesan WhatsApp, meminta pengurus masjid dan musala untuk mengirim data untuk persyaratan menerima bantuan dana hibah.

Di antara persyaratan yang diminta berupa foto KTP pengurus masjid dan musala, juga rekening dan foto kondisi bangunan masjid. 

Isyak mengatakan, jika program tersebut ada, pasti akan diinformasikan melalui bidang kesejahteraan rakyat (kesra) di Sekretariat Daerah Belitung dan diumumkan secara resmi.

Namun jika melalui pesan pribadi melalui WhatsApp, ia memastikan hal tersebut penipuan dan meminta masyarakat tidak mempercayai modus penipuan yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Atas kejadian tersebut, Isyak juga sudah melaporkan ke pihak berwajib melalui Kapolres Belitung dan jajaran agar bisa menindaklanjuti hal tersebut. 

"Supaya tidak ada korban yang kena dan saya harapkan masyarakat bisa melakukan check and recheck kemudian baru bisa mendapatkan informasi yang paling tepat supaya tidak mengikuti alur permainan orang yang menipu tersebut," tegas Isyak.

Penipu Sasar Pengusaha

Burhanudin, Bupati Belitung Timur
Burhanudin, Bupati Belitung Timur (Bangka Pos/DOK)

Selain di Belitung, nama pejabat di Belitung Timur juga menjadi sasaran pelaku penipuan. 

Sebelumnya nama Bupati Belitung Timur,  Burhanudin dicatut oleh orang tidak dikenal untuk meminta sejumlah transferan uang.

Bahkan penipuan ini menyasar kepada para pemilik perusahaan yang ada di Belitung Timur. 

"Orang tidak bertanggungjawab itu menghubungi perusahaan-perusahaan di Beltim untuk meminta uang. Dia memakai nomor beda dari yang saya pakai," ungkap Burhanudin kepada Posbelitung.co, Jumat (4/11/2022).

Menurut Burhanudin, oknum penipu itu memanfaatkan nama dan jabatannya untuk mendapatkan uang.

Tidak hanya itu, bahkan nama ajudannya juga dibawa-supaya untuk meyakinkan calon korbannya. 

Penipuan modus ini, diakuinya, sudah berulang kali terjadi.

Tidak hanya pada bupati tapi biasanya juga kepada wartawan yang dimanfaatkan oleh penipu untuk meminta uang.

"Saya sendiri sudah beberapa kali seperti ini. Kami minta kepada rekan, kawan, kolega, dan masyarakat agar hati-hati terhadap penipuan modus pencatutan nama ini," pesan Burhanudin.

Dia mengimbau, agar masyarakat waspada dan selalu mengkroscek kebenaran pesan atau telepon yang masuk mengatasnamakan pejabat tertentu, apalagi jika sudah meminta sejumlah uang.

"Kami belum melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Namun, jika ke depannya berulang dan sudah melewati batas akan kami laporkan," tegas Burhanudin. 

Cara Mudah Laporkan Penipuan

Ilustrasi penipuan online - Wanita Ini Nekat Jadi Penipu, Modus Buka Olshop untuk Cari Uang Demi Penuhi Kebutuhan sang Pacar
Ilustrasi penipuan online - Wanita Ini Nekat Jadi Penipu, Modus Buka Olshop untuk Cari Uang Demi Penuhi Kebutuhan sang Pacar (Shutterstock)

Sekarang terdapat cara mudah untuk melapor jika Anda menjadi korban penipuan online.

Masyarakat yang merasa menjadi korban penipuan online bisa mengisi laporan ke platform yang disediakan otoritas terkait.

Cara lapor penipuan online pun kini semakin praktis karena bisa dilakukan secara online.

Dilansir dari kompas.tv, kasus penipuan online dapat Anda laporkan melalui platform Cek Rekening dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Lapor.go.id yang dikembangkan oleh Kementerian PAN-RB bersama Kementerian Dalam Negeri, Kantor Staf Presiden, serta Ombudsman Republik Indonesia.

Data yang terkumpul dalam dua platform tersebut pun dapat digunakan untuk mencegah penipuan online.

Anda bisa mengecek rekening terduga pelaku terlebih dulu sebelum melakukan transaksi.

Sebelum melaporkan, Anda tentu perlu mengumpulkan bukti-bukti terlebih dulu yang nantinya bisa dilampirkan.

Cara lapor penipuan online lewat Lapor.go.id

Anda dapat memanfaatkan platform lapor.go.id jika mengalami penipuan yang mengatasnamakan instansi tertentu.

Berikut langkah-langkah melaporkan penipuan online di platform Lapor.go.id:

  • Buka laman https://www.lapor.go.id
  • Pilih kategori “pengaduan”
  • Masukkan judul pelaporan
  • Masukkan nama akun terduga penipu, kerugian, serta keterangan lain yang dibutuhkan.
  • Masukkan tanggal kejadian
  • Pilih lokasi kejadian
  • Pilih instansi yang berkaitan dengan laporan
  • Masukkan kategori tindak pidana
  • Unggah lampiran, ukuran maksimalnya 2 MB
  • Masukkan kategori pengadu
  • Klik “Lapor!”
  • Masukkan identitas diri
  • Baca syarat dan ketentuan layanan
  • Tunggu notifikasi laporan selesai

Cara lapor penipuan online lewat Cek Rekening

Anda bisa melaporkan pelaku penipuan online ke platform Cek Rekening jika mengetahui nomor rekeningnya.

Berikut langkah-langkah melaporkan penipuan online lewat platform Cek Rekening.

Buka laman https://cekrekening.id

Pilih menu “laporkan sekarang” di laman utama Cek Rekening

  • Isi data rekening
  • Masukkan biodata terlapor
  • Masukkan data pelapor
  • Tuliskan kronologi kejadian
  • Unggah bukti-bukti yang Anda miliki
  • Klik centang di kolom verifikasi
  • Klik “submit”
  • Tunggu notifikasi laporan 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari/Bryan Bimantoro/Nurhayati) 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved