Berita Pangkalpinang

BPS Minta Sektor Pariwisata dan IKK Menjadi Perhatian Pemkot Pangkalpinang

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah setempat untuk memperhatikan sektor pariwisata.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Tempat nongkrong baru di Pantai Pasir Padi, Plesir yang menghadirkan atmosfer pantai, Senin (23/1/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah setempat untuk memperhatikan sektor pariwisata.

Di mana saat ini kebangkitBadan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah setempat untuk memperhatikan sektor pariwisata.an sektor pariwisata ini tergambar dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke daerah itu.

Baca juga: Si Roni Buaya Viral dari Belitumg Timur, Sekali Makan Bisa Habiskan 20 Kilogram Ikan Pari

Baca juga: Curah Hujan Mulai Rendah, BMKG: Musim Hujan Masih Berlangsung hingga Akhir Februari

Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Ahmad Thamrin mengatakan, sepanjang tahun 2022 memang jumlah kunjungan wisatawan mengalami kenaikan.

Untuk wisatawan mancanegara misalnya, pada tahun 2021 hanya sembilan orang sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 12 orang menjadi 21 orang.

Kemudian wisatawan domestik, pada tahun 2021 hanya 112.205 orang naik menjadi 140.000 orang pada tahun 2022.

“Jadi ini harus dipikirkan semuanya, terutama dari sektor pariwisata, jasa, dan perdagangan,” kata Thamrin kepada Bangkapos.com, Kamis (9/2/2023).

Dari sisi mobilitas dan sektor pariwisata di tahun 2022 juga semakin menunjukkan tren pemulihan.

Thamrin menyebut, jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami perbaikan.

Baik secara tahunan maupun secara kumulatif.

Tentunya dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ini perlu menjadi perhatian bersama.

Terpenting dengan menjaga harga sejumlah kebutuhan barang pokok, apabila hal itu tidak dilakukan dikhawatirkan mempengaruhi kondisi ekonomi.

Pasalnya, para wisatawan yang datang ke Pangkalpinang secara otomatis melakukan belanja di daerah itu.

Sehingga sudah semestinya harga kebutuhan barang pokok harus terjangkau di kalangan masyarakat.

“Jadi stok pangan dan lain-lain akan dipengaruhi dengan kedatangan orang-orang dengan event yang ada di Pangkalpinang,” jelas Thamrin.

Pada Januari 2023 lanjut dia, di Pangkalpinang sendiri sudah terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) atau sebesar 4,68 persen dengan Indeks  Harga  Konsumen  (IHK)  sebesar  113,55. 

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh  naiknya  indeks  10  kelompok  pengeluaran.

Mulai dari kelompok  makanan, minuman  dan  tembakau  sebesar  2,77  persen, kelompok  pakaian  dan  alas  kaki sebesar  1,41  persen,  kelompok  perumahan,  air,  listrik,  dan  bahan  bakar  rumah tangga sebesar 5,20 persen. Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,97 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,97 persen, kelompok  transportasi  sebesar  13,17  persen.

Kemudian,  kelompok  rekreasi,  olahraga,  dan budaya sebesar 2,28 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran  sebesar 4,21 persen, dan kelompok perawatan  pribadi  dan  jasa  lainnya  sebesar  8,63  persen.

Sebaliknya,  kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.

Tingkat  deflasi  Month to Month dan Year to Date Januari 2023 adalah sebesar 0,10 persen. Tingkat  inflasi  y-on-y  Komponen  Energi  sebesar  15,69  persen  dengan  tingkat deflasi  m-to-m  sebesar  0,24  persen. 

“Inflasi  year on year komponen bahan makanan sebesar 0,58 persen dengan inflasi month to month sebesar 0,69 persen,” urainya.

Kendati demikian kata Thamrin, indeks kemahalan konstruksi atau IKK juga perlu menjadi perhatian. 

Baca juga: Jokowi Berterimakasih Peran Pers, Dari Orang Biasa Bisa Menjelma Jadi Orang Nomor Satu di Indonesia

Baca juga: Pulang Mengerjakan Tugas Sekolah Jalan Kaki, Dua Pelajar SMP di Belitung Nekat Curi Motor di Masjid

Jika Pemerintah Kota Pangkalpinang ingin mendapatkan dana alokasi umum (DAU) cukup besar dari pemerintah pusat tentunya perlu dijaga.

Apabila IKK Pangkalpinang di bawah 100 poin, otomatis tidak sinkron dengan nilai inflasi yang sudah menyentuh angka 4,68 persen ditambah harga yang lain.

Jika IKK mahal dipastikan berdampak kepada investor akan sulit berinvestasi di Pangkalpinang, dan mempengaruhi terhadap arus barang masuk, pelabuhan dan lain juga harus menjadi pusat perhatian bersama.

“Kami akan survei IKK, yang hasilnya akan kami rilis angka 2023 dalam waktu dekat,” kata Thamrin. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved