Batalnya Pabrik Apple Dikaitkan dengan Ketelusuran Bahan Baku Timah, Ini Tanggapan PT Timah dan BPJ

Septian Hario Seto mengungkapkan, batalnya pembangunan pabrik terjadi karena persoalan traceability atau ketelusuran bahan baku dari produk timah

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
(Gizmochina)
Logo Apple 

BANGKAPOS.COM--Apple membatalkan pembangunan pabriknya di Indonesia.

Pembatalan ini terjadi karena persoalan traceability atau ketelusuran bahan baku dari produk timah di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Septian Hario Seto mengungkapkan, batalnya pembangunan pabrik terjadi karena persoalan traceability atau ketelusuran bahan baku dari produk timah di Indonesia.

Seto bilang, perusahaan-perusahaan besar ketika ingin melakukan investasi akan melakukan cek secara mendalam mengenai bahan baku produknya.

Seperti Apple misalnya yang ingin memastikan traceability timah di RI, mulai dari perizinan, praktik pertambangannya, hingga prinsip bisnis berkelanjutan atau environmental, social and governance (ESG).

"Mereka melakukan traceability, wah ini dari timah-timah yang 'mungkin' perizinannya, praktik-praktik pertambangannya (tidak baik dan benar)," ungkap Seto di Jakarta, Kamis (23/2/2023) seperti dikutip dari kompas.com.

Terpisah, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk Purwoko menegaskan bahwa hasil produksi PT Timah Indonesia Tbk (TINS) dapat dipertanggungjawabkan asal-usulnya, dan memastikan implementasi ESG (Environmental, social, and corporate governance) perusahaan dilakukan dengan baik.

“Kalau dibilang timah untuk tracing asal-usulnya tidak bisa dipertanggungjawabkan, kalau saya bilang ya ini timah yang mana dulu?” kata Purwoko di Kepulauan Bangka Belitung, Senin (27/2/2023).

“Kira-kira 2-3 tahun yang lalu, kami mengundang Responsible Minerals Initiative (RMI) ke sini, untuk melihat asal-usul dan visit ke lapangan. RMI juga sudah approve dan percaya hasil PT Timah bisa dipertanggungjawabkan asal-usulnya,” lanjut Purwoko.

Purwoko menambahkan, dalam bisnis, perdagangan, dan penjualan produk timah untuk ekspor, ada di bursa. Dimana dalam bursa itu, tidak hanya ada hasil atau produk PT Timah saja, tapi juga ada perusahaan tambang lainnya.

“Tapi memang kadang-kadang ada mineralnya ada yang sama dengan PT Timah, selain itu juga tidak hanya PT Timah yang bisa ekspor, PT Timah sendiri terintegrasi, dan ada kegiatan eksplorasi, penambangan, peleburan, processing group dan penjualan,” ungkapnya.

PT Timah anggap isu terkait bahan baku hingga pekerja selesai

Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Alwin Albar mengatakan, pihaknya sudah mulai berbenah terkait dengan pertambangan bijih timah sejak tahun 2018.

Dia bilang kelompok funding buyer mineral yang tergabung dalam Responsible Mineral Initiative (RMI) telah melakukan audit di Indonesia.

Pun demikian dengan Apple, Dell, HP, Samsung dan banyak lagi produsen elektronika di dunia melakukan audit di RI terkait hasil tambang.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved