Motif Kasus 2 Wanita Dicor di Bekasi, Pelaku Nekat Sayat Nadi Tangan Setelah Aksinya Terbongkar

Dugaan motif kasus pembunuhan 2 wanita di Bekasi terkait soal utang piutang antara pelaku dan satu di antara dua korban.

Editor: fitriadi
Kolase Tribunjakarta.com
Lokasi dua jasad wanita dicor di bekasi (kiri) dan kedua korban saat mendatangi rumah kontrakan di Jalan Nusantara, RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Minggu (26/2/2023) (Kolase Tribunjakarta.com) 

"Ibu Yusi yang masukin pelaku kerja di perusahaan besi itu. Dugaannya ada utang, P ada setoran tagihan pembayaran besi kepada korban, tapi mundur-mundur terus. Saya enggak tahu nominalnya berapa," ucapnya.

Mau Gadai Motor Kantor

Suami korban juga bercerita kepadanya bahwa pelaku sempat mendatangi kediaman korban dan suaminya yang terletak di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Saat itu, P berniat menggadai motornya kepada almarhumah Yusi untuk menutupi utang pembayaran tagihan sebuah perusahaan yang memesan besi melalui pelaku.

"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," tutur Riyadi.

Sementara itu, Riyadi mengaku tak mengenal sosok korban wanita yang juga ditemukan tewas dicor di bawah tangga rumah kontrakan bersama Yusi.

Riyadi menduga pelaku P melakukan pengecoran dua jenazah pada Senin (27/2/2023) siang.

Sebab Riyadi bersama Heri, suami korban telah berada di lokasi, Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, saat pelaku berada di dalam rumahnya pada Senin pukul 13.00 WIB.

"Saya bantu suaminya nyari korban, ketemu lah informasi katanya terakhir korban Y ada komunikasi dengan pelaku P. Korban warga Pulogebang, kami berangkat dari sana, langsung ke sini sama suaminya," ucap Riyadi.

Saat di lokasi, Riyadi dan suaminya telah melihat adukan semen yang telah dicampur pasir dan kerikil di area halaman depan kontrakan.

Saat itu pula, Riyadi menduga terjadi pembunuhan di dalam kontrakan tersebut. Ia bersama suaminya kemudian mengaku menghubungi ke polisi.

"Terus kami ke Polres, minta temenin didobrak, kata polisi bukan ranah mereka, kami diminta ke kelurahan sama ke bhabinkamtibmas," ujarnya.

Keduanya kembali bersama anggota bhabinkamtibmas ke lokasi. Saat itu, ia melihat adukan semen di halaman depan telah berkurang cukup banyak.

Riyadi kemudian mengetuk pintu kontrakan. Namun tak ada seorang pun yang keluar.

"Pas balik lagi sama bhabinkamtibmas, lah adukan semen sudah berkurang banyak. Saya ketok terus, tapi enggak ada orang. Padahal saya yakin itu pelaku ada di dalam," kata Riyadi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved