Berita Pangkalpinang

Pengumuman Hasil Tes Psikologi Tak Sesuai Jadwal, Akademisi Minta Timsel KPU Babel Lakukan Ini

Karena hal-hal sepele macam tadi, adanya keterlambatan itu tentu sangat-sangat tidak profesional sekali karena kita sudah berbicara timeline dan sudah

|
Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Iwan Satriawan
(IST/Dokumentasi Ariandi)
Akademisi Ilmu Politik di Babel, Ariandi Zulkarnain 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tim seleksi (timsel) KPU Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2023-2028 telah mengumumkan 20 nama yang lolos tes psikologi yang selanjutnya akan mengikuti tes kesehatan pada 16-17 Maret 2023.

Namun, pengumuman nama ini telat satu hari dibandingkan daerah lainnya seperti Sumatera Barat, Gorontalo dan Jambi.

Menanggapi hal tersebut, Akademisi Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung, Ariandi Zulkarnain menilai secara substansi keterlambatan itu memang tidak berpengaruh.

Tapi baiknya hal-hal seperti ini sebisa mungkin dihindari karena bisa saja muncul asumsi indikasi adanya kepentingan yang masuk dan upaya-upaya pihak tertentu yang ingin membuat proses seleksi menjadi tidak transparan dan akuntabel.

Tugas timsel saat ini sebaiknya membuka informasi penyebab keterlambatan dengan alasan-alasan yang jelas tidak hanya sekadar teknis saja.

Sehingga tidak terjadi spekulasi dari masyarakat atau publik pada umumnya yang bisa mengganggu siapa saja yang sedang mengikuti proses ini.

"Karena hal-hal sepele macam tadi, adanya keterlambatan itu tentu sangat-sangat tidak profesional sekali karena kita sudah berbicara timeline dan sudah bicara jadwal," kata Ariandi Zulkarnain, Rabu (15/3/2023).

Ariandi mengatakan, biasanya proses penentuan jadwal itu sudah mempertimbangkan berbagai macam aspek sejak jauh hari, termasuk opini publik.

"Hari ini opini publik itu jangan kemudian diputar atau diobrak-abrik dengan hal-hal teknis semacam itu," katanya.

Lalu, Ariandi juga menyoroti beberapa nama yang merupakan incumbent atau orang-orang yang sedang menjabat sebagai komisioner lembaga penyelenggara pemilu sampai hari ini.

Menurutnya, dengan adanya nama-nama komisioner aktif, timsel harus memperhatikan potensi dan konflik kepentingannya sembari mereka dituntut bekerja profesional.

"Yang perlu diperhatikan adalah profesionalitas dari timsel itu sendiri, karena ini menyangkut tentang integritas penyelenggara, ketika kita berbicara tentang integritas penyelenggara pemilu, poin penting yang harus dibangun adalah bagaimana trust masyarakat terhadap pemilu yang kemudian nanti berjalan dengan adil, jujur, dan poin-poin demokrasi yang ingin kita capai," jelasnya.

Ariandi berharap, timsel dapat menyaring peserta-peserta terbaik pada momen seleksi agar bisa menghasilkan komisioner KPU Babel yang dapat bekerja dan meminimalisir konflik pemilu yang akan terjadi pada pemilu mendatang.

"Publik jangan hanya diam menyaksikan proses ini, tapi juga harus terlibat dan memiliki ruang partisipasi dalam memberikan komentar atau opini, sehingga dapat dikawal bersama dan menghasilkan legitimasi dari masyarakat," katanya.

Tak Ada Permainan Nilai

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved