Kisah Alissa Wahid Anak Gus Dur yang Dikira TKW, Kopernya Diacak-acak Petugas, Bea Cukai Minta Maaf
Alissa Wahid menceritakan hal itu menanggapi cuitan yang mengisahkan soal Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang kerap diperlakukan buruk oleh pihak Bea Cukai
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM- Anak ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid punya pengalaman tak menyenangkan dari petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Wanita bernama lengkap Qotrunnada Munawaroh Wahid mengaku disangka sebagai seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan diperlakukan buruk oleh pihak Bea Cukai.
Bahkan, koper Alissa Wahid sampai diacak-acak oleh petugas Bea Cukai.
Kisah itu diceritakan Alissa Wahid melalui akun Twitter pribadinya @Alissawahid, Senin (20/3/2023).
Alissa tak memastikan tahun berapa kejadian itu menimpanya.
Namun, ia menuturkan, perlakuan tak menyenangkan tersebut terjadi pada tahun 2019 atau 2020 saat dirinya pulang dari Taiwan.
Alissa menceritakan hal tersebut menanggapi cuitan yang mengisahkan soal Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang kerap diperlakukan buruk oleh pihak Bea Cukai.
Dalam cuitannya, Alissa mengaku diperiksa oleh petugas bandara dan diminta untuk membuka kopernya.
"Suatu ketika saya pulang dari Konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yg di dalam itu. Mbak petugas nanya: 'Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya'," kata Alissa dalam cuitannya.
Seolah mecurigai Alissa, petugas kemudian memastikan kembali perihal isi koper hingga pekerjaannya di Taiwan.
"'Kerja apa 3 hari di taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa aja? Emang dibayar berapa?'."
"'Kok kamu bisa belanja dan bawa barang banyak? Kamu kerja apa?'," cuit Alissa menirukan perkataan petugas Bea Cukai di Cengkareng.
Alissa kemudian menjelaskan, ia ke Taiwan untuk mengikuti sebuah konferensi internasional.
Ia hadir dalam kapasitas sebagai pengelola sebuah lembaga swayada masyarakat (LSM) di Indonesia.
| Daftar 40 Nama Diusulkan Pahlawan Nasional, Ada dari 2010, Presiden Gus Dur dan Soeharto Termasuk |
|
|---|
| Geramnya Menkeu Purbaya Soal Pegawai Bea Cukai Nongkrong di Starbucks : Dianggapnya Saya Main-main |
|
|---|
| Pasir Timah Senilai Rp 5,2 Miliar Gagal Diselundupkan ke Malaysia |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Tak Naikan Cukai Rokok 2026, Ternyata Ini Alasannya |
|
|---|
| Tabuhan Genderang Gerakan Gemar Membaca dari Hidayat Arsani |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.