Berita Belitung

Asyik Berenang Bocah Asal Jakarta Tenggelam di Pantai Tanjung Tinggi Belitung, Begini Kondisinya

Bocah berusia enam tahun dikabarkan tenggelam di Pantai Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung pada Minggu (7/5/2023) sore.

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Bangkapos.com
Ilustrasi orang tenggelam 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Masyarakat yang hendak berwisata ke pantai harus berhati-hati apalagi saat berenang di pantai jangan sampai terlena sehingga bisa mengakibatkan kehilangan nyawa. 

Pasalnya ombak yang tiba-tiba datang bisa menyeret korban hingga tenggelam

Kejadian tenggelamnnya pengunjung pantai ini terjadi baru-baru ini di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Di mana seorang bocah berusia enam tahun dikabarkan tenggelam di Pantai Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung pada Minggu (7/5/2023) sore.

Beruntung bocah asal Jakarta itu berhasil diselamatkan usai ditolong orang tuanya dibantu pengunjung lainnya.

Usai diselamatkan, korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat dan setelah kondisi normal dibawa pulang keluarganya.

"Iya kejadiannya tadi sore, korbannya selamat. Tadi sempat dibawa ke puskesmas dan setelah normal langsung pulang," ungkap Kapolsek Sijuk Iptu Imam Satriawan saat dihubungi Posbelitung.co.

Dari kejadian tersebut, Imam mengimbau kepada para pengunjung Pantai Tanjung Tinggi terutama para orang tua agar lebih mengawasi anaknya saat berenang di laut.

Bahkan selalu mendampingi anak-anaknya ketika sedang berenang di laut.

"Kepada para orang tua yang membawa anak sedang berlibur atau bermain di pantai agar diawasi dan didampingi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," imbau Imam.

Pengunjung Pantai Tanjung Tinggi menolong bocah tenggelam pada Minggu (7/5/2023).
Pengunjung Pantai Tanjung Tinggi menolong bocah tenggelam pada Minggu (7/5/2023). (screenshot video)

Cara Menyelamatkan Korban Tenggelam

Berenang di laut atau kolam renang merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian besar orang.

Berenang juga sebagai upaya healing dari aktivitas menjenuhkan sehari-hari.

Namun jika kita berenang tapi tidak punya skill dan teknik yang mumpuni bisa berakibat fatal, yakni tenggelam hingga bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, kita harus waspada saat melakukan aktifitas tersebut.

Kita juga harus tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan ketika ada orang yang tenggelam.

Tenggelam merupakan kondisinal di mana kita tidak bisa mengatur pernapasan karena dipenuhi oleh air yang masuk ke saluran pernapasan.

Tenggelam bisa menyebabkan orang hilang kesadaran sampai yang paling fatal yakni kematian.

Berikut ini beberapa tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang tenggelam dari dr Asrita Dwi Mentari yang bertugas di RSUD Belitung Timur.

Pertama, segera minta pertolongan.

Kamu bisa teriak atau menelepon seseorang saat kamu mendapati orang yang tenggelam.

Tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain walaupun kamu bisa menolongnya.

Semakin banyak yang menolong, semakin besar kemungkinan orang tenggelam bisa diselamatkan.

Kedua, jangan panik saat melihat orang tenggelam.

Karena saat kamu panik, tindakan-tindakanmu bisa jadi tidak tepat sasaran.

Jika korban tidak terlalu jauh, cari alat seperti tali, kayu, rakit, atau benda yang bisa mengapung untuk korban supaya bisa berpegangan lalu ditarik ke tepian.

"Yang penting usahakan keluarkan dulu korban dari perairan," kata dr Asrita kepada Posbelitung.co, Kamis (4/6/2020).

Ketiga, menolong dengan alat memadai.

Hal ini, lanjut dr Asrita, maksudnya adalah menolong korban dengan pikiran matang. Jangan sampai kamu mau menolong korban tenggelam tapi kamu sendiri tidak bisa berenang.

"Ke empat yakni memberikan bantuan hidup dasar. Ketika korban berhasil dibawa ke daratan, kamu bisa melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP)," saran dokter yang akrab disapa dr Caca ini.

Caca mengatakan, untuk korban yang tenggelam sebaiknya dilakukan bantuan napas terlebih dahulu karena korban tenggelam mengalami henti napas akibat kekurangan oksigen.

Kemudian cek nadi, jika 10 detik tidak teraba nadinya baru lakukan kompresi dada.

"Cara melakukan kompresi dada yakni menekan dada di bagian bawah tulang dada sekitar 2-3 jari di atas ujung tulang dada. Ditekan menggunakan telapak tangan yang saling tumpang tindih. Tekan sedalam lebih kurang lima cm secara hati-hati sebanyak 30 kali dalam waktu 20 detik kemudian diselingi bantuan nafas," jelas Caca.

Bantuan napas ini langsung dilakukan ke mulut korban.

Caranya angkat dagu korban dan tengadahkan kepalanya.

Pencet hidungnya lalu tiupkan udara ke mulut korban.

Jika dada korban terlihat mengembang maka bantuan napas sudah diterima oleh korban secara benar dan masuk ke paru-parunya.

"Tapi hati-hati saat ingin menengadahkan kepala korban karena kita tidak tahu korban ada cedera leher dan tulang belakang atau tidak saat tenggelam," ingat Caca.

Namun, jika dada tidak mengembang maka lakukan lagi kompresi dada secara bergantian dengan bantuan nafas sampai korban bisa dibawa ke rumah sakit.

"Untuk memastikan CPR berhasil atau tidak tandanya ialah pasien sadar, ada nafas spontan atau teraba nadinya," kata Caca. 

(Posbelitung.co/Dede Suhendar/BryanBimantoro/Nurhayati) 


 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved