Berita Belitung

Harga Daging Ayam Ras Melonjak, Sumbang Inflasi Tertinggi di Belitung Sepanjang 2025

Baiq Kurniawati menjelaskan bahwa Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen

Penulis: Dede Suhendar | Editor: Hendra
ist/Diskominfo Babar
Kepala Badan Pusat Statistik Bangka Barat, Baiq Kurniawati 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Komoditas daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi sepanjang 2025 di Kabupaten Belitung dengan 0,67 persen.

Kemudian diikuti oleh komoditas sawi hijau dengan 0,10 persen dan cabai merah dengan 0,08 persen.

"Kalau kita melihat grafik month to month, komoditas daging ayam ras ini mengalami rekor inflasi tertinggi sepanjang 2025," ujar Kepala BPS Belitung Baiq Kurniawati dalam siaran rilis pada Senin (3/11/2025). 

Baiq Kurniawati menjelaskan bahwa Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,78 pada Oktober 2025 lalu. 

Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yaitu 0,45 persen. 

Lanjutnya, berdasarkan pemaparan, melonjaknya harga daging ayam ras pada Oktober 2025 disebabkan oleh beberapa hal. 

Pertama, disinyalir pasokan bibit ayam (DOC) yang tidak mencukupi kebutuhan. 

Kondisi ini dipicu oleh proses breeding yang tidak normal, sejumlah indukan ayam dipaksakan afkir lebih cepat sehingga produksi DOC berkurang. 

Selain itu, permintaan sedikit meningkat oleh beberapa faktor, satu diantaranya program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Tapi, pada intinya stok di pasar berkurang yang menyebabkan harga melonjak hingga Rp50.000 sampai 55.000 perkilo. 

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika Effenly mengakui kondisi tersebut. 

Menurutnya stok daging ayam ras di Belitung memang tidak pernah bertambah, sedangkan permintaan terus meningkat. 

Selain MBG, dirinya mensinyalir pertambahan penduduk menjadi faktor lain, seperti pembukaan Batalyon Infantri. 

"Memang pasokan ayam kita stabil, sedangkan permintaan terus meningkat," ujarnya pada Selasa (4/11/2025). 

Ia menambahkan kondisi tersebut perlu segera disikapi secepat mungkin agar tidak berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. 

Menurutnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. 

"Kondisi ini perlu strategi baru ke depannya agar inflasi ini bisa ditekan dan tidak berkelanjutan," katanya. (posbelitung.co/dede s) 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved