Berita Pangkalpinang

Babel Economic Forum 2023, Energi, Pangan, dan Digitalisasi Diyakini Jadi Kunci Ketahanan Ekonomi 

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Tanjung Kelayang lantai 4 KPwBI Babel itu dalam rangka diseminasi informasi terkini mengenai perkembangan

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah 
Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar, Babel Economic Forum (BEF) 2023, Kamis (11/5/2023) di ruang Tanjung Kelayang lantai 4 KPwBI Babel 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar, Babel Economic Forum (BEF) 2023 yang bertajuk Recent Economic Development Bangka Belitung dan Potensi Pengembangan Ekonomi Hijau yang Berkelanjutan, Kamis (11/5/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Tanjung Kelayang lantai 4 KPwBI Babel itu dalam rangka diseminasi informasi terkini mengenai perkembangan dan outlook perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada seluruh stakeholder.

Dihadiri sejumlah jajaran Pimpinan Perbankan maupun Pelaku UMKM di Babel, Direktur PT Timah Tbk, akademisi, dan tamu undangan lainnya.

Dalam paparannya Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman sempat mengutip statement yang kerap kali disebutkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yakni tiga kunci ketahanan ekonomi suatu bangsa adalah energi, pangan, dan digitalisasi. 

Ia meyakini, tiga aspek tersebut akan membuat negara atau suatu wilayah itu menjadi lebih kuat. Demikian juga untuk di Bangka Belitung, jika tiga aspek tersebut betul-betul berjalan dengan baik maka Babel akan menjadi lebih kuat.

"Dalam ketahanan energi diperlukan pengembangan energ hijau, sementara ketahanan pangan dapat didorong dengan urban farming, dan digitalisasi diperlukan inovasi yang terus menerus," sebut Faturachman dalam paparannya.

Menurutnya, dalam ketahanan energi diperlukan pengembangan energi hijau menjadi sangat penting untuk di Babel. Untuk mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Sementara untuk ketahanan pangan Kata Faturachman, dapat didorong dengan berbagai cara antara lain urban farming.

"Bank Indonesia bersama dengan pemerintah Provinsi, Kabupaten dalam konteks GNPIP kita menanam cabai diaman-manan, Alhamdulillah inflasi bisa kita kendalikan dengan baik. Artinya dari segi ketahanan pangan tadi bisa kita jalankan dengan baik," tuturnya.

Kemudian, yang ketiga yaitu digitalisasi yang bisa dicapai melalui inovasi.

"Jadi topik ini akan kita elaborasi bersama pada kesempatan ini, dan juga nanti ada narasumber yang sudah berpengalaman dibidangnya yang akan mengelaborasi terkait dengan ekonomi hijau ini," terangnya.

Dia juga sempat memberikan update mengenai perkembangan ekonomi global di Bangka Belitung.

Menurutnya,ekonomi global saat ini terus membaik terus mengalami perbaikan, hal ini diduga sebagai dampak dari pembukaan ekonomi Cina setelah Covid-19, yang mana sebelumnya menutup sekarang sudah mulai membuka lagi.

Faturachman menyebutkan, triwulan I 2023, Ekonomi Bangka Belitung Tumbuh Positif sebesar 4,37 Persen. Berdasarkan rilis BPS, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bangka Belitung tumbuh 4,37 persen (yoy). 

Meskipun angka ini terbilang melambat dibandingkan triwulan IV 2022 yang tumbuh 4,44 persen (yoy). 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved