Berita Pangkalpinang
Pemprov Babel Target Zero Angka Kemiskinan Ekstrem, Akademisi Ekonomi Ingatkan Data
Menyikapi hal ini pemerintah provinsi akan berusaha melakukan upaya dan targetnya angka kemiskinan akan zero pada tahun 2024.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, angka kemiskinan 0,82 persen, atau bila dijumlahkan ada sebanyak 12.272 orang miskin ekstrem di Bangka Belitung.
Menyikapi hal ini pemerintah provinsi akan berusaha melakukan upaya dan targetnya angka kemiskinan akan zero pada tahun 2024.
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung (UBB) Dr Reniati mengatakan data orang miskin ekstrem yang akurat penting untuk pengambilan kebijakan dalam penanganan angka kemiskinan.
"Langkah-langkah yang pelu dilakukan untuk menangani angka kemiskinan ekstrem adalah perlunya kebijakan yang terintegrasi melalui kolaborasi dan intervensi, serta upaya validasi data, sehingga mencapai ketepatan target dan upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujar Dr Reniati, Jumat (25/5/2023).
Dia juga mengatakan, pemerintah tak hanya harus memberikan bantuan, tapi pemberdayaan pun penting untuk menjadi perhatian.
"Tidak hanya memberikan bantuan secara finansial, pemberdayaan perlu dilakukan kepada keluarga miskin, mengingat keluarga miskin ini rata-rata tingkat pendidikan rendah, maka perlu peningkatan kapasitas pendidikan, jika mereka perempuan, perlu ditingkatkan skil sehingga dapat meningkatkan penghasilan," kata Reniati.
Sementara itu, pemerintah juga perlu memberi pemenuhan hak kepada disabilitas berupa bantuan dan pemberdayaan.
"Kalau ada keluarga yang disabilitas, kementerian sosial harus memberikan bantuan yang layak kepada mereka, karena kalau bisa diupayakan meningkatkan skil, masih bisa meningkatkan penghasilan.
Tapi kalau disabilitas sudah agak parah mungkin kita harus memberikan bantuan dalam bentuk tunai," katanya.
Secara umum, dijelaslannya kemiskinan ekstrem bisa terjadi apabila penduduk memiliki pengeluaran perkapita di bawah Garis Kemiskinan Ekstrem (GKE) yang menurut garis kemiskinan Word Bank US$1,9 PPP (Purchasing Power Parity) setara dengan Rp. 10.739,00/ kapita/hari.
"Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional (SUSENAS) yang dilakukan oleh BPS maret 2021 angka kemiskinan ekstrem nasional 2,14 persen dari total penduduk Indonesia.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi daerah prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2023 sampai 2024.
Di mana diharapkan target Presiden Republik Indonesia tahun 2024 tidak ada kemiskinan ekstrem di Indonesia atau 0 persen persentasenya," ungkapnya
Dari sisi karakteristik rumah tangga ekstrem status pendidikannya tidak bersekolah atau tidak lulus SD, tidak memiliki akses sanitasi yang layak, dan tidak memiliki toilet.
Rata-rata mereka adalah perempuan dan memiliki anggota rumah tangga yang disabilitas.
"Biaya hidup di Babel memang relatif tinggi. Tetapi jika kita lihat dari angka Rp. 10.739/kapita/hari ini memang jauh dari layak untuk hidup di Babel apalagi jika kita bandingkan harga beras 1 kg yang harganya diatas Rp. 10.000 per kg, sebagai makanan pokok," katanya.
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Pemprov Babel akan Bentuk Satgas Penertiban Timah, Yogi Maulana Harap Profesional dan Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Dipanggil Polda Babel soal Laporan Mantan Manajer Hotel, Wagub Hellyana Minta Diundur Pekan Depan |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang Rapat Sosialisasi MBG, Bahas Sinkronisasi Tugas dan Evaluasi Progres Lapangan |
![]() |
---|
Gubernur Babel Bentuk Satgas Penertiban Timah, Hidayat Arsani Siap Pimpin Langsung |
![]() |
---|
Bank Sumsel Babel Juara 1 Paritrana Award 2024, Wujud Komitmen Lindungi Pekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.