Sejarah

Sejarah dan Makna Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji, Pertama Kali Dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS

Melempar jumroh merupakan salah satu rangkaian haji berupa melempar batu kerikil dengan jumlah tertentu sembari membacakan lafadz doa.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Fitri Wahyuni
YouTube Alman Mulyana
Paraa jemaah Indonesia saat melakukan ritual lempar jumrah di Arab Saudi. 

Allah SWT berfirman:

.قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ


Artinya: Ia (iblis) berkata, “Ya Tuhanku”, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, [39] kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka [40]’’. Al-Hijr [15]:39-40.

Melontar jamrah mengingatkan jemaah haji bahwa Iblis senantiasa berusaha menghalangi menusia melakukan kebaikan.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan:

‘’Sesungguhnya setan mengalir pada manusia di tempat darah mengalir dalam dirinya.’’ (HR. Bukhari, Muslim dan Abi Daud).

Inilah simbol perlawanan sepanjang umur manusia terhadap setan.

Melontar jamrah adalah simbol kutukan kepada unsur kejahatan yang sering membinasakan manusia.

Melontar juga mengisyaratkan tekad kuat untuk tidak lagi melakukan aktivitas yang mendatangkan bahaya kepada diri sendiri dan masyarakat.

Lemparan jamrah harus dilakukan dengan benda padat berupa kerikil, tidak boleh dengan benda cair atau benda lembek.

Lemparan tidak cukup sekali, melainkan sebanyak tujuh kali dan harus mengenai sasaran.

Ini artinya perlawanan terhadap setan dan sifat-sifatnya harus dilakukan secara ulet dan sekuat tenaga.

Sifat-sifat syaitaniyah yang cenderung destruktif harus dikeluarkan, dilemparkan, dan dibuang sekuat tenaga dari dalam diri manusia.

Proses mengeluarkan dan melemparnya harus dipastikan tepat agar tidak salah sasaran dan dilakukan dengan niat yang kokoh, berulang kali, terus-menerus hingga kejahatan benar-benar sirna dari dalam diri manusia.

Setan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia dan godaannya tidak mudah dirasakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved