Sejarah

Sejarah dan Makna Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji, Pertama Kali Dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS

Melempar jumroh merupakan salah satu rangkaian haji berupa melempar batu kerikil dengan jumlah tertentu sembari membacakan lafadz doa.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Fitri Wahyuni
YouTube Alman Mulyana
Paraa jemaah Indonesia saat melakukan ritual lempar jumrah di Arab Saudi. 

Sebelum mereka sampai di tempat yang dituju, tiba-tiba Iblis datang dalam wujud manusia, menggoda Nabi Ibrahim AS agar menghentikan niatnya tersebut.

Namun, dengan penuh keyakinan dan ketakwaan kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim AS tetap melaksanakan perintah itu.

Ia tahu tujuan iblis pada hakikatnya adalah untuk mengajak melanggar perintah Allah.

Karena itu, Nabi Ibrahim kemudian mengambil tujuh batu kerikil dan melemparnya ke Iblis. Inilah yang disebut Jumrah Ūlā.

Baca juga: Sejarah Beli Baju Baru Jelang Lebaran, Ternyata Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

Tak berhasil memengaruhi Ibrahim AS, Iblis lalu datang membujuk Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim.

Iblis memengaruhi Hajar dengan perhitungan bahwa seorang ibu pasti tak akan sampai hati membiarkan buah hatinya disembelih.

Tapi Hajar menolak dan melempari Iblis dengan batu kerikil.

Lokasi pelemparan Hajar itu kemudian dijadikan tempat melempar Jamrah Wusta.

Langkah Iblis tidak berhenti sampai di situ, ia terus melancarkan niatnya,

Iblis kemudian beralih kepada Ismail AS, putra Ibrahim dan Hajar, yang dianggapnya masih memiliki keimanan dan ketakwaan yang rapuh.

Tapi Ismail ternyata juga menunjukkan perlawanan.

Ia kukuh memegang keimanannya dan yakin dengan sepenuh hati akan perintah Allah SWT.

Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail lalu bersama-sama melempari Iblis dengan batu kerikil, yang kemudian diabadikan menjadi lemparan Jamrah Aqabah.

Allah SWT pun memuji upaya Nabi Ibrahim dan keluarganya karena dianggap berhasil menghadapi ujian.

Al-Qur’an menceritakan ikrar iblis yang dinilai sesat dan dilaknat oleh Allah SWT setelah menolak perintah untuk bersujud kepada Adam AS dan minta diberi kesempatan hidup hingga manusia dibangkitkan pada hari kiamat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved