Dokter Makmur yang Aniaya Balita di Makassar Sibuk Main HP saat Diperiksa Polisi

BANGKAPOS.COM -- Dokter Makmur yang aniaya balita berusia 3 tahun di Makassar sibuk main HP saat sedang diperika polisi.

Diketahui, pria yang menyandang profesi sebagai dokter itu telah dilaporkan oleh Agung ke polisi, ayah balita yang menjadi korban penganiayaannya.

Kini Makmur telah menyandang status sebagai tersangka akibat tindakan tidak terpujinya tersebut.

Penetapan tersangka ini dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar selesai melakukan pemeriksaan.

Makmur dijerat Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU RI, No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka, setelah pemeriksaan dilakukan subuh tadi," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Barhi kepada Tribun, Senin (31/7/2023) siang.

Adapun ancaman hukuman yang menjerat Makmur adalah tiga tahun delapan bulan penjara.

Penetapan tersangka itu, menurut Alim Barhi, berdasarkan hasil visum luka lecet yang dialami MAV.

Namun demikian, Makmur tidak ditahan karena ancaman hukuman yang dipersangkakan di bawah kurungan lima tahun penjara.

Saat diperiksa sebagai tersangka, Makmur malah sibuk main ponsel.

Sementara penyidik yang duduk di depannya sedang mengetik keterangan Makmur.

Mengenakan kacamata saat melihat ponselnya, Makmur tunduk saat ponselnya menyala.

Pandangan Makmur fokus ke ponsel.

Padahal penyidik sedang memintainya keterangan.

Sosok Dokter Makmur