Mata Guru SMA Diketapel Hingga Buta

Pelaku Penganiaya Guru di SMAN Rejang Lebong Hingga Buta Belum Tertangkap, Polisi Turunkan 3 Tim

Sudah empat hari berlalu, namun keberadaan pelaku penganiayaan terhadap seorang guru di SMAN Belum tertangkap

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: fitriadi
Kolase Bangkapos.com / Tribun
Mata Guru Diketapel Orang Tua Murid Imbas Anaknya Ditegur karena Merokok, Bola Mata Korban Hancur 

BANGKAPOS.COM--Sudah empat hari berlalu, namun keberadaan pelaku penganiayaan terhadap seorang guru di SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) di Rejang Lebong, yang berinisial AJ (45) dan warga Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang, masih belum diketahui.

Kasus ini menghebohkan masyarakat, terutama karena pelaku belum berhasil ditangkap oleh pihak berwajib.

Sebagai upaya untuk menangkap pelaku, tiga tim telah diturunkan untuk memburunya.

Tim tersebut berasal dari Polres Rejang Lebong, Polsek Padang Ulak Tanding (PUT), dan Tim Jatanras Polda Bengkulu.

Mereka telah melakukan pencarian di seputaran Rejang Lebong untuk menemukan pelaku.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Denyfita Mochtar STr K, membenarkan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk mencari keberadaan pelaku.

Tim Jatanras Polda Bengkulu juga telah turun untuk membantu dalam mencari pelaku tersebut, bersama dengan personel dari Polres dan Polsek.

"Untuk informasi, pelaku ini masih di seputaran Rejang Lebong, masih dilakukan upaya untuk mencari keberadaan pelaku," kata kasat reskrim.

Upaya penyelidikan terus dilakukan agar pelaku segera tertangkap.

Namun, pihak berwenang berharap agar pelaku bersedia kooperatif dan menyerahkan diri ke Polres Rejang Lebong.

Tabiat Pelaku yang Ketapel Mata Guru di Bengkulu Dibongkar Tetangga: Sering Bermasalah
Tabiat Pelaku yang Ketapel Mata Guru di Bengkulu Dibongkar Tetangga: Sering Bermasalah (Tribun Medan)

Masyarakat juga diimbau untuk memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku guna membantu proses penangkapan.

"Mohon doanya untuk segera bisa ditangkap," imbuh kasat.

Peristiwa penganiayaan guru ini terjadi pada Selasa, 1 Agustus 2023. Korban, Zaharman (58), bukan hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel, namun juga diancam menggunakan senjata tajam (sajam).

Akibat serangan tersebut, Zaharman harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau karena luka serius yang dideritanya.

Kejadian bermula saat Zaharman menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah selama jam sekolah.

Sang murid berinisial PDM (16) pulang dan memanggil orangtua, yaitu AJ (45), setelah ditindak oleh guru tersebut.

Orangtua murid tersebut langsung mendatangi sekolah dan mengadukan insiden tersebut.

Setelah pertemuan dengan guru, AJ yang marah mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya, AJ berhasil mengarahkan ketapel ke arah korban hingga mengenai matanya dan menyebabkan luka serius.

Setelah peristiwa itu, AJ melarikan diri dari sekolah.

Polres Rejang Lebong saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima oleh reporter TribunBengkulu.com, bahwa pelaku AJ memang kerap bermasalah.

Yang mana diduga kuat saat ini AJ sedang bersembunyi di wilayah perkebunan yang ada di Kecamatan PUT.

Kronologi Kejadian

Sosok Guru Zaharman buta permanen usai dianiaya orangtua muridnya
Sosok Guru Zaharman buta permanen usai dianiaya orangtua muridnya (Tribunbengkulu.com)

Kronologi guru SMAN di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu diketapel orangtua atau wali murid, Selasa (1/8/2023).

Korban Zaharman (58) tidak hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel. Namun juga sempat diancam menggunakan Senjata Tajam (sajam).

Zaharman Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, masih harus mendapat perawatan intensif akibat luka diketapel di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapatkan perawatan intensif.

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman selaku guru olahraga menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.

Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.

Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.

Versi Siswa

Penyidikan kasus penganiayaan guru SMA di Rejang Lebong oleh orangtua siswa masih terus bergulir.

Polres Rejang Lebong diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap murid berinisial PDM (16).

PDM adalah anak dari AJ (45) yang melakukan aksi penganiayaan terhadap guru olahraga SMA di Rejang Lebong Zaharman (58).

Sedangkan untuk AJ sampai saat ini masih dalam pengejaran karena bersembunyi.

Berdasarkan keterangan PDM dihadapan penyidik, PDM mengaku jika dirinya terlebih dahulu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh guru tersebut di kantin sekolah.

Saat itu, menurut pengakuan PDM bahwa wajahnya ditendang oleh korban. PDM juga mengaku pada saat kejadian bukan PDM yang merokok melainkan temannya.

Tak terima mendapat perlakuan seperti itu dari sang guru, PDM langsung pulang dan mengadukan peristiwa itu kepada ayahnya.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH mengatakan saat ini penyidik baik dari Polres Rejang Lebong maupun Polsek PUT sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku AJ.

"Bahkan petugas telah mendatangi keluarga pelaku, dan kami meminta agar pelaku dapat menyerahkan diri," kata kapolres.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar STr K menerangkan, untuk anak pelaku saat ini masih di minta keterangan.

Sementara ini, berdasarkan pengakuan dari PDM jika saat kejadian bukan dirinya yang merokok melainkan temannya.

Kemudian datanglah guru dan anak pelaku mengaku dirinya justru menjadi korban kekerasan dari sang guru. "Apapun itu, saat ini masih dikembangkan lebih lanjut," ujar kasat.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved