Anak Bunuh Ayah Kandung

Polisi Tangkap Perempuan yang Tega Bunuh Ayah Kandung di Toboali

Aparat Kepolisian dari Polres Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung memastikan telah mengamankan terduga pelaku pembunuhan di Desa Rias

|
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: khamelia
(Ist Kades Rias).
Aparat kepolisian dari Polres Bangka Selatan saat melakukan evakuasi terhadap Sarkawi yang tewas usai ditusuk anaknya di bagian dada, Minggu (13/8/2023) malam kemarin. Sarkawi meninggal dunia usai mengalami luka tusuk di bagian dada 

“Pertama kali anaknya yang tahu, yang masih duduk di kelas lima. Sebelum itu korban minta tolong ambilkan minum dengan kondisi sudah mengalami luka tusuk di bagian dada,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).

Hermanto memaparkan, sebelum terjadi peristiwa pembunuhan itu keduanya memang sering cekcok sejak sepekan terakhir. Akan tetapi, warga tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya. Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.

Seperti yang diketahui, antara korban dan pelaku serta adiknya memang tinggal dalam satu rumah yang sama. Sedangkan untuk sang ibu sudah lama berpisah dengan korban, dan anak-anaknya tinggal bersama korban. Namun, pelaku terkadang kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya. Sedangkan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah itu.

“Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana. Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana,” jelas Hermanto.

Lebih lanjut ungkapnya, keseharian pelaku yang merupakan seorang perempuan itu bergaya hidup tak seperti perempuan pada umumnya. Pelaku kerap bersifat kelaki-lakian alias tomboi. Namun sepengetahuan masyarakat, pelaku tidak pernah berbuat onar di desa itu.

Sebelumnya pelaku juga telah menikah, setelah itu bercerai dengan suaminya. Sementara untuk pekerjaan keseharian korban merupakan praktisi pengobatan tradisional. Bahkan korban juga dikenal baik dengan warga setempat.

“Keseharian korban itu baik. Pekerjaan keseharian merupakan pengobatan tradisional atau dukun kampung. Perkumpulan dengan masyarakat baik,” ungkapnya.

Usai melakukan pembunuhan kata Hermanto, pelaku tidak melarikan diri. Bahkan pelaku mengoceh-ngoceh di depan rumahnya, sembari membawa sebilah pisau. Maka dari itu, tidak ada warga yang berani mendekat, ataupun masuk ke diaman korban.

“Diduga pelaku ini mabuk, usai menikam orangtuanya berada di depan rumah setelah kejadian, tidak lari. Sambil mengoceh tidak mungkin anak membunuh orangtua. Hanya saat ditangkap pelaku berada tak jauh dari rumah,” pungkas Hermanto.

Diduga Dipicu Minuman Beralkohol

Seorang janda bernama Harina alias Nos (32) diduga membunuh ayah kandungnya bernama Sarkawi (60) menggunakan senjata tajam. Warga Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, itu diduga membunuh ayahnya lantaran terpengaruh minuman beralkohol.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Desa Rias, Hermanto mengatakan, sesaat setelah kejadian pembunuhan itu pelaku selalu mengoceh. Dengan kata-kata ‘tidak mungkin anak membunuh orangtua. Bahkan sampai ditangkap aparat kepolisian pelaku masih berbicara tidak jelas.

“Diduga mabuk, karena setelah membunuh itu pelaku mengoceh di depan rumah. Jadi tidak melarikan diri,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).

Hermanto memaparkan, usai kejadian pembunuhan itu warga tidak ada yang berani masuk ke kediaman korban. Hal ini dikarenakan korban masih memegang sebilah pisau yang digunakan untuk menghabisi ayahnya. Bahkan, di baju pelaku masih terdapat bercak darah korban.

Tak berselang lama, pelaku langsung berjalan tak jauh dari rumahnya. Namun masih dalam kondisi mengoceh tak jelas. Sampai akhirnya barang bukti yang diduga digunakan untuk membunuh, berupa pisau langsung diamankan polisi.

Sumber: bangkapos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved