Breaking News

Berita Bangka Selatan

Ikan Nemo Ikut Karnaval Keliling Kota Toboali, Simak Makna dan Pesannya

Ikan Nemo raksasa ikut berkeliling Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (28/8/2023) siang.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Replika ikan Nemo atau ikan Badut yang diangkut menggunakan mobil pikap milik DLH Kabupaten Bangka Selatan saat mengikuti karnaval, Senin (28/8/2023). Replika ikan itu dibuat dari daur ulang sampah plastik dari masyarakat. 

Untuk itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat tidak membuang sembarang sampah plastik di laut untuk menjaga ekosistem di laut.

“Apabila sudah sampai ke laut maka akan mengakibatkan dampak yang besar terhadap biota laut di perairan,” jelas Agung.

Replika ikan Nemo atau ikan Badut yang diangkut menggunakan mobil pikap milik DLH Kabupaten Bangka Selatan saat mengikuti karnaval, Senin (28/8/2023). Replika ikan itu dibuat dari daur ulang sampah plastik dari masyarakat.
Replika ikan Nemo atau ikan Badut yang diangkut menggunakan mobil pikap milik DLH Kabupaten Bangka Selatan saat mengikuti karnaval, Senin (28/8/2023). Replika ikan itu dibuat dari daur ulang sampah plastik dari masyarakat. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Di sisi lain sambung dia, dalam karnaval itu pihaknya turut mengampanyekan setop membuang sampah plastik di laut.

Langkah ini adalah gerakan utama agar sampah yang berada di darat ini tidak sampai ke laut, sehingga mampu menyadarkan dan menggugah masyarakat agar tidak membuang sampah plastik di laut.

Jika sampah berada di laut, maka sulit untuk dibersihkan. Bahkan sangat berdampak pada ekosistem biota lain.

Tidak hanya itu, sampah plastik dapat menimbulkan risiko tinggi bagi keselamatan dan kelestarian hewan laut.

Sektor perikanan merupakan salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Bangka Belitung.

“Karena rusaknya biota laut juga berdampak pada kesehatan dan ekosistem bagi manusia,” sebutnya.

Baca juga: Puncak Musim Kemarau, BPBD Ungkap Sudah 400 Hektare Hutan dan Lahan di Bangka Belitung Terbakar

Baca juga: Masuk Tahun Politik dan Ada Edaran Kejagung jadi Alasan Kejati Babel Tunda Penahanan Dedy Yulianto

Oleh karena itu kata Agung, dengan karnaval ini pihaknya mendorong masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan di laut.

Nantinya dapat mencemari ekosistem yang ada di perairan pantai di Bangka Selatan.

Maka dari itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengolah sampah plastik.

“Sampah plastik memiliki kandungan senyawa polimer yang tentu saja bisa mencemari lingkungan, karena sulit diurai. Maka dari itu mari kita bijak membuang sampah plastik,” imbau Agung.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved