Panglima Pajaji Tiba di Batam, Siap Kerahkan Pasukannya Demi Bela Warga Pulau Rempang
Membuktikan janjinya, Panglima Pajaji yang dikenal dengan nama Agustinus Lucky akhirnya benar-benar tiba di Batam,Senin (18/9/2023).
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM- Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji megerahkan pasukannya demi membela warga Pulau Rempang.
Seperti yang diketahui, polemik di Pulau Rempang, yang direnacanakan akan dibangun kawasan industri Rempang Eco City itupun terus menuai protes.
Demonstrasi yang ricuh antara aparat dan warga Rempang bahkan sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Sontak, hal itu membuat Panglima Pajaji geram.
Ia bahkan bakal menyerukan dan mengerahkan pasukannya demi membela warga Pulau Rempang yang terus diintimidasi dan didiskriminalisasi dari tanah yang ditempati.
Membuktikan janjinya, Panglima Pajaji yang dikenal dengan nama Agustinus Lucky akhirnya benar-benar tiba di Batam.
Kedatangannya di Batam diungkapkan Panglima Pajaji lewat video dan foto yang diunggah di akun Facebooknya @Panglima Pajaji Skw, Senin (18/9/2023).
Dalam video yang diunggahnya tersebut, Panglima Pajaji tampak bertelanjang dada dan mengatakan sudah berada di salah satu rumah warga di daerah Legong, Batam.
Panglima Pajaji tampak bersama beberapa orang warga dan sedang bersiap untuk makan bersama.
"Selamat siang. Saya sudah berada di rumah saudara kita di daerah Legong, Batam," kata Panglima Pajaji.
Ia lalu memperkenalkan satu persatu 4 warga yang bersamanya.
Panglima Pajaji kemudian menyerukan salam budaya suku Dayak, di akhir videonya.
"Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata," ujar Panglima Pajaji.
Yang artinya Adil kepada Sesama Manusia, Bercermin ke Surga, Nafas Hidup itu berasal dari Tuhan.
Lalu dibalas 4 warga yang hadir dengan teriakan 'Arus, Arus, Arus'. Yang artinya 'setuju, setuju, setuju'.
Panglima Pajaji geram dan menyerukan akan mengerahkan pasukannya demi membela masyarakat adat Kepulauan Rempang di Kepri.
"Menyesalkan tindakan yang terjadi di Pulau Rempang. Saya sangat menyesalkan perbuatan aparat penegak hukum yang mengintimidasi masyarakat, yang ada di Pulau Rempang," kata Panglima Pajaji seperti ditayangkan di akun YouTube Tribunnews, berdasar video di akun Facebook Panglima Pajaji, Sabtu (16/9/2023).
Panglima Pajaji lalu memberi pesan ke aparat bahwa mereka terlahir dari masyarakat dan dibesarkan oleh masyarakat.
"Anda aparat, para aparat. Anda-anda itu terlahir dari masyarakat dan sama seperti saya. Anda dibesarkan oleh masyarakat. Anda juga didirikan, dihadirkan karena masyarakat," kata Panglima Pajaji.

Namun nyatanya kata Pajaji, tindakan aparat justru menyakiti masyarakat.
"Tapi sekarang tindakan kalian malah berputar arah. Menyiksa masyarakat. Mengintimidasi rakyat negara kalian sendiri. Menjarah negara kalian sendiri," ujarnya.
Panglima Pajaji memahami bahwa aparat hanya menjalankan tugas.
"Ya, saya tahu kalian menjalankan tugas. Tapi yang kalian lawan itu adalah rakyat, masyarakat kita yang ada di NKRI ini," katanya.
Kemudian Panglima Pajaji menyampaikan pesan ke masyarakat Rempang untuk terus berjuang dan ia berjanji akan membantunya.
"Masyarakat Rempang, saudara-saudara saya yang ada di sana. Saya akan turun tangan langsung membantu kalian yang ada di Rempang. Saya akan hadir membantu saudara-saudara saya yang ada di Rempang," kata Panglima Pajaji.
"Saya tidak main main. Saudara-saudarau di Rempang. Tetaplah perjuangkan hak kalian di sana. Karena hak kalian, tumpah darah kalian. Hak kalian adalah warisan nenek moyang kalian yang mereka rampas dari penjajah dan terbentukah NKRI," ujar Panglima Pajaji.
Namun sekarang kata Panglima Pajaji, anak cucu dan generasinya dijajah dengan gaya baru.
"Dan sekarang anak cucunya, generasinya yang diperjuangkan tanah leluhur, sekarang dijajah. Dijajah dengan gaya baru," katanya.
Profil Pulau Rempang
Sebelumnya Ustaz Abdul Somad mengunggah seruan kepada masyarakat Melayu lewat akun IG @ustadzabdulsomad_official pada Minggu (10/9/2023).
Berbeda dari posting-annya yang lain, dalam potret tersebut wajah Ustaz Abdul Somad terlihat masam.
Dalam posting-annya, UAS menyatakan dukungannya kepada masyarakat Pulau Rempang, Batam.
Mengutip pernyataan dari Prof Dr Dato' Abdul Malik, MPd, masyarakat Pulau Rempang disampaikannya merupakan keturunan prajurit kesultanan Riau-Lingga.
Para prajurit tersebut sudah mendiami Pulau Rempang sejak masa Kesultanan Sulaiman Badrul Alam Syah I di tahun 1720.
Selanjutnya mereka pun ikut berperang bersama Raja Haji Fisabilillah dalam Perang Riau I pada tahun 1782 hingga 1784.
Begitu juga dalam Perang Riau II bersama Sultan Mahmud Riayat Syah pada tahun 1784 hingga 1787.
"Penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I. Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah," tulis Ustaz Abdul Somad.
"Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga.
Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud," bebernya.
Kala itu pasukan Belanda dan Inggris yang sudah menguasai Nusantara tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga.
Para prajurit itu disampaikan Ustaz Abdul Somad menjaga Pulau Rempang dan bermukim hingga saat ini.
"Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun temurun," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Pada Perang Riau itu nenek-moyang mereka disebut Pasukan Pertikaman Kesultanan.
Nukilan itu ada ditulis di dalam Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji.
Semoga mereka senantiasa dilindungi Allah SWT," jelasnya.
Ustaz Abdul Somad turut mengutip pernyataan Tokoh Masyarakat Melayu Serantau yang tidak disebutkan identitasnya.
Dalam seruan tersebut, Ustaz Abdul Somad meminta masyarakat Melayu untuk membantu masyarakat Pulau Rempang.
"Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa. Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara," tulis Ustaz Abdul Somad.
Posting-an Ustaz Abdul Somad itu pun disambut ramai masyarakat Melayu.
Sebagian besar menyatakan sepakat dan mendukung masyarakat Pulau Rempang.
Sebagian lainnya menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)
Polisi Korban Demo Diberi Pangkat Luar Biasa oleh Presiden Prabowo: Aparat Harus Dilindungi |
![]() |
---|
Dua ABK KM Osela Ditemukan Terpisah 7 Nm dari Kapten Hamzah di Bagan, Dibawa Bersandar ke Batam |
![]() |
---|
Dua ABK KM Osela Ditemukan Selamat, Dievakuasi ke Dermaga Kabil Batam |
![]() |
---|
Breaking News: Istri ABK KM Osela Terima Kabar Dua Nelayan Diselamatkan Kapal Kargo Menuju Batam |
![]() |
---|
Terungkap, Begini Modus Canggih Penyelundupan Timah dari Belitung ke Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.