Penemuan Mayat di Bemban
Bernadus Harap Perkara Kematian Anaknya Valentinus Cepat Terungkap, Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Kata dia, tidak mungkin anaknya itu meninggal dunia karena bunuh diri. Itu menurutnya tidak masuk akal karena handphone milik
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ekspresi wajah Bernadus ketika keluar dari salah satu ruangan di Polres Bangka Tengah, Selasa (26/9/2023) siang itu tampak lesu.
Tatapan matanya terlihat sayu sesuai mendengarkan hasil otopsi kematian anaknya, Valentinus Beni Gunawan yang mayatnya ditemukan berapa waktu lalu di Kolong Bemban Shot, Desa Nibung, Kecamatan Koba.
Selaku orang tua, dirinya berharap betul agar kasus ini cepat terungkap dan jangan sampai ada yang ditutup-tutupi.
Pasalnya kata dia, dari informasi pihak kepolisian, salah seorang saksi atas nama Agus sempat mengejar Valentinus dengan parang.
"Kami dari pihak keluarga, tolong masalah ini diungkap secara terang-terangnya, karena kami pihak keluarga besar merasa kecewa dan sakit hati," ucap Bernadus.
Kata dia, tidak mungkin anaknya itu meninggal dunia karena bunuh diri. Itu menurutnya tidak masuk akal karena handphone milik korban hilang. Selain itu, tempat korban ditemukan meninggal jauh dari lokasi TI dan mobil korban.
Oleh karena itu, sekali lagi dirinya meminta agar tidak ada yang ditutup-tutupi dari kasus ini dan bersama-sama mencari untuk mengungkap kasus ini.
"Itu harapan kami keluarga besar. Saya sudah bicara panjang lebar, saya sebagai orang tua tidak terima, tidak mungkin anak saya ini bunuh diri," jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mendapatkan informasi dari TKP yang banyak berbeda dengan informasi yang disampaikan oleh pihak kepolisian.
Salah satunya terkait seorang saksi atas nama Agus yang sempat mengejar korban dengan parang panjang.
"Itulah pengancaman pembunuhan, karena manusia bikin mati (membunuh-red) ini bisa dengan berbagai macam cara. Bisa saja ditangkap dulu dan kemudian direndam dengan air untuk menghilangkan nyawanya," terangnya.
Lebih lanjut, terkait hasil otopsi yang tidak mengarah ke pembunuhan membuat pihaknya bertanya-tanya.
"Ini ada apa sebenarnya, akhirnya kami semua keluarga ini menjadi bingung. Apakah kita percaya otopsi dan tidak mencari (petunjuk) di TKP," imbuhnya.
Kendati demikian, dirinya menyerahkan hal itu ke pihak kepolisian dengan harapan kasus itu diungkap semakin cepat semakin baik.
Diberitakan sebelumnya, misteri kematian Valentinus Beni Gunawan, mantan anggota Brimob beberapa waktu lalu di Kolong Bemban Shot, Desa Nibung, Bangka Tengah masih menyisakan banyak misteri.
Hari ini, Selasa (26/9/2023) pihak keluarga mendiang Valentinus mendatangi Polres Bangka Tengah untuk mendengarkan pemaparan hasil otopsi yang memang sudah ditunggu-tunggu sejak lama.
Pada kesempatan itu, penyampaian hasil otopsi dilakukan secara langsung oleh dr. Suroto selaku Dokter Forensik yang menangani jenazah korban.
Dia menyampaikan bahwa dari berdasarkan temuan-temuan yang didapat atas jenazah Valentinus baik dari pemeriksaan luar dan dalam, tidak ditemukan luka akibat kekerasan benda tumpul ataupun benda tajam.
"Kemudian didapatkan tanda pembusukan lanjut. Ditemukan tanda jenazah kontak dengan air ketika masih hidup sampai dengan meninggal," ucap Suroto.
Untuk sebab kematian tidak bisa ditentukan dari pemeriksaan yang dilakukan karena proses pembusukan. Kemudian, waktu kematian sendiri kurang lebih 3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan.
Lanjut dia, saat proses pemeriksaan luar, kondisi tubuh jenazah masih mulus meski sudah mengalami pembusukan.
"Terus pembuluh darahnya juga sudah terlihat seperti akar atau ranting pohon. Itu biasanya ciri-ciri pembusukan karena darahnya sudah lisis (pecah sel-red)," terangnya.
Lalu, dari proses pemeriksaan luar, ternyata tidak ditemukan adanya luka, baik di organ dada dan tulang iga yang masih normal.
"Kalaupun ada luka, biasanya pasti ada patah tulang, terus ada resapan darah," jelasnya.
Kemudian, pemeriksaan dalam pada bagian kepala, tidak ditemukan bekas retakan pada bagian tulang tengkorak serta jaringan otak yang sudah menjadi bubur karena jaringan otak adalah organ yang paling cepat membusuk.
Selanjutnya, pemeriksaan pada bagian lambung ditemukan sisa makanan berupa biji, semacam biji cabai yang kemungkinan adalah makanan terakhir yang dikonsumsi korban sebelum meninggal.
"Kemudian, kami mengambil sampel jaringan otak, cairan lambung, paru-paru, hepar (hati) dan ginjal itu kita kirim ke Palembang untuk pemeriksaan toksikologi apakah ada tanda-tanda keracunan," ungkap Suroto.
Hasil pemeriksaan toksikologi terhadap lima organ tersebut empat diantaranya positif mengandung metamfetamin atau yang lebih dikenal dengan narkotika jenis sabu-sabu.
Lebih lanjut, dilakukan juga pemeriksaan kulit kepala bagian dalam untuk mengetahui apakah ada trauma yang sampelnya dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi di RSUP Provinsi Babel.
"Itu dari dokter patologi anatominya juga agak kesulitan karena sudah pembusukan. Jadi sel-sel jaringan sudah lisis," terangnya.
Dari hasil otopsi yang disampaikan tersebut, Suroto tidak bisa memastikan apakah jenazah tersebut meninggal tenggelam atau tidak.
"Jadi apakah jenazah itu tenggelam (meninggal-red), saya tidak bisa jawab. Karena untuk memastikan tenggelam, biasanya pemeriksaan itu pada jenazah yang masih segar. Kita ambil paru-parunya, biasanya kalau tenggelam itu banyak airnya dan membengkak. Tapi ini jenazahnya sudah pembusukan, sehingga paru-parunya sudah mulai lisis," sambungnya.
Namun ciri-ciri kasus jenazah tersebut meninggal di air, dirinya bisa memastikan hal itu.
Pasalnya, pada bagian kulit punggung dan pinggang jenazah korban terdapat bintil-bintil akibat kelamaan di air.
"Jadi memang untuk penyebab kematiannya tidak bisa ditentukan, tetapi dia meninggal di air itu keliatannya pasti, kemungkinan besar pasti. Jadi dia waktu hidup, terus meninggal di air sampai tidak ditemukan, sampai terjadi pembusukan," imbuhnya.
Untuk informasi, mayat Valentinus ditemukan di kolong Bemban Shot, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Bangka Tengah pada Sabtu (26/8/2023) lalu.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membengkak dan telungkup di air dengan mengenakan kaus lengan panjang dan celana pendek.
(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)
Polda Babel Dalami Kasus Kematian Valentinus, Bakal Periksa Kembali Keterangan Saksi-saksi |
![]() |
---|
Kasus Kematian Valentinus Mantan Brimob Ditangani Polda Babel |
![]() |
---|
Polres Bangka Tengah Sebut Hasil Otopsi Kematian Valentinus Tidak Mengarah ke Tindak Pidana |
![]() |
---|
Dokter Forensik Sampaikan Hasil Autopsi Terhadap Kematian Valentinus di Kolong Bemban |
![]() |
---|
Pihak Keluarga dan Kerabat Mendiang Valentinus Mantan Polisi Datangi Polres Bangka Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.