Bangka Pos Hari Ini
Buaya Lempuyan Mengganas, Nelayan Waswas Turun ke Sungai
Sungai Lempuyang di Dusun Tanah Merah, Desa Baskara Bakti, Kabupaten Bangka Tengah merupakan lahan pencaharian nelayan setempat.
Setiap hari pada waktu yang sama, mulai dari pagi sampai siang, Andri mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya dengan mencari ikan di Sungai Lempuyang.
“Selain memasang bubu untuk menangkap ikan, saya juga mencari kerang kepah, kerang lokan dan kepiting. Kalau kepiting di sini ukurannya besar-besar,” ujar Andri kepada Bangka Pos, Senin (2/10/2023).
Ia mengaku dalam sehari bisa mendapatkan 6 sampai 7 kepiting dan 20 kg kerang-kerangan yang semuanya ditangkap dari Sungai Lempuyang.
“Lumayanlah hasilnya bisa untuk menghidupkan anak dan istri,” kata Anmdri.
Namun beberapa hari terakhir, Andri diselimuti rasa waswas dan takut setiap akan turun ke Sungai Lempuyang yang lokasinya berjarak sekitar 1 kilometer dari Dusun Tanah Merah itu.
Hal ini menyusul tragedi tewasnya seorang bocah setelah dimangsa buaya, Jumat (29/9/2023) lalu di Sungai Lempuyang.
Bocah laki-laki bernama Rafles (13) tersebut disambar buaya saat memancing bersama sang ayah.
Jasadnya ditemukan keesokan harinya, Sabtu (30/9/2023).
“Sejak kejadian itu, sekarang saya agak takut juga kalau turun ke sungai yang agak dalam. Tapi bagaimana lagi, kita kan mencari nafkahnya di sungai. Sekarang lebih waspada dan hati-hati sajalah,” ucap Andri.
Kejadian pertama
Hilir Sungai Lempuyang langsung menuju Laut Lempuyang, sedangkan hulu dari sungai ini mengalir ke Desa Cambai, Jelutung
hingga ke Belilik, Bangka Tengah.
Rute menuju lokasi sungai itu melewati perkebunan sawit dengan kondisi tanah merah di sepanjang jalan dan tanah berpasir di daerah tepi sungai.
Menurut Andri, Sungai Lempuyang memang dihuni banyak buaya.
Bahkan saat memancing dia sering melihat buaya muncul di hadapannya.
Peristiwa serangan buaya yang menewaskan seorang bocah itu, membuat Andri kaget.
Bangka Pos Hari Ini
Sungai Lempuyang
Desa Baskara Bakti
Dusun Tanah Merah
buaya
BKSDA Bangka Belitung
Alobi Foundation
Usai Isi DRH, 2.888 Pegawai Non-ASN Pemprov Babel Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu Tanpa Tes |
![]() |
---|
Setiap Hari Polres Bangka Terbitkan 600 SKCK untuk Kebutuhan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Nanggala dan Halilintar, Dua Satgas Timah yang Mengawasi Pertimahan di Babel |
![]() |
---|
Bocor 100 Ton Timah per Minggu, Kolektor Timah Ilegal Jadi Target Operasi Satgas |
![]() |
---|
Satgas Bidik Kolektor Timah Ilegal, Dua Tahun Diduga Terjadi Kebocoran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.