Berita Pangkalpinang

Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran Klaim Bakal Didukung Pemilih Jokowi, Ini Jawaban Pengamat

Karena kemudian rezimnya berbeda, bisa jadi, kendaraanya berbeda, platform nya juga berbeda. Apakah misalnya partai lain, bagaimana

|
Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
 Pengamat yang juga akademisi Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Sandy Pratama pada program Ngopi-24 Bangka Pos, Senin (30/10/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pengamat yang juga akademisi Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Sandy Pratama berpendapat, ketika berbicara soal data kuantitatif tidak serta merta semua pendukung Jokowi di Pemilu 2019  bisa diklaim bakal berpindah mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Sandy saat hadir pada program Ngopi-24 Bangka Pos yang kedatangan perwakilan partai politik pengusung pasangan Prabowo-Gibran di Provinsi Bangka Belitung.

"Karena kemudian rezimnya berbeda, bisa jadi, kendaraanya berbeda, platform nya juga berbeda. Apakah misalnya partai lain, bagaimana dengan militansi pemilihnya di kita," tegasnya.

Sandy juga menyoroti soal semakin bervariasi preferensi yang mempengaruhi pemilih untuk menentukan pilihan pada saat berada di bilik suara nanti.

"Kalau mereka bawa lima suara di bilik, preferensi yang banyak dijalin juga mempengaruhi. Sehingga setiap pemenangan harus menentukan skala prioritas yang akan dijalan," tambahnya.

Untuk itu, ia menilai apabila tim pemenangan bisa efektif harus ada jargon dan optimisme yang sudah dibangun dengan diselingi dengan sesekali program teknis.

"Lalu sesuatu yang bisa kita korelasikan, kita gabungkan, kita jahit menjadi bahasa-bahasa pemenangan yang menarik," ucap dia.

Sementara itu, untuk merebaknya isu politik dinasti yang banyak dihembuskan pada pasangan Prabowo-Gibran, ia menyebutkan jika publik mengontrol lewat cara yang demokratis.

"Dalam proses kemudian ada yang mematikan cara-cara demokratis, ya tentang saja secara demokratis. Atau tentang saja di Pemilu, karena (lewat) Pemilu juga bisa menghukum," tukasnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

 


 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved