Sang Ibu Ungkap Sikap Tak Biasa Fitria Sebelum Meninggal, Berulang Kali Minta Maaf Saat Video Call

Nurul Afini mengungkap sikap tak biasa Fitria saat berkomunikasi dengannya akhir-akhir ini.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Hendra
Tribun Jatim
Sang Ibu Ungkap Sikap Tak Biasa Fitria Sebelum Meninggal, Berulang Kali Minta Maaf Saat Video Call 

Namun, ia mengaku memasrahkan semua proses pengusutan hukum kasus tersebut kepada pihak kepolisian Polres Pasuruan.

"Saya video call dari jam 13.00-14.45 hampir jam 3 sore. Aku menduga ya jam itu, setelah kami telpon. Kemudian, kalau kata polisi, diketahui pertama sama suaminya ya jam 4-an atau jam 5-an," tuturnya.

Yang membuatnya sedih tidak hanya kehilangan putrinya, tapi juga calon cucunya.

Sosok yang pendiam

Nurul Afini mengatakan, Fitria adalah sosok anak yang pendiam dan penurut. Sejak remaja, Fitria tak pernah berperilaku aneh-aneh, bahkan saat memilih jodoh.

Memilih untuk menikahi pria yang usianya beda 8 tahun, Fitria selalu membicarakan soal jodoh ke sang ibu.

"(Fitria) pendiam, nggak neko neko. Kalau soal makan dia pilih pilih, karena dia bisa masak sendiri. Kalau di rumah sebelum nikah dia masakkan kami," akui Nurul Afini.

Selama mengasuh Fitria, Nurul Afini tak pernah kerepotan. Terlebih saat sudah memasuki usia dewasa, sulung dari tiga bersaudara itu selalu menceritakan sosok pria yang dekat dengannya.

"Kalau (Fitria) pacaran, saya suruh datang ke rumah. Ada 2 orang yang suka anak saya, saya suruh datang ke rumah. Jadi dia ini menurut. Nah dia ini saya jodohkan. Yang menjodohkan adik saya," ungkap Nurul Afini.

Fitria memilih menikah muda di bulan Mei 2023. Sebagai ibu, Nurul Afini turut bahagia. Tak berselang lama dari pernikahan itu, Fitria langsung mengandung anak pertama.

Hal itulah yang membuat Fitria kerap berkomunikasi dengan sang ibu.

Kini, Nurul Afini menuntut keadilan untuk putri kesayangannya. Nurul ingin agar sang besan dihukum seberat-beratnya.

Mertua kini menyesal

Khoiri tega menghabisi nyawa menantunya yang sedang mengandung tujuh bulan diciduk warga dan polisi dari Polres Pasuruan.

Khoiri yang bertubuh tambun itu mengungkap alasannya nekat membunuh sang menantu.

Di Selasa sore itu, Khoiri mengaku pikirannya sedang kalut. "Tadi tidak ada pikiran apa-apa, pak. Setan di pikiran, sudah gelap," kata Khoiri kepada polisi, Kamis (2/11/2023).

Atas aksi kejinya itu, Khoiri menyesal telah membunuh sang menantu.

Sumber: bangkapos
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved