Perang Israel vs Palestina

Zionis Israel Bombardir Rakyat Sendiri di Gaza, 60 Tewas Ditimpa Gedung, Jenazah Sulit Ditemukan

Israel bombardir wilayah Gaza malah kena rakyatnya sendiri yang di sandera Hamas, jenazah tertimpa gedung sulit ditemukan

|
Penulis: Hendra CC | Editor: M Zulkodri
FADEL SENNA / AFP
Kepulan asap dari pemboman yang dilakukan oleh zionis Isreal di pemukiman penduduk di jalur Gaza, Palestina. 

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.

Warga Palestina di Kota Gaza diminta tentara Israel untuk mengungsi karena pemboman terus berlanjut dan tidak ada jalan keluar yang aman.

Hingga saat ini, 9500 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan.

Sementara lebih dari 1.400 orang tewas di Israel.

Erdogan Marah Tapi Tetap Berhubungan dengan Israel

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kalau dia memutuskan kontak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan militer Israel di Gaza.

“Netanyahu bukan lagi seseorang yang bisa kita ajak bicara. Kami telah mengabaikannya,” media Turki mengutip pernyataan Erdogan, Sabtu (4/11/2023).

Pernyataan Erdogan muncul seminggu setelah Israel mengatakan pihaknya “mengevaluasi kembali” hubungannya dengan Ankara karena retorika Turki yang semakin memanas mengenai perang Israel-Hamas.

Israel sebelumnya telah menarik semua diplomat dari Turki dan negara-negara regional lainnya sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Pasukan Israel telah mengepung kota terbesar di Gaza, mencoba untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan tanggal 7 Oktober ke Israel.

Serangan Hamas tersebut, menurut para pejabat Israel, menewaskan sekitar 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.

Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dijalankan oleh Hamas, mengatakan lebih dari 9.400 warga Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel dan serangan darat yang semakin intensif.

Meski sudah memutus kontak dengan Netanyahu, Erdogan mengatakan Turki tidak memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

“Memutus hubungan sama sekali tidak mungkin dilakukan, terutama dalam diplomasi internasional,” kata Erdogan.

Dia mengatakan, kepala badan intelijen Turki, MIT, Ibrahim Kalin sudah bergerak mempelopori upaya Turki untuk mencoba menengahi diakhirinya perang Israel dan Hamas.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved