Berita Bangka Selatan
Harga Bahan Pokok Kompak Menanjak, Cabai Rawit di Bangka Selatan Tembus Rp130 Ribu
Harga bahan pokok di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung kompak menanjak sejak awal pekan ini.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Harga bahan pokok di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung kompak menanjak sejak awal pekan ini.
Bahkan kenaikan harga tersebut cukup tajam di sejumlah pasar tradisional. Khususnya cabai rawit, harganya tembus Rp130.000 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Era membenarkan jika terjadi kenaikan harga terhadap sejumlah komoditas bahan pokok, terutama pada beberapa komoditas pangan di hampir seluruh pasar.
Kenaikan secara signifikan terlihat dalam sepekan terakhir, terutama untuk cabai rawit, daging ayam ras dan daging sapi.
“Memang ada beberapa kenaikan harga terhadap sejumlah bahan pokok. Utamanya cabai rawit hingga komoditas lain,” kata Era di Toboali, Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Suami Aniaya Istri Siri Secara Brutal, Supri Diburu Polisi, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Baca juga: Cabai Merah Melejit Hingga Rp120 Ribu, Bank Indonesia Mewaspadai Tekanan Inflasi
Era memaparkan, harga cabai rawit masih cenderung tinggi mencapai Rp130.000 per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan mencapai 65 persen dari biasanya. Semula harga cabai rawit Rp70.000 per kilogram.
Begitu pula dengan cabai merah besar, harganya tembus Rp90.000 per kilogram, semula hanya Rp35.000 per kilogram.
Sementara komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih masih pada harga normal yakni Rp35.000 per kilogram.
Sedangkan bawang bombay justru turun pada harga Rp 30.000 per kilogram dari semula Rp35.000 per kilogram.
Di mana kenaikan harga bahan pokok tersebut sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.
“Kenaikan harga pada cabai ini sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Harga cabai rawit saat ini saja masih Rp130.000 per kilogram. Normalnya biasa di harga Rp70 ribu per kilogram, dan cabai besar itu Rp90.000 per kilogram, biasa Rp35.000 per kilogram,” terang Era.
Lebih jauh ungkapnya, harga ayam broiler yang bulat mengalami penurunan harga dari semula Rp25.000 turun menjadi Rp24.000 per kilogram. Lalu, harga telur Rp30.000 per kilogram atau Rp1.900 per butir. Dilanjutkan harga minyak goreng turut mengalami kenaikan Rp2.000 per liter, dari semula Rp15. 000 menjadi Rp17.000 untuk merek tertentu.
Sementara harga beras masih stabil, beras premium kemasan lima kilogram Rp75 ribu dan beras medium Rp70.000 per lima kilogram.
Begitu pula dengan harga komoditas gula pasir dan daging sapi turut mengalami kenaikan. Gula pasir saat ini dijual Rp17.000 per kilogram semula Rp15. 000 per kilogram dan daging sapi Rp150.000 per kilogram, dari Rp135.000 per kilogram.
“Memang tidak semua mengalami kenaikan, ada beberapa komoditas yang cenderung turun walaupun tidak signifikan. Seperti bawang merah dan putih juga mengalami penurunan,” ucapnya.
Kendati demikian kata Era, kenaikan tersebut dikarenakan faktor cuaca.
Dampaknya distributor dalam menyalurkan cabai sedikit terkendala sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan pada harga cabai. Pihaknya memastikan walaupun terjadi kenaikan harga pada cabai.
Tetapi dirinya menilai hal itu tidak begitu mempengaruhi kelangkaan pasokan cabai di Bangka Selatan yang begitu signifikan, kemudian bahan untuk komoditi lainnya juga masih terbilang aman.
“Kalau untuk komoditi di kita saat ini masih aman, karena kita masih dapat dari petani Rias meskipun belum panen besar tetapi untuk saat ini masih bisa menutupi kebutuhan di Bangka Selatan,” sebut Era.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang di Pasar Toboali, Kholifah (49).
Kenaikan harga sejumlah bahan pokok telah terjadi sejak dua pekan terakhir.
Kondisi ini diakibatkan oleh musim penghujan yang berdampak pada produksi sayuran termasuk cabai. Sehingga harga bahan pokok terus merangkak naik setiap harinya.
“Kenaikan harga sudah terjadi sejak dua ini,” kata Kholifah kepada Bangkapos.com, Kamis (30/11/2023).
Kholifah mengungkapkan, untuk harga cabai merah misalnya.
Semula dijual seharga Rp35 ribu, kini naik menjadi Rp90 ribu per kilogram.
Kemudian harga cabai rawit merangkak naik dari semula Rp50 ribu kini tembus Rp130 ribu per kilogram per awal November 2023.
Baca juga: Beberapa Jabatan Eselon 2 Kosong, Pj Gubernur Safrizal Bakal Segera Lakukan Lelang Jabatan
Baca juga: Tahun 2025, Pemkab Bangka Tengah Usulkan Dua Kecamatan Ini untuk Penanganan Kawasan Kumuh
Dampak dari kenaikan harga tersebut turut berimbas kepada penurunan daya beli masyarakat.
Dari semula dalam sehari cabai dapat terjual sekitar 20 kilogram kini hanya mencapai 10 kilogram saja.
Bahkan dampaknya omzet pedagang mengalami penurunan, karena untung yang tipis.
“Kenaikan juga mempengaruhi harga beli, hampir setengah turunnya,” kata dia. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Pahitnya Nasib Petani Padi Desa Rias Imbas Perum Bulog Setop Beli Gabah, Terpaksa Jual ke Tengkulak |
![]() |
---|
Petani Padi Desa Rias Gelisah Usai Perum Bulog Setop Beli Gabah Kering, Padahal Panen Melimpah |
![]() |
---|
Wujudkan Swasembada Beras, 287 Hektare Lahan Sawah Sudah Ditanami Padi MT III |
![]() |
---|
Produksi Padi Bangka Selatan Surplus 1.668 Ton, Realisasi Capai 106 Persen dari Target |
![]() |
---|
Target Cadangan Beras 3 Juta Ton Sudah Tercapai Penggilingan Mitra Bulog Tak Lagi Ambil Gabah Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.