Satria Cogil Ngaku Punya Bekingan hingga Bisa Bebas dari Penjara, hanya 13 Hari Ditahan

Ternyata bebasnya Satria Cogil dan teman-temannya dari penjara tak lepas dari pengaruh orang tua mereka yang memang bukan orang sembarangan...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Tribun / YouTube
Satria Cogil Ngaku Punya Bekingan hingga Bisa Bebas dari Penjara, hanya 13 Hari Ditahan 

Korban diketahui menjalani visum di Rumah Sakit Awal Bros.

"Akibat kejadian yang dialami, RAT mengalami luka di bagian bibir, mengalami bengkak di bagian belakang kepala, lengan sebelah kanan mengalami memar dan luka gores,"

"pergelangan tangan sebelah kiri bengkak dan rahang sebelah kiri terasa sakit," bebernya

Satria Mahathir meminta maaf atas perbuatannya melakukan pengeroyokan anak anggota DPRD Kepri di sebuah kafe di kawasan Tiban, Sekupang, Batam saat malam tahun baru 2024.

Menurut Satria saat itu kondisi kafe sangat tidak kondusif sehingga usai senggolan terjadi, ia dan temannya yang merupakan panitia acara mengajak korban keluar.

Disanalah, emosi Satria meluap hingga melakukan pemukulan dengan mengeroyok anak anggota DPRD Kepri.

"Salah satu dari teman saya senggolan dan tersinggung, jadi perkelahian, dan yang lainnya ikut terlibat," ujar Satria Mahathir, di Mapolresta Barelang, Jumat (5/1/2024) dilansir dari Tribun Batam.

Atas peristiwa yang terjadi, Satria mengutarakan penyesalan mendalam.

Bahkan ia mengaku akan meminta maaf kepada korban dan keluarganya.

"Pertama saya ingin meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena insiden yang terjadi pada malam pergantian tahun baru," terang Satria.

"Saya akui saya enggak stabil secara emosional pada saat itu, saya tidak memiliki pengendalian diri yang kuat saat itu," tambah Satria.

Kini, Satria Mahathir bebas setelah Nyanyang Haris Pratamura sekaligus ayah korban mencabut laporan ke polisi.

Nyanyang Harris menyatakan damai secara kekeluargaan dengan laporan pengeroyokan yang dialami sang anak oleh Satria Mahathir.

Nyanyang mengungkapkan bahwa ia mempertimbangkan masa depan Satria Mahathir yang juga merupakan anak dari temannya.

Menurutnya, pencabutan laporan ini bisa jadi pembelajaran untuk anak-anak agar tidak melakukan hal yang sama karena hukum di Indonesia berlaku bagi siapapun.

"Alhamdulillah kita bisa damai secara kekeluargaan demi masa depan anak-anak kami," ungkap Nyanyang saat dijumpai di Halaman Mapolresta Barelang, dilansir dari Tribunbatam.com.

"Pelaku ini saya melihat juga merupakan anak kawan saya, kemudian anaknya juga tentu memiliki masa depan, sudah seperti anak saya sendiri, jadi kami dari pihak keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan laporan," terang Anggota DPRD Kepri ini.

Ia berharap agar kedepannya tak terjadi lagi kejadian serupa dan tidak menimbulkan dendam.

"Saya harap jangan terulang kembali, mudah mudahan setelah ini jangan sampai ada balas dendam," kata Nyanyang.

Ia menaruh harapan besar meski masih direntang usia muda jangan sampai mudah terpancing emosi dan terprovokasi, agar kejadian yang menimpa anaknya tersebut tak terulang.

"Saya harap hal-hal yang membahayakan sampai ribut jangan sampai terulang lagi," tuturnya.

(Bangkapos.com/TribunSumsel.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved