Berita Viral

Harta Kekayaan Reini Wihardakusumah Rektor ITB yang Didesak Mundur Pasca Isu Bayar UKT Pakai Pinjol

Reini mencuat unggahan di aplikasi X oleh @ITBfess yang menginformasikan layanan pembayaran UKT di ITB bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Danacit

ITB/Youtube ITB
Harta Kekayaan Reini Wihardakusumah Rektor ITB yang Didesak Mundur Pasca Isu Bayar UKT Pakai Pinjol 

BANGKAPOS.COM-- Rektor ITB Reini Wihardakusumah baru-baru ini viral usai kebijakannya terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang bisa bayar pakai pinjol.

Hal tersebut mencuat usai unggahan di aplikasi X oleh @ITBfess yang menginformasikan layanan pembayaran UKT di ITB bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Danacita.

Sementara di laman Danacita pula memberikan informasi sebagai mitra resmi dari ITB.

Adapun peminjaman dari Danacita tidak dikenakan biaya tanpa DP dan jaminan.

Mahasiswa juga diberi opsi pembayaran dalam waktu 6 bulan atau 12 bulan.

"Disuruh pinjol sama ITB! Kami segenap sivitas akademik ITB mengucapkan selamat membayar cicilan beserta bunganya," tulis akun @ITBfess, Kamis (25/1/2024).

Pada unggahan lainnya, ada informasi soal bunga yang dikenakan bagi peminjam.

Jika peminjam mengajukan dana sebesar Rp 12,5 juta, maka dikenakan tenor selama 12 bulan.

Artinya, peminjam harus membayar Rp 1.291.667 setiap bulannya.

Tak lupa, platform Danacita mengenakan biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan 3,00 persen.

"Bajigurr, solusi yang ditawarin itb! gede lagi anjir bunganya," tambah tulisan unggahan tersebut.

Terkait hal itu, Kepala Humas ITB, Naomi Haswanto mengatakan, informasi terkait UKT itu perlu diluruskan.

Untuk itu, dia perlu mengirimkan keterangan resmi (siaran pers) dari ITB.

"Itu informasi yang perlu diluruskan. Nanti saya kirim keterangannya ya, kami ketik dulu," pungkas dia.

Asal tahu saja, Danacita merupakan lembaga keuangan memperoleh izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menanggapi hal itu, seorang mahasiswa tak terima dan justru mendukung rektor ITB mundur yakni Ketua Kabinet KM ITB 2023/2024 Yogi Syahputra.

Yogi mengatakan melalui cuitannya, usulan pembayaran UKT dengan pinjol ini karena beberapa poin.

"#IntinyaSih si ibu ini malah menyalahkan:
1. Mahasiswa mandiri yg gak mampu bayar
2. Alumni yg sampai hari ini masih nunggak
3. ITB yg ga punya kebijakan tegas spt ini sebelumnya
4. Ga jualan sapi ??

Gelar doang PhD tapi empati gak punya #MakzulkanReini," tulis Yogi.

Tentu banyak yang penasaran seperti apa rekam jejak rektor yang dijuluki Kartika Teknik Sipil itu.

Rekam jejak Reini Wihardakusumah

 

Reini Wihardakusumah diketahui memiliki gelar Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, MSCE, Ph.D

Bahkan Reini merupakan rektor pertama wanita di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini merupakan wanita sejak kampus ini dibuka tahun 1920.

Diketahui jika Reini Wihardakusumah menduduki posisi rektor Institut Teknologi Bandung periode 2020-2025, menggantikan Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.

Saat itu Reini berhasil mengalahkan dua kandidat lain yakni Jaka Sembiring dan Kadarsah Suryadi.

Inilah sosok Reini Wihardakusumah, rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) viral ditengah isu soal pembayarkan UKT dengan pinjol pinjaman online. (ITB / Adi Permana/ Youtube Institut Tehnologi Bandung)
Ia juga masuk dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor ketujuh belas ITB atau rektor ketiga puluh tiga Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan di 1959 setidaknya 60 tahun terakhir.

Bahkan Reini juga merupakan rektor pertama selama 99 tahun terakhir atau sejak institut ini berdiri dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng pada tahun 1920. 

Tak hanya itu saja, dalam pendidikannya, Reini menjalani pendidikan sarjana (Ir.) di program studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung pada 1986 hingga 1991.

Ia kemudian mendapatkan gelar Master of Science in Civil Engineering (MSCE - S2) dari Purdue University, West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat pada 1996.

Pada 1999, Reini mendapatkan gelar Ph.D. in Civil Engineering (Doktor - S3) dari universitas yang sama.

Tak heran, ia mempunyai julukan khusus yakni Kartini Teknik Sipil.

Sebelum terpilih menjadi rektor ITB, Reini menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.

Dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube ITB, Reini mengatakan jika dia telah berkiprah di kampus ini selama lebih dari 25 tahun.

Selain itu, Reini juga pernah mengikuti beberapa proyek.

Terakhir, dia tergabung dalam proyek ENHANCE atau Enabling Humanitarian Attributes for nurturing Community-based Engineering.

Proyek ini merupakan kerja sama antara ITB dan Univeritas Warwick dalam bidang rekayasa kemanusiaan yang berlangsung selama tiga tahun dimulai dari tahun 2018.

Kemudian, Reini telah menerbitkan beberapa publikasi.

Adapun beberapa di antaranya seperti A readiness assessment model for Indonesian contractors in implementing sustainability principles yang diterbitkan di International Journal of Construction Management pada tahun 2015.

Kemudian, dia juga menerbitkan publikasi lain berjudul Performance-based contracting for roads - Experiences of Australia and Indonesia dalam jurnal Procedia Engineering tahun 2015.

21 April selalu mengingatkan kita pada sosok pahlawan nasional yang berjuang demi kesetaraan bagi kaum perempuan, ya dialah R.A.Kartini. Kala itu, ia tidak takut walau harus mengalami kesendirian dalam perjuangannya. Ide-ide dan pemikirannya masih diperjuangkan sampai hari ini.


Karier Reini

Dosen dan Guru Besar Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB

Head of Construction Engineering Management Research Group, Bandung Institute of Technology, 2018 – 2023

Head, Project Implementation Unit, ITB Development Project (III)- JICA, 2016-2019

Secretary for Construction and Engineering Division, The Institution of Engineers Indonesia (Persatuan Insinyur Indonesia -PII), 2015-2018

Head, Graduate Program of Civil Engineering, School of Civil and Environmental Engineering, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia, 2010 – 2014

Contract Manager, ITB-JICA Development Project, ESC and PMC Contracts, Directorate Logistics, ITB, 2012- 2015


Harta Kekayaan Reini

Reini Wirahadikusumah diketahui memiliki pendapatan yang cukup besar sebagai satu-satunya yang memimpin dalam sejarah ITB.

Meski tak banyak yang dirincikan, namun harta kekayaan Reini Wirahadikusumah mencapai puluhan milyar.

Berikut laporan harta kekayaan terakhir Reini Wirahadikusumah di LHKPN KPK per tanggal 22 Maret 2023.

Berdasarkan LHKPN tersebut, diketahui Reini Wirahadikusumah memiliki harta kekayaan aset tanah dan bangunan senilai Rp. 6.900.000.000 yang terdiri dari:

Tanah dan Bangunan Seluas 1320 m2/171 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 5.700.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 33 m2/33 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

Bangunan Seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000.

Bangunan Seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000.

Bangunan Seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000.

Selain itu, Reini Wirahadikusumah juga memiliki harta kekayaan alat transportasi dan mesin senilai Rp. 427.000.000 berupa:

MOBIL, HONDA HRV Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 252.000.000

MOBIL, VOLKSWAGEN POLO Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 175.000.000

Bukan itu saja, Reini Wirahadikusumah juga memiliki harta kekayaan yang lain dalam bentuk:

HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 69.740.000

SURAT BERHARGA Rp. 1.892.058.365

KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.003.693.225

HARTA LAINNYA Rp. ----

Sehingga jika seluruh harta kekayaan Reini Wirahadikusumah dijumlahkan, maka nilainya bisa mencapai Rp. 15.292.491.590.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit/Tribun Sumsel/Thalia/Tribun Medan/Liska)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved