Suasana Menyambut Imlek di Kampung Bintang, Akiong Selalu Undang Warga Melayu untuk Datang ke Rumah

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Menjelang perayaan Imlek 2575, warga Tionghoa di Pangkalpinang terlihat mulai sibuk menyiapkan berbagai keperluan Imlek. 

Di antaranya Akiong (70), warga Kampung Bintang ini mengaku setiap tahunnya selalu semangat ketika menyambut Imlek. 

Saat ditemui Bangkapos.com, Jumat (9/2/2024) terlihat plafon rumah Akong sudah terpajang lampu lampion merah ciri khas perayaan Imlek. 

Bersama dengan anak dan keluarga yang lain, mereka tampak antusias saat menyiapkan kebutuhan untuk beribadah di rumahnya. 

Tampak Akiong sedang merangkai uang kertas yang nantinya akan dibakar sebagai penghormatan kepada leluhur. 

Dilain sisi besannya, Apo (70) terlihat sedang membantunya sambil sesekali bercanda dan memberi guyonan diiringi gelak tawa. 

Sementara itu disebelah mereka, ada Aloy, anak Akong yang tampak sedang khidmat melakukan ibadah. 

Tampak Aloy mengambil dupa berukuran besar, dan membakar ujungnya, lalu menuju ke depan meja sembahyang sambil membawa dupa yang berasap tersebut. 

Kemudian, dirinya mengangkat dupa tersebut dengan kedua tangannya sambil mengayun-ayunkannya, sembari menunduk beberapa kali. 

Di atas meja tersebut, berjajar aneka rupa hidangan, mulai dari ayam, babi, dan buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk, anggur, hingga nanas. 

Tak lupa ada juga kue keranjang yang selalu ada di setiap perayaan Imlek. Selain itu ada pula minuman seperti air mineral dan air soda dari berbagai merek minuman. 

Akiong menjelaskan, sembari mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk beribadah, mereka juga membersihkan rumah agar tampak lebih bersih dan nyaman saat dikunjungi tamu yang datang. 

"Biasanya sehari sebelum hari raya kita bersih-bersih rumah dulu. Biar nanti yang berkunjung nyaman. Tidak lupa masaknya hari ini juga. Kita biasanya masak ayam kecap. Masak babi panggang juga biasanya. Ikan juga harus ada," kata Akiong kepada bangkapos.com, Jumat (9/2/2024). 

Ia menjelaskan, sehari sebelum Imlek, umat Tionghoa memang dikhususkan untuk melakukan ibadah. 

"Jadi sehari sebelum hari raya itu kita khusus melakukan ibadah. Paginya kita bersih-bersih rumah, masak, menyiapkan hidangan di meja sembahyang.