Suasana Menyambut Imlek di Kampung Bintang, Akiong Selalu Undang Warga Melayu untuk Datang ke Rumah

Baru malamnya kita ibadah sama-sama, kalau yang punya kelenteng dirumah, bisa dirumah saja. Kalau tidak ada, biasanya pergi ke kelenteng masyarakat. 

Nanti uang kertas yang sudah kita rangkai, kita bakar ke tong, kita maksudkan untuk para leluhur. Baru setelah itu makanan dan minuman yang ada di meja sembahyang kita makan bersama-sama," jelasnya. 

Setelah khusus melakukan ibadah di hari sebelumnya, barulah pada keesokannya mereka melakukan perayaan dan saling bersilahturahmi dengan bertamu ke rumah-rumah keluarga. 

"Kalau sudah selesai ibadah. Jam 12 malamnya nanti atau tepat masuk hari raya Imlek, baru kita perayaan. Istilahnya silahturahmi, yang muda bertamu ke yang tua, seperti itu," ujarnya. 

Selain itu setiap tahunnya, tak lupa Akiong selalu mengajak warga Melayu baik tetangga maupun teman untuk berkunjung dan merayakan Imlek bersama. 

"Ako juga ajak kawan yang orang Ialam, siapapun boleh. Bangka kita ini bersyukur, masyarakatnya harmonis. Tidak mandang melayu, cina, semua sama, Tongin Fangin Jit Jong. Jadi tentu harus kita pelihara terus yang baik-baik ini," ungkap Akiong. 

(Bangkapos.com/Gogo Prayoga)