Berita Bangka Selatan
Musibah Kebakaran Dominasi Bencana di Bangka Selatan Sepanjang Tahun 2023
Selama empat bulan kejadian bencana alam kebakaran paling banyak mendominasi. Tingginya kasus kebakaran itu...
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran ( Satpol PP dan Damkar ) Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ) mencatat ratusan bencana alam terjadi di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), selama kurun waktu beberapa bulan terakhir di 2023.
Tercatat sejak bulan Agustus hingga Desember 2023 sebanyak 231 kejadian bencana alam. Dari jumlah itu didominasi paling banyak kebakaran hutan.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Selatan, Ardiansyah mengatakan, selama empat bulan tersebut kejadian bencana alam kebakaran paling banyak mendominasi.
Tingginya kasus kebakaran itu, kata Ardiansyah, disebabkan oleh dampak El-Nino yang membuat sebagian besar wilayah dilanda kemarau berkepanjangan. Imbasnya ratusan hektare lahan dan perkebunan ludes dilahap api.
“Paling banyak mendominasi adalah kebakaran hutan. Itu yang tercatat sepanjang bulan Agustus sampai Desember 2023,” kata Ardiansyah kepada Bangkapos.com, Kamis (7/3/2024).
Ardiansyah memaparkan, Bangka Selatan merupakan daerah rawan terjadi bencana alam. Di mana fenomena tersebut sudah terjadi setiap tahunnya. Bahkan dari delapan kecamatan yang ada, semuanya masuk kategori daerah rawan bencana alam.
Tercatat ada tiga jenis bencana alam yang dominan terjadi yaitu banjir, angin puting beliung, dan kebakaran hutan dan lahan.
Cuaca ekstrem juga dominan jadi penyebab bencana, apalagi Bangka Belitung masuk daerah kepulauan. Tanpa diduga cuaca bisa berubah mendadak sehingga menyebabkan hujan deras, petir dan bencana tanah longsor di daerah pertambangan. Bencana lain, seperti abrasi pantai, ombak besar, angin kencang dan puting beliung juga sering terjadi, terutama di lokasi-lokasi pesisir yang ada di daerah itu.
Baca juga: Emak-emak Pingsan Setelah Antre 2 Jam, Berdesak-desakan demi Dapat Beras Murah
Baca juga: Ada 32 Bencana di Bangka Belitung dari Awal Januari - Februari 2024, Banjir Genangan Terbanyak
“Bangka Selatan termasuk kabupaten yang berpotensi mengalami rawan bencana. Dari inventarisir kita ada hampir semua kecamatan itu memiliki potensi kerawanan bencana,” terang Ardiansyah.
Di samping itu lanjut dia, pihaknya telah melakukan pendataan untuk titik rawan bencana banjir sebagai langkah antisipasi kebencanaan baik di desa maupun kelurahan. Langkah ktu agar apabila terjadi hujan deras tanpa henti pihaknya sudah mengetahui desa mana yang terdampak bencana banjir. Terlebih mengingat berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem masih akan terjadi selama beberapa pekan ke depan.
Tak hanya itu, Bangka Selatan juga merupakan kabupaten terluas se-Bangka Belitung. Di mana sebagian besar daerahnya merupakan rawa. Sehingga hal ini membuat potensi bencana semakin besar. Terlebih daerah itu menjadi lumbung pangan di Bangka Belitung.
“Bentuk antisipasi mempersiapkan anggota kita untuk senantiasa siaga. Sekaligus menyebarkan nomor telepon jika terjadi kebencanaan yang ada di wilayah pedesaan,” ucapnya.
Guna meminimalisir dampak bencana alam, Ardiansyah meminta masyarakat untuk lebih waspada. Kesiapsiagaan dari masyarakat dalam menghadapi bencana sampai saat ini sudah mulai baik dan mereka paham ancaman bahaya bencana seiring meningkatnya sosialisasi yang dilaksanakan. Pada sosialisasi seperti itu, masyarakat juga diberi pemahaman agar jika terjadi bencana bisa bahu membahu bersama aparat TNI-Polri yang diturunkan di lapangan.
“Jika terjadi bencana yang dilakukan warga utama yang harus dilakukan adalah menginformasikan kepada kita. Sehingga kita bisa mengirimkan anggota untuk melakukan penanganan,” ucap Ardiansyah. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Pemkab Bangka Selatan Jalin Kerja Sama Lintas Kabupaten untuk Kendalikan Inflasi |
|
|---|
| Cegah Kaki Gajah Seumur Hidup, Filariasis Bisa Diantisipasi Lewat POPM |
|
|---|
| POPM Filariasis Bangka Selatan Capai 77 Persen, Target 2025 Naik Jadi 215 Ribu Jiwa |
|
|---|
| Penyaluran Pupuk Subsidi di Basel Capai 72 Persen, Harga Turun 20 Persen Dorong Antusias Petani |
|
|---|
| Petani Bangka Selatan Genjot Tanam Padi IP 300 di 450 Hektare Sawah, Siap Panen Akhir Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.