Bangka Pos Hari Ini
Stok Daging Tak Cukup untuk Ramadhan
Stok daging sapi berpotensi mengalami kelangkaan pada Ramadan dan Idulfitri 2024. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha ...
BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Stok daging sapi berpotensi mengalami kelangkaan pada Ramadan dan Idulfitri 2024. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri.
Dia menyebut, saat ini stok daging sapi di gudang importir hanya berada di kisaran 7.000-7.500 ton.
"Jelas stok saat ini tidak mencukupi untuk kebutuhan bulan Ramadan," ujar Suhandri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/3).
Ia mengatakan, menipisnya stok daging sapi tersebut membuat harga daging sapi di pasaran naik.
"Untuk kenaikan akan berada di kisaran 10-15 persen, mungkin bisa menyentuh 20 persen," ucapnya.
"Kenaikan (harga) daging sapi ini salah satunya disebabkan keterlambatan pemberian izin impor tahun 2024, izin baru keluar Februari," lanjut Suhandri.
Lebih lanjut, dia berharap, pemerintah menambah kuota tambahan dengan penerbitan izin impor tambahan guna mengatasi kelangkaan daging sapi selama Ramadan dan Idulfitri.
"Kemudian importir yang telah menerima wajib merealisasikan. Tanpa cara ini sulit mengatasi kelangkaan," kata
Suhandri.
Baca juga: Pj Wali Kota Lusje Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman Jelang Ramadhan
Baca juga: Harga Emas Melonjak, Nasabah Jual dan Beli di Galeri 24 Ikut Meningkat, Cek di Sini
Adapun berdasarkan laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (8/3), rata-rata harga daging sapi murni di tingkat nasional naik Rp920 per kg menjadi Rp135.580 per kg. Sementara itu, pada Kamis (7/3), harga daging sapi murni turun Rp340 per kg menjadi Rp134.040 per kg. Lalu, pada Rabu (6/3), harga daging sapi murni turun Rp900 per kg menjadi Rp133.480 per kg.
Pedagang bingung Maman, pedagang daging sapi di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, mengaku bingung mengapa harga daging kerap melonjak menjelang Ramadan.
Dia mengaku tak pernah tahu apa penyebab kenaikan harga daging tersebut.
"Sekarang tuh enggak jelas. Jadi, kalau pedagang di pasar ini, informasi langsung dari pemotongan kalau ada kenaikan. Kenaikannya dari mana saya juga enggak tahu," ujar Maman ketika diwawancarai Kompas.com, Kamis (7/3).
Dia mengungkapkan, para pedagang daging tidak bisa menaikan harga semenamena.
"Ya, itulah permainan orang-orang di atas, kalau pedagang tidak bisa menaikan harga daging semenamena," ucapnya.
Maman mengatakan, penjual daging pernah melakukan mogok berjualan akibat harga daging yang terlalu tinggi. Namun, harga daging tetap tidak mengalami penurunan, justru terus melonjak. "Kita udah mogok segala macam, abis mogok bukan turun malah naik, susah pedagang kecil mah," katanya.
| 600 Ribu Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online, Termasuk Beasiswa Pelajar |
|
|---|
| Terseret Dua Kasus Hukum, Wagub Babel Hellyana Minta Maaf ke Gubernur dan Masyarakat |
|
|---|
| Fery-Syahbudin Tancap Gas, Fokus Benahi APBD dan Tingkatkan Pelayanan Publik |
|
|---|
| Kode ‘7 Batang’ Terungkap, KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka Pemerasan Proyek |
|
|---|
| Ratusan Pelayat Iringi Pemakaman Rio Setiady, Dody dan Arnadi Kehilangan Sosok Penolong |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20240310-Bangka-Pos-Hari-Ini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.