Bangka Pos Hari Ini
Stok Daging Tak Cukup untuk Ramadhan
Stok daging sapi berpotensi mengalami kelangkaan pada Ramadan dan Idulfitri 2024. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha ...
Ia mengakui, kenaikan harga daging satu minggu menjelang Ramadan memang belum mencapai 50 persen. "Kenaikannya belum sampai 50 persen, sekitar Rp10.000-an naiknya," ujar Maman.
"Dari yang Rp130.000 menjadi Rp140.000, yang Rp140.000 menjadi Rp150.000," sambungnya.
Umay, pedagang daging lainnya juga membenarkan harga daging yang kini mulai melonjak.
"Iya ada kenaikan, jualnya Rp140.000 sekarang, jualnya Rp150.000- Rp160.000," ucapnya.
Sama seperti Maman, Umay juga mengaku tak tahu penyebab pasti dari kenaikan harga daging sapi di setiap bulan Ramadan.
"Saya juga enggak tahu kenaikannya disebabkan karena apa juga," katanya.
Sementara itu, pedagang daging sapi di Pasar Kite Sungailiat, Kabupaten Bangka, Ahmad, mengeklaim harga daging sapi masih normal, yakni Rp135.000 per kilogram.
"Masih Rp135.000 per kilogramnya, tidak berubah dari sebelumnya," kata Ahmad, Sabtu (9/3). (Kompas. com/die)
Bakal Impor 5.000 Sapi Hidup
PEMERINTAH melalui BUMN Pangan ID Food akan mengimpor 5.000 ekor sapi hidup asal Australia untuk menjamin stok daging sapi aman pada saat Ramadan. Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, rencana importasi itu merupakan bagian dari penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menugaskan pihaknya untuk mengimpor 20.000 ekor sapi hidup sepanjang tahun ini.
“Penugasan dari pemerintah itu ada 20.000 ekor sapi hidup yang kita adakan secara bertahap, shipping pertama sebelum Lebaran itu kurang lebih ada 5.000 ekor dari Australia dan ini kita siapkan karena kita tahu menjelang Lebaran, animo untuk daging segar tinggi,” kata Frans di Jakarta, Selasa (5/3).
Dia menyebutkan, sisa penugasan pengadaan sapi hidup sebanyak 15.000 ekor lagi akan didatangkan bertahap mengingat ID Food masih punya sisa stok daging dari pengadaan tahun lalu sebanyak 130.153 ton.
“Sisanya setelah Lebaran karena masih ada cara over dari stok yang tahun lalu,” ujarnya.
Sebelumnya, Frans mengatakan, pihaknya bukan hanya mengimpor daging sapi saja, namun juga daging kerbau asal Australia. Pengadaan itu pun nantinya dilakukan menggunakan skema Business to Business.
“Australia itu B2B. Enggak usah penugasan kita sudah bisa importasi,” kata Frans di Jakarta, Senin (8/1).
Hanya saja, untuk rincian jumlahnya Frans masih belum bisa menyebutkan lantaran masih dibahas. (Kompas.com)
| 600 Ribu Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online, Termasuk Beasiswa Pelajar |
|
|---|
| Terseret Dua Kasus Hukum, Wagub Babel Hellyana Minta Maaf ke Gubernur dan Masyarakat |
|
|---|
| Fery-Syahbudin Tancap Gas, Fokus Benahi APBD dan Tingkatkan Pelayanan Publik |
|
|---|
| Kode ‘7 Batang’ Terungkap, KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka Pemerasan Proyek |
|
|---|
| Ratusan Pelayat Iringi Pemakaman Rio Setiady, Dody dan Arnadi Kehilangan Sosok Penolong |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20240310-Bangka-Pos-Hari-Ini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.