Dialog Ruang Tengah: Selap-Selip Penyelundupan Timah, Siapa Diuntungkan

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Terungkapnya penyelundupan pasir timah kering yang dikemas menjadi 273 karung oleh jajaran Polres Bangka Barat beberapa waktu lalu, menguak kembali jalur penyelundupan sumber daya alam utama di Negri Serumpun Sebalai.

Topik itu kemudian dibahas dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos, edisi Selasa (26/3/2024) dengan tema "Selap-Selip Penyelundupan Timah, Siapa Diuntungkan?".

Hadir sebagai narasumber Kepala Stasiun Bakamla Bangka Belitung Letkol Mar Setya Budi Wiranto, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Kep. Bangka Belitung AKBP M. Iqbal Surbekti, dan Dosen FH UBB Dwi Haryadi.

Dipandu oleh Jurnalis Senior Bangka Pos, Edi Yusmanto, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Kep. Bangka Belitung AKBP M. Iqbal Surbekti menyampaikan, segala bentuk ilegal mining menjadi konsen dari Kapolda Bangka Belitung.

Hal itu ditunjukkan dengan penindakan ilegal mining yang dilakukan oleh seluruh jajaran Polda Babel, mulai dari Ditreskrimsus, Polairud dan jajaran Polres di triwulan pertama tahun 2024 ini.

"Dengan rincian, Ditreskrimsus sudah menangani dua perkara, dengan tersangkanya tiga orang. Kemudian Polres Bangka ada satu laporan dengan jumlah tersangka masih dalam penyelidikan, Polres Bangka jumlah laporannya lima jumlah tersangkanya lima orang lokasinya di Jebus, baru-baru ini.

Di Bangka Tengah ada tiga laporan polisi dengan tersangka tujuh orang. Kemudian di Polres Bangka Selatan ada satu laporan polisi lokasinya di desa Bencah, Polres Belitung ada satu laporan polisi di desa Air Merbau," ujar AKBP Iqbal.

Menurut AKBP Iqbal deretan kasus itu menunjukkan adanya perhatian khusus pada banyaknya kasus tambang ilegal di Bangka Belitung, termasuk dalam hal penyelundupan pasir timah ilegal.

"Terkait dengan penyelundupan, kita melakukan pencegahan, Direktorat Pol Air terus menerus melakukan patroli di laut. Ini kita lakukan kolaborasi dan sinergi kita lakukan dengan patroli di laut, kemudian kita lakukan pengawasan di bea cukai," ucapnya.

Khusus untuk kasus di Wilayah di wilayah Jebus, Kabupaten Bangka Barat, AKBP Iqbal prosesnya terus berlangsung dan terus melakukan penyidikan pada satu tersangka dengan barang bukti yang ada.

"Namun demikian dalam perkembangannya nanti ditemukan bukti-bukti lain, sementara masih dilakukan penyidikan secara mendalam. Yang pasti untuk pencegahan, kita terus melakukan kegiatan penyelidikan untuk mengidentifikasi jaringan penyelundupan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Bakamla Bangka Belitung Letkol Mar Setya Budi Wiranto menjelaskan, pihaknya terus melakukan kolaborasi dan integrasi dalam hal penyelundupan timah ilegal. Akan tetapi, Letkol Setya Budi menjelaskan, dalam pelaksanaan patroli jajaran Bakamla hanya bersifat membantu dan mengawasi, apabila melakukan patroli.

"Untuk diketahui, kenapa Bakamla tidak punya catatan rinci, karena sampai saat ini Bakamla belum bertugas sebagai petugas penyidik. Makanya kami melakukan patroli bersama, apabila ada sesuatu hal, ini kaitannya dengan siapa, kepolisian, TNI Al, atau satuan yang mempunyai penyidik," terangnya.

Namun, selaku Kepala stasiun Bakamla Letkol Setya Budi berharap adanya kolaborasi antar instansi bisa ditingkatkan untuk menjaga keamanan, khususnya di wilayah laut.

"Karena apa, saya yakin kemanan di laut itu tidak bisa satu instansi kuat menjaga 24 jam. Untuk itu semoga adanya dari Bangka Pos ini kita bisa duduk bareng melaksanakan patroli bersama, sebenarnya selama ini sudah bersinergi, tapi yang saya maksud patroli bersama yang sudah diatur," terangnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)