Bangka Pos Hari Ini

Kasus Penyelundupan Timah Jadi Perhatian Bersama, Diduga Ada Oknum Beking, Polisi Tidak Tutup Mata

kegiatan ilegal mining ini masuk dalam kelompok kejahatan kerah putih. Maksudnya, para pelaku kejahatan tersebut dengan background latar pendidikan...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Rabu (27/3/2024). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kepolisian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak menutup mata adanya kemungkinan oknum yang membekingi aktivitas penyelundupan timah. Hal itu juga menjadi tantangan dalam pemberantasan kegiatan ilegal tersebut.

Demikian disampaikan Kasubbid Penmas Polda Bangka Belitung, AKBP M. Iqbal Surbakti kepada Bangka Pos, Selasa (26/3).

“Namun hal tersebut harus melalui sebuah proses pembuktian,” ujarnya.

Iqbal menyebutkan bahwa kegiatan ilegal mining ini masuk dalam kelompok kejahatan kerah putih. Maksudnya, para pelaku kejahatan tersebut dengan background latar pendidikan dan mempunyai personality resources yang luar biasa sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa ada oknum yang membekingi itu.

Ditambahkan Iqbal, pihaknya tidak bisa serta merta menjadikan informasi dari masyarakat sebagai sebuah keyakinan bahwa itu adalah kebenaran yang terjadi.

“Ruang digital kita enggak bisa batasi, kebebasan untuk orang menyampaikan pendapat, informasi, silahkan aja. Namun untuk maju ke ranah hukum, kita butuh alat bukti untuk membuktikan itu semua,” tambahnya.

Iqbal menyebutkan kegiatan illegal minning timah sudah menjadi concern bersama oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

Baca juga: Tergiur Upah Rp75 Juta, Polda Tangkap 2 Kurir 35 Kg Sabu Senilai Rp35 M

Baca juga: Garuda Akhiri Kutukan 20 Tahun, Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0

Dirinya turut menjelaskan bahwasanya di triwulan pertama tahun 2024 ini, Polda Babel telah melakukan penindakan terhadap ilegal mining di seluruh jajaran. Mulai dari Ditkrimsus, Ditpolair bahkan sampai ke Polres jajaran.

“Tentang ilegal mining ini, tidak hanya lundup (penyelundupan-red), tambang-tambang ilegal yang ada di Provinsi Babel ini menjadi concern oleh Bapak Kapolda untuk dilakukan penindakan secara terus menerus,” kata Iqbal.

Namun demikian, kata dia kegiatan tambang ilegal yang berkaitan dengan lundup, dalam melakukan upaya pencegahan, Dit Polair terus menerus melakukan patroli di laut, termasuk dengan Bakamla Babel.

Kemudian langkah lainnya adalah dengan melakukan penjagaan di Pos Pintu Keluar Bea Cukai supaya aktivitas ilegal mengenai tambang dapat dipantau dengan baik sehingga ketika ada penyimpangan dapat dilakukan penindakan.

Selain langkah pencegahan, langkah penegakan hukum juga dilakukan dengan keras. Hal itu dibuktikan dimana pada triwulan pertama tahun 2024 sudah dilakukan belasan penindakan.

“Untuk itu juga Pak Kapolda menyampaikan bahwa ini bukan tindak pidana sederhana, ini tindak pidana serius karena menyangkut dengan kemanusiaan, kerusakan alam, ekosistem beserta ekologinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, berkaitan dengan kasus yang penyelundupan yang terjadi di Bangka Barat, dia menyebut bahwa proses masih berlangsung dan perkara sedang disidik.

Kata dia, penyidik harus mempunyai alat bukti yang firm. Salah satu hal yang dilakukan adalah penyidikan terhadap satu tersangka dengan barang bukti sebanyak 273 kampil timah yang berhasil diamankan beberapa waktu lalu.

“Namun demikian, dalam perkembangannya nanti ditemukan buktibukti lain, mungkin akan dilakukan pengembangan. Tapi sementara masih terus dilakukan pendalaman,” tuturnya.

Dia menuturkan, pihak kepolisian terus melakukan pengetatan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di laut dan melakukan tindakan tegas. Kemudian, dirinya juga turut menjelaskan tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan penindakan, salah satunya ada SDM yang terbatas.

“Itulah salah satu kendala Direktorat Polair ini ketika melakukan tindakan preventif, kondisi alam yang kita enggak tahu kondisinya seperti apa,” sambungnya.

Lebih lanjut, Iqbal menyebutkan bahwa pihaknya membutuhkan sinergi dari seluruh stakeholder untuk membantu memberikan penguatan, termasuk dari seluruh kalangan masyarakat.

Kemudian, dirinya juga menyebut bahwa Direktorat Polair Polda Babel juga mempunyai pemetaan daerah rawan penyelundupan dan langkah-langkah teknis untuk mengantisipasi itu semua.

Terakhir, Iqbal menyampaikan bahwa kegiatan penyelundupan ini merupakan kegiatan yang bersifat never ending proses baik dalam hal pencegahan maupun penegakan hukumnya.

“Oleh karena itu, kami mohon peran serta masyarakat untuk membantu kita agar dapat memudahkan apa-apa yang menjadi harapan kita,” harapnya.

Barat paling rawan Sementara itu, Kepala Stasiun Bakamla Babel, Letkol Marinir Setya Budi Wiranto, mengatakan bahwa dalam hal ini Bakamla mempunyai posisi sebagai pemantauan, penyaji, memberikan data ekosistem demi keamanan dan keselamatan pelayaran maupun pengguna laut.

“Bakamla telah melakukan kegiatan bersamasama, baik itu penyelamatan maupun keamanan dan keselamatan,” ucap Setya.

Berkaitan dengan timah, Setya menyebut bahwa pihaknya selalu melakukan kegiatan terintegrasi bersama dalam rangka menanggulangi kegiatan penyelundupan timah.

Namun kata dia, Bakamla hanya bertugas membantu dan mengawasi serta melakukan pemeriksaan ketika kegiatan-kegiatan patroli.

“Bakamla sampai saat ini belum sebagai petugas penyidik. Bakamla hanya melakukan pengawasan dan pemeriksaan, tidak melakukan penyidikan, makanya kita melakukan kegiatan patroli bersama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, berdasarkan Perpres Nomor 13 tahun 2022 serta Perpres Nomor 59 tahun 2023 menyebutkan bahwa Bakamla ditunjuk sebagai koordinator dalam rangka operasi penyelamatan, keamanan dan keselamatan di laut.

Setya berujar, kegiatan operasi bersama seluruh instansi terkait tersebut sudah dilakukan di tingkat pusat. Oleh karena itu dirinya berharap hal itu juga bisa dilakukan di Bangka Belitung dan ditingkatkan.

“Saya berharap kita bersama-sama, duduk bareng melakukan penertiban keamanan. Karena saya yakin, keamanan di laut itu tidak mungkin satu instansi kuat untuk menjaga 24 jam karena keterbatasan alat, anggaran BBM dan personil,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya berkeinginan agar dilakukan kegiatan patroli bersama seperti apa yang sudah dilakukan di tingkat pusat. Kemudian, ditanyai perihal pemetaan daerah yang paling rawan terjadi penyelundupan, Setya menyebut bahwa itu berada di daerah Barat (Bangka Barat-red).

Lebih lanjut, Setya berharap, dengan adanya kejadian ini agar semuanya dapat duduk bersama dan melakukan kegiatan patroli bersama.

“Duduk bersama dan patroli bersama lah yang kami harapkan untuk semuanya menjadi kebaikan bersama,” tuturnya. (u2)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved