Berita Pangkalpinang
Berikut Tips Aman Mengkonsumsi Makanan Bersantan saat Lebaran, dr Eva Ingatkan ini yang Dihindari
Bagi mereka yang sehat, sesekali mengonsumsi makanan bersantan tidak masalah, tetapi tetap perlu mengendalikan porsi
Penulis: Sela Agustika | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM,BANGKA - Makan bersantan sepeti opor ayam, rendang, bakso dan lainnya menjadi menu yang sangat favorit di hari lebaran atau Idul Fitri.
Aromanya yang khas dan rasanya sangat nikmat dan menggoda hingga lupa risiko penyakit yang bakal dialami.
Makanan yang mengandung banyak santan bisa memiliki efek samping berbahaya bagi kesehatan tubuh
Secara umum, tidak ada batasan pasti tentang berapa banyak porsi makanan bersantan yang aman untuk dikonsumsi dalam sehari.
Ketua IDI Cabang Pangkalpinang sekaligus Dokter Fungsional RSUD Depati Hamzah atau dr. Eva Lestari M.Kes menyebut memperhatikan porsi makan sangatlah penting.
Bagi mereka yang sehat, sesekali mengonsumsi makanan bersantan tidak masalah, tetapi tetap perlu mengendalikan porsi.
Pasalnya kata dia, konsumsi makanan bersantan yang berlebih dapat mengakibatkan berbagai risiko penyakit seperti kolesterol, ganguan pencernaan, tekanan darah tinggi, dan lainnya.
Berikut Tips aman konsumsi makanan bersantan yang disarankan dr Eva:
1. Makan dengan Porsi yang Kecil
Pada saat lebaran banyak makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi, namun Anda ingin mencicipi semua, makan porsi kecil adalah salah satu solusinya.
Anda bisa makan dengan porsi mangkuk kecil dan kurangi bumbu atau kuah pada makanan yang bersantan.
2. Jangan Berlebihan
Jika Anda sudah makan dengan porsi kecil cukup untuk makan makanan berat 2 atau 3 kali sehari. Jangan sampai berlebihan untuk menambah porsi makan dari biasanya.
3. Makan-makanan yang berserat
Banyak makan serat membantu untuk menjaga kadar kolesterol tetap terjaga. Seperti mengonsumsi buah dan sayur setelah makan makanan bersantan akan mampu membuat perut terasa kenyang.
4. Jangan Menyampur Dengan Jeroan
Pada masakan bersantan, risiko kolerestrol sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol, seperti jeroan dan telur.
Masakan itu lantas dimakan bersama nasi atau lontong dalam jumlah banyak, di mana nasi atau lontong mengandung karbohidrat dan gula. Jika makan sesekali tidak apa-apa, tapi jika terus-menerus tentu dampaknya tidak baik bagi kesehatan.
5. Jangan Sering Dipanaskan
Santan kelapa sebenarnya mengandung asam lemak dan trigliserid yang mudah dibakar oleh tubuh, selain itu juga mengandung sedikit fruktosa yang merupakan pemanis alami. Walaupun begitu, makanan berbahan santan sebaiknya dikonsumsi sekali habis alias jangan berulangkali dipanaskan.
6. Ganti Santan dengan Susu
Oleh karena itu, jika tidak bisa menahan godaan opor ayam dan masakan bersantan lain ada baiknya menggunakan susu sebagai bahan penggantinya. Beberapa resep masakan pun sudah banyak yang dimodifikasi dengan susu segar sebagai bahan pengganti santan. Jikapun alergi dengan susu sapi segar, kita bisa menggunakan susu kedelai agar tetap mendapatkan cita rasa gurih, atau bisa jg digantikan dengan Krimer, karena mengandung rendah lemak, gula, dan kalori.
BangkaPos.com/Sela Agustika
Harga Bumbu Dapur di Pasar Pangkalpinang Masih Tinggi, Cabai Merah Tembus Rp50 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
Mantan Ketua dan Bendahara KONI Belitung Tidak Ajukan Eksepsi atas Dakwaan JPU |
![]() |
---|
Pemprov Babel akan Bentuk Satgas Penertiban Timah, Yogi Maulana Harap Profesional dan Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Dipanggil Polda Babel soal Laporan Mantan Manajer Hotel, Wagub Hellyana Minta Diundur Pekan Depan |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang Rapat Sosialisasi MBG, Bahas Sinkronisasi Tugas dan Evaluasi Progres Lapangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.